[S1 CH 1] - Episode 3

5 1 0
                                    

Dil Se Pukaara

SEASON I

[CHAPTER I]

- AWALAN –

Pukul 09.15 WIB.

"Ayok Aryaan, kita makan bekal di teras." ajak Rin sembari mengambil bekal yang dibawa dari rumah.

"Oke, bentar.." ucap Aryaan.

"Kalian ga ikut?" tanya Rin kepada Kevin dan Natha.

"Gue mau nemuin bu Rini dulu. Istirahat pertama mau rapat bahas ekskul. Sorry glue gabisa join kalian berdua." jawab Natha. Ia mengambil buku dan pulpen dari dalam laci nya.

"Gue duluan ya.. dadahh.." Natha mendahului Kevin, Aryaan dan Rin untuk keluar kelas.

"Gue juga mau kumpul sama anak-anak basket nih di kantin mak Ijah. Bye gais.." Kevin pun menyusul untuk keluar kelas.

"Yha.. parah nih.. Yaudahlah ayok yan." ucap Rin sambil membawa bekal dan botol minum.

"Yok.." Aryaan mengikuti Rin menuju teras 12 IPS 1.

Setiap kelas memang ada terasnya. meskipun gak terlalu lebar, tapi cukup lah untuk jadi tempat bersantai saat istirahat ataupun biasaya kalau ada ujian sekolah, banyak murid yang belajar bersama di teras kelas. Kebetulan, karena letak 12 IPS 1 dekat dengan lapangan, (sebenarnya berhadapan langsung dengan lapangannya.), jadi di tiang-tiang kelas dibuat tempat duduk memanjang.

Rin dan Aryaan duduk disitu. Karena tidak mungkin duduk dibawah, takut kena debu orang-orang yang berlalu lalang.

"Nih, tadi simbok masak sayur bayam ditambah wortel, biar mata kamu ga nambah minus nya." Rin membuka bekalnya dan mengeluarkan sendok dari plastiknya.

"Engga ada sayur yang lain? Bosen banget makan wortel mulu." sahut Aryaan sambil membuka HP nya dan mulai bermain game. FYI, game yang dimainkan Aryaan itu game Mobile Legends, game yang sempat booming beberapa tahun silam. Selain Mobile Legends, Aryaan juga bermain PUBG Mobile karena memang itu yang sering dipakai di perlombaan e-sport. Meskipun produk jadul, game tersebut untuk ditahun sekarang ini lumayan mengalami perkembangan pesat dimana karakter yang bisa memanggil username kita di loading screen dan tampilan hologram saat diadakan turnamen besar-besaran. Sehingga kita tidak perlu melihat secara 2 dimensi. Mantap kan?

"Udah syukuri aja ini, lagian kamu kayaknya kebanyakan main game. Kalo ga main game, pasti nonton youtube, sepakbola. Mana nontonnya deket banget sama HP. Gimana gak tambah rusak matanya." ucap Rin panjang lebar sambil menyendok nasi dari bekalnya.

"Suapin lah, aku lagi main game ini." ucap Aryaan.

"Terus ngapain aku bawa dua sendok kalo kamu minta suapin. Haduhhhh.." Rin menyendok nasi, sayur dan tak lupa tempe buatan simbok.

"Ya kan kamu suka jaga-jaga. Siapa tau ada kejadian tak terduga." jawab Aryaan simpel.

"Dasar.. Nih aaa'.." Rin menyuapi Aryaan yang saat itu sedang main game.

"Ck.. Gimana sih ini mainnya ga bener, udah dibilang itu towernya kosong, malah pergi jalan-jalan." gerutu Aryaan sambil mengunyah.

"Makan yang bener lah, jangan sambil ngomong. Muncrat semua ini nasinya." Rin kesal dan mengambil tissue dari kantong rok nya dan mengelap nasi-nasi yang berantakan.

Dibalik keramaian lingkungan sekolah, sepasang mata menatap Rin dan Aryaan yang kala itu masih duduk di teras 12 IPS 1.

"Lagi-lagi aku merasa seperti ada yang memperhatikan." ucap Rin dalam hati. Rin melihat ke sekeliling tapi tetap tidak menemukan siapapun.

Dil Se PukaaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang