Bab 9 - Terganggu

856 216 26
                                    

Hahahaa....

Selamat Bacaaaaaaaa.....

Maapin lama update. Saya lagi inclass training beberapa hari ini

 Saya lagi inclass training beberapa hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uhukkk.. ape nih? Penasaran? baca Bab terbaru Dante dan Dara di karyakarsa


----------------------------------------

Padahal hanya sebuah pertanyaan, namun entah mengapa berhasil membuatku tidak nyaman.

Dante disambut oleh beberapa direksi ketika langkahnya turun dari mobil tepat di pintu lobby utama d'Express. Dia datang ke sini secara tiba-tiba bukanlah tanpa alasan. Melainkan karena ada satu keputusan penting yang wajib dirapatkan langsung dengan pemilik dari perusahaan besar ini.

Sejak kemarin memang Natta Saif, asisten yang kini masih melayani segala keperluan Dante baik dalam pekerjaan ataupun urusan pribadi, sudah menginformasikan berulang kali kepada Dante bila para direksi akan mengundang untuk sebuah rapat penting. Akan tetapi karena kemarin Dante berada di Salatiga untuk keperluan pribadinya, maka rapat tersebut baru bisa dilakukan hari ini.

"Selamat pagi, Pak Dante. Semuanya sudah menunggu di ruangan meeting lantai 1," ucap seorang direktur keuangan yang berjalan persis di samping Dante.

Melirik Natta seolah meminta penjelasan lebih detail, Natta Saif, laki-laki yang kini menjalani hubungan rumit dengan adik kandung Dante membisikkan penjelasan detail yang ingin Dante dengar.

"Termasuk pak Gusti," ucapnya penuh penekanan.

Dante mengangguk paham. Kurang lebih sudah sebulan dirinya tidak bertemu dengan Gusti Dani Syakier, yang juga merupakan owner dari d'Express. Apalagi terakhir moment pertemuan mereka jelas tidak menyenangkan. Ada perkelahian di antara keduanya, hingga mungkin kini saatnya Dante memasang wajah tebal agar bisa professional untuk tidak mencampur adukkan semua masalah yang terjadi.

"Selamat pagi," ucap Dante disaat langkahnya masuk ke dalam ruangan meeting besar yang dikelilingi oleh kaca.

Dari orang-orang yang hadir kini, dalam sekejab Dante bisa mengenali di mana posisi duduk Gusti saat ini. Laki-laki itu terlihat tenang, bersidekap, dan duduk di antara para kepala departemen lainnya. Padahal sudah disiapkan satu kursi khusus, di samping Dante tentu saja, untuk posisi duduk Gusti dalam meeting ini. Akan tetapi, dengan sikapnya yang selalu seenaknya, Gusti kini seolah sedang menjelma menjadi orang lain, dan duduk di tempat terjauh dari Dante.

Seakan-akan menggambarkan hubungan mereka memang tidak baik-baik saja.

"Bisa langsung dimulai rapatnya," ucap Dante sebelum seorang kepala bagian mengambil alih sebagai moderator meeting penting kali ini. Moderator langsung menginformasikan hal utama yang akan dibahas yaitu mengenai pembelian saham utama pada perusahaan pesaing. Di samping itu pula, ada seorang investor dari Amerika yang menghubungi Gusti, dan ingin membahas kerja sama antara dirinya dengan d'Express.

SPOSAMI! DANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang