⚠️ mature scene, bad words
15
🌵🌵🌵
Kyuhyun berdiri menjulang, wajahnya mengeras dengan mata menusuk tajam. Pakaiannya yang serba hitam menyerupai malaikat kematian yang siap mencabut nyawa Hyein detik itu juga. Pria itu sudah tidak dapat menahan emosi saat kamera yang terhubung dengan Hyein menunjukan apa saja yang terjadi disana.
Bukan ini rencana mereka.
Sial.
Sedangkan gadis itu malah membuka pintu dengan wajah galak menyiratkan tidak suka. Jelas Hyein yang salah disini. Tapi egonya terlalu tinggi untuk sekedar menyadari kesalahan.
“Apa kau bahkan memikirkan resiko dari tindakan yang kau lakukan?!” itu suara Joan. Pria itu berdiri di samping Kyuhyun, sedangkan Christine seakan ikut menghakimi di balik tubuh Joan dan Kyuhyun yang berkobar mengeluarkan letusan amarah intensitas tinggi.
“I know, tapi ini lebih cepat, kan?” belanya, entah meminta dukungan pada siapa. Karena tidak ada yang menatapnya setuju─well, Chritine sebenarnya terlihat tidak peduli. Apalagi Kyuhyun yang seakan ingin menelannya hidup-hidup sekarang juga.
“Tapi semuanya aman. Aku tidak apa-apa. Jadi bisa kalian hentikan tetapan mirip hakim buncit kekecilan palu di persidangan?”
Joan mengerang keberatan. Tapi memang benar, semuanya menjadi lebih mudah. Seperti jalan pintas untuk menuju tujuan yang sama. Pria itu kemudian membantu Hyein memindahkan tubuh William ke atas ranjang dan melepas serta menghamburkan pakaiannya. Dengan sengaja membuat ranjang berantakan. Christine meletakan sepasang pakaian dalam wanita di lantai dan mencibir, “Seharusnya aku saja yang menyamar”
“Ck. I said, im fine, Chrys” Hyein menanggapi cibiran samar Christine.
“Well, actually, aku tidak peduli kau. Aku hanya menyesal mengeluarkan effort untuk menyembunyikan keangkuhan alamimu itu Drew. Kupikir kau aktris yang baik” sindirnya.
Tapi serius, Christine selalu tersedak setiap Hyein mengucap dialognya beberapa jam lalu. Ia benar-benar tidak bisa membangun image macam Belle yang anggun. Ia hanya murni Orochimaru. Manusia ular berbisa yang melumpuhkan manusia lain dengan racunnya.
“Kita bisa saja ketahuan, dan aku sudah pernah bilang tidak mau mati muda, ingat?”
“Ya dan sayang sekali kau masih hidup”
“Ya dan kau mengubah rencana sesuka kepala batumu”
“Fuck off Brown!”
“No. You fuck off, Leia fucking Drew!”
Sedangkan Kyuhyun bergeming, berbeda dengan Joan yang mengumbar kemarahannya, Kyuhyun hanya mengikuti, memperhatikan setiap pergerakan Hyein yang sedang menulis surat yang diletakan di atas nakas sebagai tambahan bukti mereka telah melakukannya sambil terus membalas umpatan Christine.
Tatapan yang terasa melubangi, menembus dan membakar sekaligus. Membuat sang target hanya dapat bergerak resah.
Saat Joan belum menyelesaikan pekerjaannya dan Christine yang memeilih pergi ke toilet dan menjeda perdebadan, Hyein sudah menyelesaikan tulisannya. Gadis itu yang merasa tidak nyaman akhirnya mendekat ke arah Kyuhyun, membalas hujaman matanya.
Mereka tidak melontarkan satu katapun, tapi dari sorotnya Hyein dapat melihat manik Kyuhyun yang tidak bersahabat. Sebuah emosi yang bergulung pekat dan dalam seakan mampu menyesatkan dan mengalahkan ego tingginya. Tanpa sadar Hyein menggigit bibirnya gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REFILL: Breaking Walls
RomanceIngat genre hidup Hyein yang kalau kata Kim Young absen action? Well, sepertinya harus ralat. Tapi serius, Hyein super fucking serious saat ia mengatakan tidak akan peduli dengan cinta. Prinsip hidupnya sudah macam lirik lagu dua lipa! One, don't...