"Berjanji padaku kau tidak akan pergi."
•
•
•
•"Ini sudah siang, apa Baginda raja dan Yang Mulia ingin saya siapkan makan siang sekarang atau ingin sesuatu?" tanya Yuna dengan sopan kala kedua makhluk itu baru saja selesai dengan pembukaan gedung sekolah baru.
Si serigala seakan tersadar dan merasakan suhu sekitar, memang sudah mulai panas. "Oh benar, aku sampai tidak sadar," gumamnya pelan lalu menatap Yuna. "Aku tidak terlalu lapar sebenarnya, mungkin Baginda menginginkan sesuatu."
Gelengan kepala dari Jaemin akan kalimat Jeno, pemuda itu membuatnya gemas, apalagi saat si serigala mengatakannya dengan wajahnya yang lucu. "Sebenarnya aku ingin Jeno memilih, tapi ia tak terlalu ingin, jadi siapkan saja makanan kecil untuk camilan, bawa ke taman istana di bawah pohon rindang."
Yuna mengangguk akan perintah Jaemin, "Baik, Baginda." Wanita tinggi itu membungkuk 90° dan pamit undur diri untuk menyiapkan apa yang diminta sang raja.
Setelah Yuna pergi, Jeno dan Jaemin berjalan beriringan menuju istana dengan bergandengan tangan. Meski banyak yang memandangi mereka dengan sejuta reaksi, sepasang pasangan satu ini tidak acuh saja akan tatapan warga yang kebanyakan tersenyum gemas dengan hubungan keduanya. Tentu apa yang mereka berdua lakukan mendapat respons positif dari para warga, mengingat Jeno yang telah merebut hati para warga membuatnya disukai sebagai pasangan pemimpin mereka.
Apalagi Jaemin yang mengucapkan syukur karena Jeno beserta aura positifnya membuat mendapat dukungan untuk menentukan calon ratunya segera. Ia semakin mengeratkan tautan tangan mereka, meski sedang berceloteh pun, ia tahu Jeno sedang bahagia meski harus berjalan, bukannya naik transportasi darat yang telah disediakan. Pemuda itu sepertinya ingin menghabiskan waktu dengan Jaemin setelah sebelumnya ia tinggal untuk urusan lain.
"Awalnya aku kira lautan menyimpan banyak hal menyeramkan karena kedua orangtuaku serta kak Yoobin melarangku, tapi setelah dipikir-pikir aku tak akan pernah bisa tahu hal indah yang tersembunyi di dalamnya jika aku tak memberanikan diri, kenapa mereka melarangku coba dulu?" celoteh Jeno seraya memanyunkan bibirnya kesal.
Sungguh, jika ini bukan di ruang publik, sudah Jaemin cium bibir itu, bisa-bisanya pemuda yang dikenal sebagai serigala buas ini memiliki sisi yang imut bak anak anjing? Apa dulu Jaemin menyelamatkan dunia sehingga mendapat Jeno? "Deadalus diapit oleh wilayah bangsa lain, akan jauh jika untuk ke laut, tapi sekarang kau tidak takut lagi, bukan? Kau bahkan berani menyelinap ke pinggir pantai dengan Yuna beberapa hari yang lalu untuk berenang?"
Jeno tersenyum kikuk dan menundukkan kepalanya, "Yahh.. ketahuan, ya?" Ia menatap Jaemin dengan wajah lucunya membuat sang raja tidak tahan untuk tidak mencubit pipinya. "Ishh, sakit!"
Jaemin tertawa lalu mengusap surainya dengan lembut, "Habisnya menggemaskan sih."
Meski kesal, tapi Jeno tak begitu peduli dan lanjut bercerita apapun pada Jaemin, kali ini topik yang berbeda. "Oh ya, saat perjalan menuju kerajaan, aku mendapat hadiah dari Imperfect Fairy, mau tahu apa itu?"
Seakan tak habis energinya untuk meladeni pemuda itu, Jaemin menatapnya dengan penasaran, "Oh ya, apa yang kurcaci menggemaskan itu berikan?"
Pemuda serigala itu melotot dan memukul Jaemin dengan pelan, "Mereka bukan kurcaci! Mereka itu peri, jangan asal panggil!"
"Aduh, oke-oke maaf," kata Jaemin seraya mengusap lengannya. Sementara di belakang para prajurit mencoba menahan tawa mati-matian agar tidak terdengar, ini terlalu menggelikan untuk seorang Jaemin bagi mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow King's Precious Gem || JaemJen
FanficHanya karena menemukan permata misterius saat mencari bahan ramuan, bukan berarti ia harus mendapatkan misteri baru yang belum pernah ia tangani sebelumnya! Jeno hanya manimal ras serigala biasa, bukan makhluk dengan kekuatan super yang bisa membela...