BACKSTREET (SELESAI)

• Dua puluh •

SELAMAT DATANG DI CERITA
BACKSTREET

⚠️ WARNING‼️ PLAGIAT DILARANG MAMPIR ⚠️

HAPPY READING
-

Gala menatap layar ponselnya, menunggu panggilan video tersambung.

Begitu wajah Vina muncul di layar, Gala langsung memperhatikan ekspresi gadis itu. Seperti biasa, Vina terlihat ceria, tapi ada sesuatu yang mengusik pikiran Gala sejak tadi.

"Hei," sapa Vina sambil tersenyum. "Kenapa nelpon malem-malem?"

Gala menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya bertanya, "Emang bener, kamu bakal jadi Ketua OSIS?"

Vina mengernyit. "Kamu tau dari mana?"

Gala mendengus pelan. "Udah ada gosipnya."

Vina terkekeh. "Cepet banget nyebarnya. Tapi, iya… aku jadi calon ketua OSIS selanjutnya."

Jawaban itu membuat Gala menghela napas. Bukannya tidak bangga, tapi ada hal lain yang membuatnya merasa kurang nyaman. Tanpa berpikir panjang, Gala akhirnya mengaku, "Jujur aja, Aku cemburu."

Vina terlihat terkejut. "Cemburu?"

Gala menatap Vina lebih serius. "Karena sebelumnya kamu sama Dimas. Sekarang sama Abizar. Apa gak ada yang perempuan buat jadi wakilnya?"

Alih-alih menjawab dengan serius, Vina malah tertawa kecil. "Gala… Ini urusan organisasi, bukan pasangan untuk hal lain. Lagian, Abizar yang paling cocok untuk posisi itu."

"Tapi tetap aja,” gerutu Gala. "Kenapa harus cowok lagi?"

Vina menatapnya dengan ekspresi geli. "Jadi ini masalahnya? Kamu takut aku dekat sama Abizar?"

Gala mengusap wajahnya dengan satu tangan, sedikit kesal karena Vina menanggapinya dengan santai. "Aku gak takut… cuma - ya, kamu tau kan maksudnya."

Tatapan Vina berubah lebih lembut. "Gala, aku cuma fokus di OSIS, bukan yang lain. Dan kamu tau, siapapun wakilnya, hati aku tetap buat kamu."

Gala diam sejenak. Kata-kata Vina seharusnya cukup untuk menenangkannya, tapi tetap saja, ada rasa tidak suka yang mengganjal di hatinya.

Akhirnya, Gala menghela napas pasrah. "Oke. Tapi kalau Abizar mulai aneh-aneh, bilang ke aku."

Vina terkekeh. "Ay ay kapten!"

Gala mendengus kecil, lalu tersenyum tipis. "Dasar."

Percakapan mereka berakhir, tapi saat layar ponsel kembali gelap, Gala masih menatapnya beberapa saat.

Rasa cemburu ini mungkin terdengar konyol, tapi Gala tidak bisa menghilangkannya begitu saja. Satu hal yang pasti, Abizar harus tahu batasannya. Jika tidak… Gala tidak akan tinggal diam.

Lalu Gala meletakkan ponselnya di samping bantal, menatap langit-langit kamar dengan perasaan campur aduk.

Seharusnya dia percaya pada Vina. Seharusnya dia tidak perlu merasa terganggu dengan siapa pun yang menjadi pasangan Vina dalam organisasi.

Tapi tetap saja, rasanya tidak enak.

Dulu, saat Vina berpasangan dengan Dimas, Gala masih bisa menahannya karena saat itu dia dan Vina belum resmi berpacaran. Tapi sekarang, setelah status mereka berubah, dan tiba-tiba ada nama Abizar yang muncul… entah kenapa, rasa cemburu itu jadi lebih kuat.

Tangannya terulur, meraih ponsel lagi. Jari-jarinya bergerak cepat membuka media sosial sekolah, mencari tahu lebih banyak tentang pencalonan Vina dan Abizar. Benar saja, postingan tentang mereka sudah mulai ramai di kolom komentar.

helooowaria_ : Wah, Ketua OSIS dan wakilnya keliatan serasi banget!

akupacar.siapa : Pasti bakal jadi duo yang keren!

katakan_peta : Kiw kiw, Abizar sama Vina bakal sering bareng, nih.

Gala menggeram pelan. "Pasangan serasi apanya?" gumamnya kesal.

Ponselnya tiba-tiba bergetar. Pesan dari Vina masuk.

Vina: Gala jangan kebanyakan mikir aneh-aneh, ya. Abizar cuma rekan kerja, nothing more. Sleep well n sweet dream, Gala❤

•••
don't forget to vote n comment ‼️