BAB 1 Diam mengagumi

58 15 2
                                    

namaku liam, hari ini adalah hari pertama aku masuk SMA, pagi ini sepertinya hari cerah sekali, hamparan mentari yg hangat ditambah dengan hari yang sangat aku nantikan, hal ini membuat aku semangat menuju sekolah baruku, inilah ceritaku semuanya bermula digerbang sekolah yang membuat aku terkesima akannya, disaat itu aku tak sengaja disenggol motor dan dengan cepat badanku ditarik oleh seseorang siswa yg tidak aku kenal.
setelahnya aku langsung berterimakasih kepada dia karena telah menolong aku tadi, jika tidak ditolong aku pasti akan jatuh, tak sempat selesai aku berterimakasih dia langsung pergi, melihat wajahnya yang hanya sekilas aja jantungku berdetak, melihat siswa yang menolongku tadi salah seorang siswa lainnya berkata kalau dia adalah siswa baru yang begitu populer bahkan baru daftar saja udh dikenal dari kalangan cewek - cewek.
saat itu aku bertanya kepada siswa tersebut apakah dia juga siswa baru di SMA ini tanyaku, sesaat dia tersenyum dan langsung pergi, melihat ekspresi yang seperti itu akupun hanya bingung melihatnya, tak lama setelahnya guru mengumumkan dengan pengeras suara kalau semua siswa baru harus berkumpul dilapangan pagi ini, mendengar pengumuman itu akupun langsung bergegas menuju lapangan sendiri tanpa tau arah dan dijalan semuanya sperti bergemuruh melihat semua anak baru.
sesampainya aku dilapangan dan bergabung dengan yang lainnya, karena aku termasuk yang cukup tinggi dan akupun diletakan dibarisan paling belakang, beberapa waktu yang cukupun sudah berlalu, tak kusangka ternyata yang mengatakan siswa baru tadi itu adalah kakak kelas dan juga pengurus OSIS, sesaat kemudian siswa baru yang menolong aku tadi itu juga diletakan dibelakang paling tepatnya disampingku banget, saat itu juga aku diselimuti dengan suasana hati yang sangat senang karena apa yang aku harapkan bisa terjadi.
kejadian yang nggak terduga selanjutnya pas aku lagi fokus mendengarkan kepala sekolah memberikan pengarahan siswa yang menolong aku itu berkata sambil berbisik berkata kenapa pagi ini begitu panas sekali, saat itu aku hanya tersenyum mengatakan kalau pagi ini nggak ada awan makanya begitu panas dari biasanya kataku dengan tetap fokus mendengarkan kepala sekolah, setelah beberapa saat kemudian entah kenapa aku melirik kepada dia, akupun kaget sekali kenapa dia sangat pucat.
aku pun terus memperhatikannya dan agak takut bertanya, detik demi detik, menit demi menit wajahnya terus berubah pucat, rasanya hati ini sangat ingin menjadi penopangnya agar tidah jatuh kelantai.
setelah beberapa saat aku melihat dia yang sudah mulai oleng dan mau jatuh akupun langsung memapah dia dan bertanya kepada pengurus tersebut dimana UKS dan disaat itu juga pengurus OSIS yang bertanggung jawab dibidang UKS, aku pun dipandu menuju UKS, dijalan menuju dia bertanya kepada aku " gua mau dibawa kemana..." katanya dengan nada yg lemes, aku hanya diam dan terus memapahnya menuju ke UKS, di UKS perawat langsung menuruh aku buat membaringkan dia diatas kasur, setelahnya perawat meminta aku buat menunggu diluar.
disaat menunggu perawat keluar aku mondar mandir cemas akan dia yang diperiksa perawat, cukup lama berselang perawat keluar dan mengatakan kepada aku kalau dia hanya belum sarapan saja dan itu membuat dia jadi pusing - pusing seperti ini kataperawat, mendengar hal tersebut aku langsung berkata kepada perawat kalau aku akan membelikan makanan untuknya kataku sambil meninggalkan perawat ditempat, aku lari dengan cepat menuju kantin dan membeli beberapa roti selai buat dia makan.
setelah membeli roti akupun langsung berlari lagi menuju UKS buat memberikan roti ini kepada dia, di UKS aku menatap dia dengan kasihan sekali, entah kenapa aku hanya bisa memendam perasaan ini dalam hati dan tanpa dia ketahui kalau aku itu suka ke dia, baru saja aku memandang dia dan diapun langsung bergerak dan membuka mata, melihat itu akupun dia bertanya dimana dia sekarang dengan nada lemah, mendengarnya aku tidak berkata apapun dan langsung memberikan roti tadi kepadanya.
aku menyuruhnya buat makan roti ini buat mengganjal pengganti sarapan buat dia, melihat roti itu dia bertanya kenapa aku kepadanya tanya dia, saat itu aku duduk dikasur didekat dia tidur dan berkata anggap ini sebagai balas budi atas apa yang dia lakukan tadi pagi kataku, tak lama setelahnya dia berfikir dengan bingung dan akhirnya dia ingat kalau aku adalah orang yang hampir jatuh kedalam got tadi, mendengarnya aku mengatakan kalau itu tepat sekali dan saat itu kami berdua tertawa dengan canggung satu sama lain.
setelahnya dia berkata " ngomong - ngomong kita belum kenalan yaa..." katanya dengan canggung, mendengar itu aku menjawab " iya....ya... kenalkan nama aku liam" kataku tersenyum sambil mengulurkan tangan kepadanya, dia berkata " salam kenal namaku sean " katanya dengan menjabat tangan denganku, sean berkata lagi " apakah kamu mau jadi temanku karena aku juga anak baru disini jadi nggak kenal siapa - siapa juga " kata sean meminta, mendengar hal itu aku menjawab " sama dong aku juga baru disini, aku harap kita bisa berteman dengan baikya..." jawabku dengan hati yang meronta - meronta kesenangan.
ketika sean duduk buat makan roti tersebut aku langsung membantunya buat mengganjal bantal dibelakang punggungnya, melihat itu sean berterimakasih dan disaat dia berusaha buat membuka bungkusan roti tersebut aku langsung merebutnya dan membukakannya agar dia nggak susah lagi seperti ini, pasti ini efek dari dia nggak sarapan pagi fikirku dengan optimis, aku mengatakan hanya efek nggak sarapan dia nggak kuat hanya membuka bungkusan ini kataku mulai meledeknya, walau sebenarnya aku pun nggak pengen mengatakan hal tersebut.
mendengar itu sean berkata " apa gunanya kamu sebagai teman hahaha..." kata sean sambil tertawa, aku langsung mencubit perutnya berkata " ntar ini perut bisa ilang " kataku sambil meledek sean, tak lama setelahny disaat sean sudah mulai pulih dan kamipun kembali kelapangan, namun semua orang sudah nggak ada, disaat kami berdua lagi bingung aku langsung mengasih ide gimana kalau bertanya kepada guru - guru disini atau kakak kelas yang ditemui, mendengar ide aku itu sean langsung memvantah lebih baik kita pergi keruang tata usaha atau kepapan pengumuman sepertinya lebih efisien kata sean dengan menyombong kepadaku.
karena jengkel sekali dengan sean aku langsung menggelitik dia tak henti - hentinya sampai dia meminta ampun, namun saat itu rencana aku gagal total malahan aku yang digelitikan sampai tertawa keras, sebenarnya didalam hatiku aku sangat senang sekali namun karena aku harus menjaga kenormalanku, akupun meminta apun agar sean menghentikan gelitikan tersebut, mendengar aku kewalahan seperti itu akhirnya sean meledek mengatakan " katanya aku keras dibalas kok lembek" kata sean sambil lari meledekku.
akhirnya kami kejar - kejaran tanpa memikirkan apapun tentang awal sekolah buat siswa baru.

EMPTY OF HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang