Warning⚠ : Cerita ini mengandung unsur DEWASA harap bijak dalam memilih bacaan. Anak di bawah 18+ harap menyingkir. ANDA SALAH LAPAK!
***
"Jimin-ah?"
Pria sipit itu menoleh lalu berjalan cepat menuju pria berjas putih itu.
"Seokjin-ah?" Seru nya, "aku mencari mu sejak tadi."
"Aduh mian aku baru selesai mengecek Rinyeon, dia kembali mendapat serangan."
"Rinyeong?" Tanya Jimin, "Bagaimana keadaan nya? Apa kau memberitahu RinAh?"
Seokjin tersenyum, "Tidak tidak, aku berhasil mengatasi nya," jedanya, "tapi kenapa kau terlihat sangat panik?"
Jimin mengerjap beberapa kali, "Ah kami teman jadi wajar jika aku khawatir."
Seokjin mengangkat sebelah alisnya, "Khawatir?" Tanya nya, "padahal aku bilang kau panik bukan khawatir Jimin-ah."
Jimin berjalan meninggalkan Seokjin di belakang nya, "Sudahlah! Intinya kami teman lebih tepatnya tetangga."
Dokter tampan itu terkekeh lalu merangkul bahu Jimin, "Kau tidak pernah seperhatian ini pada orang lain."
"Ahhhhhh Seokjin-ah!"
Seokjin terkekeh dan Jimin langsung melepaskan rangkulannya di bahu nya.
"Ngomong-ngomong kenapa kau mencari ku?"
Jimin mendengus, "Selesai kan urusan mu dengan pasien-pasien mu karena nanti malam kita kumpul seperti biasa, ku harap kau tidak--"
Seokjin menghentikan langkahnya, "Astaga aku lupa."
Jimin menatap tajam, "Ya!"
"Mian mian aku akan datang setelah memeriksa pasien ku."
"Jika kau tidak datang maka Hosoek akan membunuhmu."
"Hoseok?" Tanya nya, "dia kembali?"
Pria yang lebih pendek darinya itu memijit pelipisnya, "Astaga Seokjin-ah, apa kau melupakan semua nya?"
Seokjin tersenyum menunjukkan deretan gigi putih nya, "Aku sebenarnya tidak lupa hanya saja ku kira bukan hari ini."
"Pembohong ulung!"
"Ya!"
"Wae?" Tanya Jimin, "pergi dan selesaikan urusan mu kalau tidak kau benar-benar akan mati di tangan Hosoek." Kemudian berlalu meninggalkan Seokjin yang masih terpaku di tempat nya.
----
RinAh memoles sedikit lipstik ke bibir nya dengan warna merah muda. Ia berdandan tentu saja dengan paksaan Jungkook yang tiba-tiba datang menjemputnya ke kampus lalu mengatakan akan mengajaknya makan malam, malam ini untuk permintaan maaf atas apa yang ia lakukan kemarin malam.
Lalu tangan nya beralih pada headphone yang terletak di atas tempat tidur, handphone berwarna putih yang baru saja di belikan Jungkook untuk mengganti ponselnya yang berakhir tragis di tangan pria itu.
Ia menatap ke arah perut nya yang sebentar lagi akan terlihat jelas, lalu seperti yang Jungkook bilang, ia tidak akan bisa keluar dari rumah, karena orang-orang akan menggunjing prihal dia yang hamil. Sebab pernikahannya tidak di ketahui publik sama sekali. Tidak ada yang tahu kalau dia adalah istri dari Jeon Jungkook pewaris tunggal perusahaan JK Group, ia hanya simpanan pria beristri yang kaya raya.
Gadis itu menghela nafas lihat lah pipinya yang tirus kini lebih berisi juga bentuk tubuh nya yang mulai kelihatan gendut, Oh Astaga RinAh bisa gila jika terus menatap cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Simpanan || Jeon Jungkook (BTS)
Fanfiction-Cerita ini mengandung Unsur Kekerasan dan Unsur Dewasa. Khusus 18+ jadi anak di bawah 17 tahun harap menyingkir. Bijak-bijak lah dalam memilih bacaan dan sesuaikan dengan Umur Anda.- ---- RinAh gadis 20 Tahun itu tidak pernah bermimpi untuk menika...