𝕊𝕥𝕒𝕣𝕥𝕚𝕟𝕘 5𝕥𝕙 𝕪𝕖𝕒𝕣

34 2 0
                                    

꧁☘︎♪♧︎︎︎♪☘︎꧂





"Jaga diri kalian baik-baik,okay!!! Lea,my love, maaf mum dan dad tidak bisa berlama-lama. Kami harus segera kepelabuhan, mengejar waktu." ucap perempuan separuh baya bersurai pirang. Ia beserta suaminya mengantarkan putri tunggal mereka ke Stasiun King Cross, untuk kembali ke Sekolah sihir Hogwarts, memasuki tahun kelima .

"Tidak apa mum, aku tahu kalian sangat sibuk. Aku akan sering mengirim kalian surat seperti biasanya" ucap Gadis Cantik bersurai sama seperti ibunya. Ia memang sangat sering di tinggal oleh kedua orang tuanya berpergian ke Luar Negeri karena pekerjaan. Felliea lebih sering tinggal bersama paman bibi dan sepupu laki lakinya.

"I'm Sorry, Sweetheart "
"It's okay dad" Felliea tersenyum hangat.

"Dan- Jamie, dear. Kau pasti tahu apa yang akan mum katakan padamu" Fleurence beralih kepada remaja laki-laki berambut sangat berantakan dan berkaca mata. "Oh tentu saja 'Jangan membuat masalah, Jangan membuat mother dan father menerima surat peringatan dari profesor'. Ayolah, mum selalu mengatakn Itu setiap tahunnya. Lagipula apa artinya hidup tanpa sedikit resiko" jawab pemuda itu.

Fleamont dan Hardwin Potter mengangguk menyetujui, "Yash, tepat sekali" ucap Hardwin Potter senang. "That's my son" kata Fleamont bangga yang langsung mendapat tatapan tajam dari sang istri, Euphemia.

Fleurence memutar bola mata dan tersenyum geli. "Baiklah-baiklah, kami harus segera pergi. Kami duluan Mia, Fleamont" ia memberi pelukan hangat sebelum pergi.

"Kalian harus segera masuk kereta dan mencari kompartemen sebelum penuh" ucap Euphemia. "Itu nanti saja Mother, aku ingin mencari Padfoot dulu" sanggah James.

"Kurasa kau tak perlu mencarinya-" ucap gadis pirang dengan tenang. Lea menujuk remaja laki-laki tampan dengan wajah arogan dan dua laki-laki lain yang sama tampannya berjalan menuju kearahnya.

Sirius Black tersenyum merkah, merentangkan kedua tangannya lalu memeluk James. "Hey, mate. Liburanmu menyenangkan?" tanya James, lebih ke mengejek. "Sangat sangat menyenangkan, hingga aku ingin membakar rumahku beserta orang orang yang berada di dalamnya"

James hanya tertawa mendengar jawaban sahabatnya, lalu menyapa dan memeluk sahabatnya yang lain, Remus Lupin dan Peter Pettegrew . Sedangkan Sirius mendengus sebal. Lalu matanya beralih dan tersenyum sumringah kearah Lea. "Felly Melly sweety" ia berjalan kearah Lea, merentangkan kedua tangannya. Gadis pirang itu melakukan hal yang sama.

Tapi bukan untuk memeluk Sirius, ia malah memeluk Remus dan Peter. "Remmy! Pete! Apa kabar?!" tanya Lea dengan riang. "Kami baik" ucap keduanya bersamaan. "Look Pete, kau terlihat  lebih tampan" ucap Lea membuat laki laki rambut jerami itu tersipu malu. Dulu Peter memiliki tubuh yang gempal. Tapi sejak menginjak tahun ketiga bersekolah, ia akhirnya lebih memperhatikan berat badannya, menjadi seorang remaja yang cukup tampan hanya saja pemalu. Jika saja ia lebih percaya diri dan sedikit mengubah penampilannya, mungkin ia akan menjadi saingan Sirius Black.

"T-terims. K-k-kau juga tambah can-tik" ucap Peter, berusaha tidak mencicit. Lea tersenyum senang, dan juga berterimakasih "Dan- Aaa..  Remy, selamat atas jabatan-mu sebagai Perfek bersama Lily." 

Remus Lupin, anggota Marauders yang paling normal. Pria jangkung dan tampan dengan luka seperti bekas cakaran dipipinya. Ia adalah siswa yang rajin dan pintar. "Terimakasih sekali" pria itu tersenyum hangat kepada Lea.

Disisi Sirius, ia masih berdiri mematung dengan tangan yang masih terlentang. Membuat yang lain tertawa.

Merasa kasihan, Euphemia akhirnya yang memeluknya, masih dengan sedikit tawa. Sirius berbalik dengan wajah cemberut menatap si gadis pirang. Lea mengulum bibirnya agar tidak tertawa melihat wajah Sirius yang di tekuk.

𝐇𝐞𝐚𝐭𝐡𝐞𝐫'𝐬 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐱 𝐋𝐢𝐟𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang