"A-arggh..."
"Lisaaaaaaaa"
Teriakan keras dari ruang tamu menghentikan jennie dan irene.
"Unnie perhatikan ini sebentar ne. Aku akan memeriksa mereka"
Jennie melepas apronnya dan berlari kecil menuju ruang tamu. Lisa terlihat meringkuk disofa memegang lukanya. Teman-temannya termasuk rose mengelilingi lisa dengan khawatir.
"Apa yang terjadi?" Jennie berteriak.
"K-kami tidak tahu. Tiba-tiba lisa berteriak memegang lukanya"
Jennie mendekat dan berlutut didekat sofa. Memegang tangan lisa pelan.
"Ada apa?" Tanya jennie lembut.
Lisa tidak menjawab hanya mengerang kecil dan menyembunyikan wajahnya dibalik tubuh jisoo.
"Jangan terlalu menekan lukanya. Apa lukanya semakin sakit?" Lisa mengangguk pelan.
"Tunggu disini sebentar. Aku akan mengambil air hangat untuk membantu meringankan sakitnya"
Jennie bangkit dan bergegas lagi kedapur. Untuk memanaskan air. Tingkahnya yang buru-buru membuat irene heran.
"Apa yang terjadi?"
"Luka lisa semakin sakit. Kurasa karena dia memakan pedas tadi"
"Apa yang akan kau lakukan dengan air panas itu?"
"Entahlah unnie. Aku akan mengompres lukanya dengan air hangat. Itu mungkin akan meredakan sakitnya"
Irene bingung. Dia tidak pernah mendengar hal seperti itu untuk meringankan sakit luka.
"O-oke. Kamu memerlukan bantuan?"
"Tidak unnie. Apa makanannya sudah siap?"
"Hampir, ini akan matang sebentar lagi"
"Baiklah. Aku akan kembali kesana ne"
Dengan cekatan jennie memasukkan air yang hangat itu kedalam botol tahan panas. Dia juga membawa kain lap.
"Menyingkirlah" itu membuat semua teman lisa berdiri.
"Bangunlah lisa. Aku akan menempelkan ini"
"A-apa itu sakit?"
"Tidak, tenanglah... Ini mungkin bisa meredakan sakitnya"
Lisa memperbaiki duduknya. Lalu mengulurkan tangannya yang terluka kearah jennie. Jennie memegang botol itu dengan lap dan menempelkannya diluka lisa dengan pelan.
"Sstt... Pelan-pelan" erang lisa
"Apa itu benar-benar bisa meringankan sakitnya unnie?"
"Kurasa"
Jennie dengan telaten menekan lembut botol berisi air hangat itu pada luka lisa. Lisa perlahan mulai rileks. Hal tak biasa ini membantu meringankan sakitnya.
"Apa sakitnya sudah berkurang?"
"Ya. Itu jauh lebih baik. T-terima kasih" lisa dengan terbata menatap wajah jennie. Jennie hanya tersenyum kecil membalas ucapan lisa.
"Makanannya sudah siap." Irene berteriak.
Seulgi dan wendy membantu lisa untuk berjalan kedapur. Lisa masih meringis tapi sakitnya sudah mulai mereda. mereka duduk dan makanan sudah tersaji diatas meja.
"Apa kau baik-baik saja lisa?"
"Y-ya jauh lebih baik"
Wendy dan seulgi mengerutkan dahi melihat makanan yang tersaji. Sup sayur? Bubur lembek?. Melihatnya saja mereka ingin muntah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Emerging Love (Hiatus)
Teen Fiction. . . . . Dia hanya masa lalu. Jika jennie meragukan ku hanya karena dia?. Itu tidak adil. Aku punya cinta yang lebih besar untuknya. ______________________________ "Apa ini akan menjadi akhir?" "Tidak. Ingat... Selalu ada alasan dibalik suatu kejad...