Bagian enam belas

55.9K 3.4K 420
                                    

Halo!!!!

⚠TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN⚠

⚠JANGAN DITIRU⚠

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤

•••••


"Lo serius?"

Pertanyaan yang sama telah terlontar hampir puluhan kali dari Hans. Dia masih tak percaya dengan keputusan gila yang diambil oleh teman kecilnya, Lucius.

"Lo tanya itu udah puluhan kali. Lucius nggak pernah bercanda sama perintahnya!!" Ujar Sergio menegaskan seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Dia muak mendengar pertanyaan-pertanyaan sama yang dilontarkan oleh Hans.

"When and where?" Tanya Kenan memastikan. Dia sudah pulih dari sakitnya. Masalahnya dengan Lucius telah selesai. Lucius memberikannya kesempatan ke-dua, Kenan tidak akan menyia-nyiakannya.

"Tonight!! Untuk tempatnya nanti gue kasih tau." Jawab Lucius.

Kedua mata Hans melotot tak percaya setelah mendengar keputusan Lucius. "Are you kidding me, men?!" Tanyanya tak habis pikir.

Tak ada jawaban apapun dari Lucius. Pria itu hanya menatap Hans dengan satu alis terangkat.

"Lucius come on! He is your grandfather. And you want to kill him? You bastards!!" Sentak Hans kesal. Dia bahkan berdiri dari duduknya saking terkejutnya dia ketika mendengar rencana gila Lucius.

"I know, and it doesn't change anything." Balas Lucius penuh penekanan di setiap katanya.

Hans meremas rambutnya frustasi. Bagaimana bisa seorang cucu tega untuk membunuh kakeknya sendiri? Lucius benar-benar gila!

"Dari kecil gue nggak pernah nentang keputusan lo. Tapi untuk kali ini, gue nggak mau ikutan. Terserah lo, Lucius!!" Ujar Hans sarkastik. Setelah itu, dia pergi meninggalkan gudang sekolah yang telah di sulap menjadi basecamp untuk gangster Darkness.

Brak!!!!

Bunyi benturan pintu gudang terdengar sangat nyaring saat Hans menutupnya dengan kencang. Dia melangkahkan kakinya menjauh dari gudang.

Sergio, Kenan, dan Arsen menghela nafas panjang ketika melihat sikap Hans. Pria itu benar-benar menguji kesabaran Lucius. Dapat mereka pastikan, saat ini Lucius tengah menahan amarah yang membelenggu hatinya. Mereka tahu betul bahwa Lucius tidak suka ketika keputusan yang dia buat ditentang oleh seseorang.

Lucius berdecak kesal, sesaat kemudian dia terkekeh pelan. "Hans, he doesn't know anything." Desisnya tajam.

Ketiga orang yang berada di hadapan Lucius terdiam tak menyahuti ucapan pria itu. Mereka tidak ingin semakin menyulut api. Sedari pagi tadi, raut wajah Lucius memang sudah begitu menyeramkan. Aura gelap nan pekat seakan mengiringi langkah Lucius. Dan benar saja, saat Lucius meminta inti Darkness untuk berkumpul di basecamp ini membuat Hans, Sergio, Kenan, dan Arsen mengerti bahwa ada satu hal yang mengganggu ketenangan seorang Dario de Lucius Ocean.

Mereka tidak tahu menahu tentang hal apa yang membuat Lucius begitu ingin membunuh kakeknya sendiri, yang tak lain dan tak bukan adalah King Darius Ocean, seorang pria gagah pada masanya yang berhasil membuat marga Ocean begitu disegani dan ditakuti. Entah apa alasan Lucius, namun mereka yakin Lucius merencanakan pembunuhan ini bukanlah tanpa alasan. Tentunya pasti ada masalalu kelam dalam sejarah keluarga Ocean yang tak diketahui oleh orang luar. Keluarga Ocean merupakan keluarga yang begitu tertutup. Bahkan media terkenal sekali pun tidak bisa menemukan apapun tentang keluarga Ocean, selain kesuksesannya di dunia bisnis.

LUCIUS OCEAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang