40. Bulan & Matahari (Dari Angkasa : Untuk Senja)

402 36 0
                                    

“Kenangan kita, akan selalu menjadi hal terindah yang pernah aku lewati. Terima kasih, sudah pernah jadi bagian dari hidupku. Walaupun harus sesingkat ini cerita kita berakhir.”

S E N J A N G K A S A

***

Senja bangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senja bangun dari tidurnya. Untuk yang pertama kali, bangun dari tidur yang sangat tidak ia sukai. Ia sudah kehilangan Angkasa, tidak ada lagi alasan untuk dia selalu tersenyum.

Dia hanya bisa mengingat, hari-hari dimana ia yang selalu ada untuk Angkasa. Bagaimana saat ia yang selalu datang ke markas—The Blaze. Membangunkan Angkasa untuk berangkat ke sekolah, membangunkan semua anak-anak The Blaze juga. Walaupun terkadang mereka menyebalkan, namun Senja senang melakukannya. Hari-harinya terasa lebih indah saat mengenal mereka. Mengingat saat dia dan Angkasa, menyaksikan terbenamnya matahari di puncak. Menikmati indahnya malam dengan bulan dan bintang diatas kami, memakan es cream di taman. Senja suka semua hal yang ia lewati bersama—Angkasa.

Jika menceritakan semua ceritanya, mungkin akan panjang. Namun, Senja merasa ini terasa singkat. Pertemuannya dengan Angkasa serasa hanya sebuah mimpi, yang terasa panjang namun singkat waktunya. Hatinya selalu rapuh kembali mengingat laki-laki itu, seorang laki-laki yang selalu jadi tempat ceritanya. Angkasa—yang selalu jadi matahari yang menyinari bulan agar selalu bersinar. Kini, dia benar-benar harus pergi meninggalkannya?

Senja mengambil handphone yang ada di samping tempat tidurnya. Dia menyalakan handphonenya. Tak ada lagi chat dari laki-laki itu. Yang biasanya larut malam baru membalas pesan Senja yang di kirim sore hari. Senja mulai membaca-baca semua chat bersama Angkasa. Walaupun ia jarang sekali berkomunikasi lewat handphone, tapi ada beberapa hal yang Senja sukai. Dari mulai Angkasa yang suka mengirim fotonya sedang apa, kemana saja hari itu, dan bersama siapa. Senja selalu ingat hari-hari dimana dia merindukan Angkasa, mengkhawatirkan laki-laki itu, namun Angkasa selalu memberikan penjelasan yang membuat Senja sedikit tenang.

Lalu, kini Angkasa pergi, dan tidak akan kembali lagi. Sedangkan disini Senja mulai tak terbiasa dalam kehidupan ini. Dimana dia harus merelakan orang yang dia sayangi. Melupakan semua kenangan manis itu begitu sulit. Sehingga Senja berjanji tak akan pernah melupakan dia, beserta kenangannya.

"Aku janji gak akan pernah lupain kamu, sejauh apapun kamu pergi."

****

Perempuan dengan rambut panjang yang terurai itu berjalan di jalanan kota yang padat. Dia mencari taksi dan naik kedalamnya, menuju suatu tempat yang ingin sekali ia kesana.

Hanya butuh beberapa menit saja sampai disana. Dia turun dari dalam taksi melihat sebuah tempat.

The Blaze

Jangka [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang