39. Is that real?

2K 148 38
                                    

YOHOOOO
APA KABAR SEMUANYA?

AKU BALIK LAGIIIIII
EHEHEHEHE

VOTE KOMEN NYA DONG, BIAR AKU MAKIN MENGGEBU-GEBU GITU BUAT UP
YGY

TANDAIN KALAU ADA TYPO!









"Dua tiga kucing saleh, tak boleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dua tiga kucing saleh, tak boleh."

Raga menatap datar Ayna yang duduk disebelahnya dengan ponsel yang berada di dekat telinga gadis itu.

"Si Zia kalau gak buat ulah gak idup kalik ya," gumam Ayna setelah panggilan telepon berakhir.

Ayna kemudian menoleh kepada Raga yang tengah menatapnya dengan alis yang naik.

"Biasalah."

Raga hanya menganggukkan kepalanya seolah mengerti. Padahal dia tidak mengerti sama sekali.

"Emang ngerti?"

"Enggak."

Ayna tertawa mendengarnya. Kemudian gadis itu meraih selimut, menyelimuti tubuhnya.

"Malam ini dingin banget sumpah," ujar Ayna kepada Raga.

"Iya."

"Lo kedinginan juga gak?"

"Iya."

"Padahal kemaren berasa panas sama gerah banget gak sih?"

"Iya."

"Kok sekarang malah dingin banget begini ya? Mana perasaan dari pagi tuh berasa gak ada matahari, tapi gak hujan. Kenapa ya?"

"Gak tau."

"Musimnya gaje banget gak sih?"

"Iya."

"Yang begini nih biasanya banyak yang sakit gitu, kan?"

"Iya."

Kurang lebih seperti itulah percakapan mereka setiap harinya. Ayna pun sudah terbiasa dengan itu, ingin melemparkan protes juga tidak ada gunanya. Karena memang seperti itulah Raga dan tidak akan berubah.

"Makan apa ya Ga yang enak."

"Mie kuah."

Ayna langsung menjentikkan jarinya, "Betul betul. Mantap, mie kuah pakai cabe yang banyak terus kasih tomat sampe kuah nya merah gitu. Uuuhh, mantap banget pasti." Membayangkannya saja membuah Ayna menelan ludah sendiri.

"Telur." Tambah Raga.

Ayna menganggukkan kepalanya, "Hooh, sama sayur-sayuran gitu juga buat tambah-tambah."

RAGAYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang