takdir (3)

177 13 0
                                    

Setelah Nami bertanya tentang Luffy seketika ruangan menjadi sunyi.

Lalu Genzo berkata.
" Nami tolong dengar kan aku. "

" unn! "

Genzo pun menceritakan semua kejadian tentang Luffy saat Nami koma hingga sampai saat Luffy keluar dari penjara dan menghilang.

Setelah selesai bercerita Nami sangat tidak menerima hal itu.
" apa apaan itu? Mengapa kau melarangnya untuk menemui ku lagi?! "

" Nami, ini demi keselamatan mu juga. Aku tak akan menjamin engkau baik baik saja bila bersama Luffy. "

" dimana dia sekarang? Apa ada yang tau dimana Luffy?
Nee kau kakek nya Luffy, kau pasti tahukan keberadaan cucu-mu kan? " Nami menatap Garp dengan mata berkaca kaca.
Namun Garp memilih untuk diam.

Lalu suster pun datang meminta agar semua orang yang berada di kamar VIP keluar kecuali Nami. Dikarenakan suster memberitahu bahwa Nami harus minum obat dan istirahat yang cukup.
Seperti yang dikatakan suster, Garp, Genzo dll keluar dari kamar itu.
Hingga menyisakan Nami dan suster itu berdua.

Lalu suster membantu Nami untuk meminum obat yang sudah di sediakan dan juga menjelaskan kapan Nami harus meminunnya.

Sebelum suster keluar dari kamar, Nami di persilahkan untuk tidur dan beristirahat.

Nami berbaring menghadap ke jendela dan merenung. Hati nya sangat sakit sekali.
Air mata perlahan lahan mulai membanjiri wajah cantik itu.

Selang beberapa menit Garp membuka pintu dan masuk. Ia duduk di kursi sebelah tempat tidur Nami.

" Nami... " Garp memanggil Nami. Namun gadis itu tak menjawabnya.

Garp memanggil sekali lagi dan tetap tak ada jawaban.

" Baiklah langsung ke intinya. Apa kau mau tau dimana Luffy berada? Dan jangan membelakangi ku seperti itu." ucap Garp.

Gadis itu terkejut. Seketika gadis itu langsung membalikan badannya dan menatap Garp yang sedang duduk.

"Un! Aku ingin tahu. "

Garp pun mulai berbicara.
" Luffy kini berada di Swiss. Ia melanjutkan hidupnya di negara Swiss. Dan aku punya tawaran untuk mu. "

" apa itu? "

" apakah kau mau melanjutkan hidup di Swiss? Memang terlambat tetapi mungkin masih ada kesempatan untuk menemuinya. "

Air mata Nami pun kembali terjatuh. Ia menangis terharu dan reflek memeluk Garp.

" Arigato! Aku sunggu berterimakasih kepadamu!... Hiks hiks.. "

Garp membalas pelukan Nami.

Tanpa sepengetahuan keduanya Genzo menguping pembicaraan itu. Ia tidak Terima dan langsung menghampiri keduanya.

" NAMI! SUDAH KUBILANG KAU TIDAK AKAN PERNAH MENEMUI LUFFY LAGI. "
Genzo terus mengoceh.

perlahan lahan Nami mulai kesal dengan ocehan Genzo.

" MENGAPA KAU MELARANGNYA? " ucap Nami kesal.

" Dengar Nami! Sekali pun kau bertemu dengannya kau tidak akan bahagia. Dia itu adalah kriminal. Aku bingung mengapa kau terus ingin bertemu dengannya! "

" KARENA AKU BAHAGIA BERSAMANYA. SEKALI PUN DIA ADALAH KRIMINAL AKU TIDAK AKAN PEDULI. KARENA LUFFY LAH YANG TERUS MENEMANIKU DISAAT AKU SANGAT MEMBUTUHKAN SESUATU. DAN JIKA KAU SAYANG KEPADAKU MENGAPA KAU MENGAMBIL KEBAHAGIAAN KU?! "
Suara keras Nami terdengar oleh pihak rumah sakit.

Pria Kaya Itu Sekarang Menjadi Miliku? (High School Life) (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang