17. Proses Sembuh

508 89 15
                                    

Maaf ya telat update
Tp part ini panjang kok^^

Sorry for typo!


Happy Reading!


•••

Waktu terus berjalan, mau tidak mau kehidupan pun harus terus dijalani. Tidak mudah memperbaiki hati yang sudah hancur berkeping-keping. Namun bukan berarti haru terus stuck di kondisi itu.

Sama halnya dengan Osamu, perlahan ia mulai mengikhlaskan kepergian Atsumu. Hidupnya masih panjang, dan Atsumu menitipkan banyak orang tersayangnya kepada Osamu. Dan tentu saja akan Osamu lakukan demi saudara kembarnya.

Hari ini UAS hari terakhir, para siswa ada yang lega karena mampu menyelesaikan soal ujian dengan baik, ada pula yang lega karena tidak harus berhadapan dengan soal-soal yang membuat otak panas dan ada pula yang khawatir nilainya tidak memenuhi KKM yang akan mengakibatkan pengulangan di hari libur.

Salah satunya adalah Seina.

Sedari tadi cewek itu komat-kamit menghapalkan rumus fisika yang ia konsep dari buku (Name) sebab ia tidak mencatat apa-apa di buku fisikanya.

"Bedanya v besar sama v kecil apaan?" tanya Seina yang duduk di kursi depan (Name) dan menghadap pada cewek itu.

(Name) menghela napas gusar, "Gak tau. Sana lo ah, gak bisa ngapal nih gue."

Seina sontak mencibir dan berlalu menghampiri Akaashi yang tengah mencatat sesuatu di kertas kosong. Dan ternyata cowok itu tengah mengerjakan soal fisika, padahal sudah ahli tapi masih saja mempelajari soal-soal.

Pantes encer bat otaknya, batin Seina.

"Ayang, beda nya v kecil sama v besar apaan?" tanya Seina sembari menunjuk sebuah rumus yang terdapat huruf v disana.

Akaashi melihat sejenak kemudian mengangkat kepalanya memandang Seina.

"v kecil itu kecepatan, sedangkan v besar itu volume. Hati-hati nandain simbol fisika, kadang simbolnya sama tapi artinya beda. Misalkan ini, A di rumus ini maksudnya Ampere, sedangkan A di rumus ini itu luas penampang. Sedangkan yang a kecil ini itu percepatan." jelas Akaashi panjang lebar yang tidak semua dapat di pahami Seina.

Maklum kapasitas otak Seina hanya 2Gb. 500Mb untuk pelajaran, sisanya berisi hal-hal gak guna, salah satunya cogan.

"Aa..gitu ya, nggak ngerti sih. Tapi okelah, makasih ayang!" ujar Seina kemudian kembali ke tempat duduknya.

Akaashi yang melihat itu hanya menggeleng pelan kemudian kembali menyelesaikan soalnya.

"Selamat siang."

"Aduh buset gue belum hapal semua woi!" pekik Seina panik.

"Eh, bagi ya." bisik Bokuto pada Oikawa.

Oikawa memandang cowok itu dengan datar, "Emang modelan gue punya kapasitas otak di atas rata-rata??" ucapnya datar.

Bokuto tersentak kemudian menyengir, sebab ia dan Oikawa tidak jauh beda walaupun begoan lagi dirinya.

"Jangan ada buku di atas meja. Masukin semuanya dalam tas. Hp nya di kumpul di depan. Tasnya juga, hanya ada pulpen mekanik, penghapus dan lembar jawaban serta lembar cakaran."

Semuanya pun bergerak menuruti perintah pengawas ujian mata pelajaran terakhir ini.

Ujian berlangsung selama sembilan puluh menit.

Seina yang otaknya malah mogok di tengah jalan, alhasil mengarang jawaban soalnya dan mengisinya di lembar jawaban. Bukan hanya Seina, bahkan Bokuto dengan begonya malah menggunakan kancing bajunya untuk mengisi lembar jawaban. Oikawa sendiri sih masih coba cakar-cakar, walaupun ia tidak tahu rumus yang ia gunakan benar atau tidak, yang penting ada cakaran dan dapat mengisi lembar jawaban walaupun hasil cakarannya jauh berbeda dengan pilihan di lembar soal.

✅SI BUCIN BADBOY (MIYA ATSUMU X READERS) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang