Irene sudah meninggalkan ruangan Jaewook beberapa jam yang lalu. Ucapan wanita itu juga tak banyak mempengaruhi Jae wook. Irene hanya salah satu cara dari puluhan cara yang difikirkan Jaewook untuk menghancurkan keluarga Kim. Tanpa adanya Irene pun ia akan tetap menghancurkan kehidupan mereka. Kejadian empat tahun yang lalu semakin membuat Jae wook sesak.
Empat tahun yang lalu.
Pagi hari Jaewook dikejutkan oleh teriakan ibunya, saat ia tengah menikmati kopi di taman depan rumahnya. Dan saat ia menenggok ke atas ke arah asal teriakan ibunya. Ia melihat dengan matanya sendiri, sang adik menjatuhkan dirinya dari lantai empat rofftop rumah mereka.
Tubuh Jaewook membeku saat mendengar para asisten rumah tangga mereka dan petugas keamanan yang berteriak histeris. Semua bagai mimpi untuk Jaewook. Tubuhnya lemas, ia berjalan tertatih menghampiri tubuh Subin yang terjatuh tepat di area taman dengan luka parah di kepala karena mengenai pinggir patung air mancur yang ada di sana.
"Subin-a!!!, " Ia kembali mendapatkan kesadarannya saat melihat tubuh sang adik mengeluarakan banyak darah. Ia langsung berlari dan membawa tubuh lemah Subin ke dalam dekapannnya.
"Siapkan mobil!! Sekarang!!."
"Oppa,, "
Suara lemah Subin terdengar, Jaewook menahan kepala Subin yang mengeluarkan banyak darah, tak memperdulikan lengan dan bajunya yang penuh dengan lumuran darah.
"Maaf,,, "
"Berhenti berbicara!"
Nafas Subin sudah putus-putus, membuat Jaewook semakin ketakutan.
"Aku menyayangimu Oppa, tapi aku lebih mencintai dia, aku tak bisa bila melihatnya terluka,,,, " Subin kesulitan bicara nafasnya tersengal-sengal, ",, jadi biarkan aku saja yang pergi."
Selesai berbicara Subin memejamkan matanya, Jaewook panik ia menangis histeris saat tak lagi menemukan denyut nadi pada leher sang adik.
"Subin-a!!," Ibu mereka telah sampai dibawah setelah menuruni tangga dengan panik. Hatinya teriris pilu melihat sang putra sulungnya kini telah mendekap adiknya dan berulang kali memanggil nama Subin.
"Tidak,,, tidak, Subin-a!! Buka matamu!!, " Jaewook segera mengangkat tubuh adiknya yang sudah tak bernyawa.
Karena dihadapkan dengan kenyataan pahit, sang ibu mengalami sakit parah karena terus memikirkan Subin. Wanita luar biasa yang telah melahirkan Subin dan Jaewook itu meninggal setahun setelah kejadian na'as yang menimpa keluarga mereka. Sejak hari itu dunia Jaewook hancur, ia menjadi pribadi yang sangat dingin, kejam dan tak bisa di dekati. Diselimuti oleh dendam untuk membalas kematian sang adik. Karena menurut Jaewook, Kim Seokjung bertanggung jawab untuk hal mengerikan yang menimpa keluarganya.
Last past end
"Presider."
Lamunan Jaewook terhenti saat sekertaris Jang memasuki ruangannya. Ia masih mengamati kemegahan kota Seoul dari jendela kaca ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Difficult "KSJ"
Fanfiction-Karena acara ngambeknya saat Namjoon malah meninggalkannya untuk bulan madu ke empat di konser mereka di Bali, Seokjin tak pernah membayangkan bahwa ia akan bertemu dengan gadis baik hati dan cantik seperti Lisa. Gadis yang memiliki semua kriteria...