1. Flashback

248K 5.4K 150
                                    

Hi, selamat datang di cerita Alexio!! Kalau kalian yang ngikutin cerita pertama aku pasti tahu siapa itu Alexio. Yup, ini adalah kelanjutan dari ceritaku yang sebelumnya "The Devil Wants Me", yang berfokus pada cerita anaknya yaitu Alexio. Tapi tenang aja nanti akan adegan tipis-tipis dari Jake sama Clarissa buat kalian yang kangen sama mereka.

btw, kalian nemu cerita ini di mana?

So, happy reading all♡

.....

Alexio memandang seorang gadis kecil yang tengah bermain dengan bonekanya. Alexio yang baru menginjak usia tiga belas tahun itu, tampak tenang dengan alat lukisnya. Entah sejak kapan ia gemar melukis, mungkin sejak kedatangan gadis itu kemari.

Dari balkon kamarnya ia menatap gadis itu begitu intens hingga ia lupa akan tujuan sebenarnya. Melukis gadis itu menggunakan tinta cairnya. Ya, hampir setiap saat ia menatap gadis yang terpaut tiga tahun darinya itu, dengan tatapan mendamba.

"Aly," panggil seorang gadis mungil dengan boneka di tangannya.

"Ya," gadis bernama lengkap Alyssa itu pun menoleh dengan senyum cerahnya.

"Aku ingin pulang ke rumahku, apa boleh?" tanya gadis itu dengan pandangan penuh harap. Sebab sudah ketiga kalinya ia meminta untuk pulang, namun.

"Sebentar lagi, setelah itu kau boleh pulang." Jawab Alyssa sambil melirik ke arah balkon di atasnya.

Alexio yang melihat hal itu menyunggingkan senyum miringnya. Adiknya benar-benar menurut akan ucapannya beberapa saat yang lalu.

Pria itu kembali memoleskan cat cairnya ke dalam kanvas. Netra birunya tak pernah lepas dari gadis kecil berumur sebelas tahun itu. Sangat manis, dan bertambah cantik seiring pertambahan usianya.

"You're always be mine, Dee."

🦋🦋🦋

Alexio mengetikkan sesuatu dalam komputernya. Pria itu tampak tenang dengan apa yang ia kerjakan sekarang. Ia sampai lupa jika saat ini adalah waktunya makan malam.

"Son," Alexio berdecak sebal mendengar panggilan itu. Tidak bisakah Daddy-nya membiarkan dirinya sendirian di kamar.

Alexio mengabaikan panggilan Jake dan tetap pada kegiatannya. Sampai tepukan cukup keras mengenai lengannya.

"Shit!" umpatnya sedikit tertahan.

Alexio menatap datar ayahnya tanpa mau berbicara sedikit pun.

"Makan malam, jangan sampai kau melewatkan makan malam mu."

"Aku tidak lapar." Jawab Alexio sambil memutar tubuhnya ke arah komputernya.

"Dad!" Alexio memekik ketika Jake tiba-tiba memiting leher Alexio.

"Sebenarnya kau ini anak siapa huh! Bisa-bisanya kelakuan mu seperti ini."

Alexio melepaskan pitingan Jake di lehernya. "Johnny Depp."

Tepat setelah mengatakan itu Alexio berjalan keluar, tanpa mau menanggapi ucapan Daddy-nya yang semakin hari tidak jelas. Bagaimana mungkin Mommy-nya menikah dengan pria macam Daddy-nya.

Alexio duduk di kursinya tanpa mempedulikan Alyssa yang menatapnya dengan cengiran khasnya. Di saat ia hendak mengisi piringnya, Clarissa-ibunya telah menyodorkan sepiring pasta dengan fetuccini di atasnya.

"Thank you mom," ucap Alexio dengan senyum super tipisnya, atau bisa di bilang itu bukanlah senyuman.

Alexio memakan pastanya dalam diam, di saat Alyssa mencoba bercerita tentang apa yang ia lakukan di sekolah tadi. Alexio berdecak sebal ketika ocehan gadis itu tak berhenti.

ALEXIO [END] [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang