•꧁>15<꧂•

65 18 0
                                    


.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

1 bulan kemudian.....!

Eida dan Boruto kini sah menjadi Suami istri . Tak henti-hentinya kedua orang tua mereka tersenyum haru akhirnya anak mereka pun terikat dengan janji suci dihadapan Tuhan.

Membingkai mahligai rumah tangga yang bahagia..

Tanpa tahu inilah awal konflik yang akan membuat satu pihak menderita lahir bathin.

.


.


.

.

.

.

1 Minggu berlalu....!

Kehidupan mereka tak sesuai dengan ekspektasi...

Sejak saat itu kehidupan Boruto pun menjadi hambar, ia merasa tidak dianggap di keluarga kecilnya, tentu saja kedua orang tua mereka tidak mengerti, karena syarat yang diminta Eida bukanlah itu saja. Ia meminta syarat agar kedua orang tuanya tinggal bersama dengan kedua orang tua Boruto.. jika tidak memenuhi syarat ia tidak akan menerima perjodohan ini.

Tentu saja Boruto menyanggupinya, bukannya ini lebih baik , kehidupan orang tua istrinya akan terjamin disana. Jujur Boruto dari golongan orang paling kaya Di kota Konoha.. kekayaannya pun tak main-main...

Sangat sulit dijelaskan...

Boruto melamun dalam keterdiamannya, bukannya apa atau apa, ini agak keterlaluan baginya..

Namun ia terus meyakinkan diri bahwa dia bisa merubah istrinya agar bisa bertanggung jawab sebagai istrinya.

Mencoba menenangkan hatinya, ia pun menghela nafas.. ia berdiri...

Ia melewati lorong-lorong rumah itu..

Tiba-tiba ia terpaku dengan satu orang yang sedang serius dihadapan laptopnya. Entah apa yang dikerjakannya nampaknya sangat serius..

Tersenyum tipis ia pun menghampiri sosok Pemuda itu yang sebenarnya Kawaki..

Puk

Mengelus Surai rambut hitam kekuningan milik Pemuda itu lembut, membuat Kawaki tersentak...dan reflek menoleh kebelakang , namun karena saking cepatnya. Ia pun hampir terjungkal dari duduknya jika Boruto tidak memegangi tubuhnya.

"Boruto-Nii kau mengagetkanku tahuk...!" Ucapnya sedikit mengerucutkan bibirnya merajuk.

Boruto hanya tersenyum dengan ambekan Kawaki. Itu sangat lucu.

"Serius amat menatap layar Laptop.. apa ada sesuatu hal yang tak kau mengerti,,,," ucapnya membuat Kawaki masam. Benar apa yang dikatakan Boruto.. ia pun menghela lemas menundukkan wajahnya...

Sial... Kenapa materi ini sangat menyebalkan sih, semua tidak dimengerti nya...

Shet

Grek

Tanpa memberi tahu Kawaki. Dengan edannya Boruto duduk di kursinya dari belakang hingga mau tak mau Kawaki Ampe terdorong maju lalu tanpa pemberitahuan, Boruto mengangkat tubuh Kawaki agar berada dipangkuan nya... Kawaki terkejut, namun sang empu malah masa bodoh ,dia malah serius memerhatikan materi yang tertera di laptop milik Kawaki.

Menatap Laptop dengan serius ia pun, mulai menggerak-gerakkan jarinya di mouse yang dipakai Kawaki. Ia seperti membuat coretan di layar itu..

10 menit kemudian ia pun selesai , Kawaki menatap lekat ekspresi Nii-sannya itu, seperti meminta jawaban.. Boruto pun mengerti ia pun menunjuk kan sesuatu di depan layar, Kawaki pun mengikuti arah tunjukkan jari Boruto.. betapa terkejutnya Kawaki ketika melihat sesuatu dilayar. Ia pun langsung mengerti tentang soal Materi yang diberikan Gurunya..

Kawaki tersenyum lebar dan langsung memeluk Nii-san kesayangannya dari arah depan.. ia berkali-kali berterima kasih... Tanpa mempedulikan posisinya yang bisa membuat orang salah mengerti.. ia terlalu senang..

Setiap dia kesusahan, ia selalu hadir memberi solusi dan kata bijak yang membuatnya langsung mengerti dan memahami. Jika seandainya Boruto wanita ia mungkin sudah jatuh cinta padanya.. dan mungkin akan mengejarnya sampai ia menerimanya. Namun sayang takdir tak menginginkan itu.

Setelah puas memeluk Nii-san kesayangannya ia pun mulai mengerjakan semua materi... Hingga finish.. tanpa mempedulikan posisinya..

Boruto masih memeluknya dari belakang. Entah kenapa bau tubuh Kawaki bisa membuat nya tenang dan sejenak melupakan masalah rumah tangganya... Yang entah bisa disebut Suami/Istri atau apa. Mengingat Istrinya begitu dingin padanya. Dan seperti tidak mempedulikannya. Bahkan dimalam pertamanya pun Istrinya secara Gamblang menolaknya.

Tidur seranjang pun dilarangnya. Karena tak mau memperkeruh keadaan ia pun tidur terpisah.

Saat berangkat kerja pun hanya cuek..

Seharusnya istri yang baik dan pengertian, pasti akan menyiapkan sarapan, menyiapkan berkas-berkas yang diperlukannya, menyiapkan jas kemeja dan lain sebagainya.

Beruntung , Kawaki masih mempedulikannya, hingga semua yang diperlukannya...telah disiapkannya.. dari sarapan, membangunkannya dan lain sebagainya.

Kadang dia bingung, sebenarnya disini itu siapa Istrinya...

Namun sekali lagi, ia akan terus percaya dengan Istrinya walau sejelek apapun sifat atau perlakuannya.. dia sudah berjanji akan terus menemani dan membahagiakan Istrinya. Dan akan bertahan...

.

.

.

.

.

Tanpa disadarinya dari arah tak jauh dari mereka, ada seseorang sedang menahan Emosi yang ingin meledak, rasa cemburu mulai membakarnya, berani-beraninya dia menyentuh miliknya, ditambah posisi mereka yang benar-benar membuatnya emosi, dan lebih sialnya lagi Kawaki nyaman nyaman saja dipangkuan dia.

Bahkan dulu saat dia masih status pacaran dengan Adiknya, adiknya tak pernah menyuruhnya untuk duduk di pangkuannya, za walau pernah namun hanya saat dia berhubungan badan saja.. tidak lebih.. tapi mengapa orang yang entah darimana asalnya, bisa membuat Kawaki seluluh itu dan sangat peduli padanya.

Dalam keterbakar api cemburu ia menggenggam erat kepalan tangannya, hingga buku-buku memetuh dan setetes darah menetes ke lantai.. tak tahan dengan itu semua ia pun menghentakkan Kakinya kekamarnya.


.


.

.

TBC

.

.

.

.

.

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang