// Warning : Panic Attack //" Lista..... "
" Callista...... "
" Dimana kau berada sayang..... "
" Aku sangat merindukanmu loh...... "
' tunggu... Suara ini!!? '
' tidak mungkin kan!!!? '
" Lihatlah apa yang sudah kau perbuat Callista.... Kau membunuh mereka yang tidak berdosa ini "
" Tidak itu bukan ulah ku! Itu ulah mu sendiri!!! "
" Betapa jahatnya diri mu callista... Kenapa kau menuduh ku.... Kenapa kau menuduh orang yang sedang membela mu ini callista.... "
Orang itu perlahan berjalan mendekati Callista sambil membawa sebuah katana yang sudah di lumuri oleh darah
" Menjauhlah dariku dasar laki-laki bajingan!!! "
" Kenapa kau terus mendorong ku jauh Callista... Padahal aku sangat mencintaimu disaat kita pertama kali bertemu "
" Menjijikkan!!! Kau bukan mencintai ku melainkan terobsesi dengan ku!!! "
" Obsesi ? "
" Yaa... Kau benar..... "
" Kau itu beserta tubuh mu itu sangat menggoda Callista.... Aku jadi ingin memilikimu..... Aku ingin kau menjadi milik ku seutuhnya "
" Saat aku bebas dari penjara... Aku akan mencari mu lagi "
" Jadi tolong bersabar ya sayang ku "
" Mau beberapa kali pun aku tidak sudi untuk bersama mu selama hidupku! "
" Tidak masalah... Aku akan memakai cara yang sebelumnya jika kau menolak "
" !!!? "
" Ya... Kau benar, menculik dan menyiksa teman mu hingga kau ingin hidup bersama ku selamanya "
" Ingat itu baik-baik hahahaha!!! "
" TIDAK!!! " Callista terbangun dari mimpinya lalu terdiam sesaat mengingat mimpi yang dia lihat tadi
' itu ngak nyata kan... Itu bohong kan... Itu pasti hanya ilusi.... Dia tidak akan bebas semudah itu kan! ' pikiran callista semakin kacau saat mengingat mimpi itu... Dia memegang kepalanya dengan kedua tangannya lalu mengacak-acak rambutnya dengan kasar.
Nafasnya seketika menjadi berat, air mata terus mengalir keluar, dadanya pun merasa sesak.
Callista sesaat melihat ke arah sho yang masih tertidur dengan nyenyak
Dia tidak ingin menganggu tidur nya lalu dia pun menjauh darinya secara perlahan-lahan
Tapi sialnya kakinya tersandung meja dan dia menjerit kesakitan
' meja si@/@n!! '
" Callista ? Kamu kenapa ? " Tanya sho yang sedang mengumpulkan nyawanya
" T- tidak apa-apa... Aku hanya..... Ingin ke dapur...... Lalu tidak sengaja....... Kaki ku kesandung meja....... " Jawab Callista sambil menahan dadanya yang sakit
' tolong bertahan lah! '
Saat sho sudah mengumpulkan semua nyawanya, dia terkejut saat melihat kondisi callista yang sangat berantakan
" Callista apa yang terjadi kepada mu!? " Sho turun dari sofa lalu menghampiri Callista yang masih memegangi dadanya... Dia pun hanya bisa pasrah sekarang.
" Callista lihat aku! " Callista melihat ke arah sho lalu sho meletakkan salah satu tangannya ke pipinya dan satu tangannya lagi melingkar ke pinggang nya
" Lihat aku callista... Semuanya baik-baik saja, itu hanya mimpi "
" Atur nafas mu secara perlahan-lahan... Ikuti instruksi ku "
Callista sekarang hanya bisa pasrah saja mengikuti instruksi dari Sho, setelah mengikuti instruksi nya nafasnya sudah teratur lagi dan dadanya tidak terasa sesak lagi" Mimpi buruk ? " Callista menjawabnya dengan anggukan lemah
" Aku takut Sho..... Aku tidak ingin mimpi itu menjadi nyata " Sho mendekapnya semakin erat lalu mengelus kepalanya dengan lembut" Mimpi itu tidak akan nyata Callista... Kau aman sekarang.... Aku akan melindungi mu " Callista hanya bisa mengangguk lemah saat ini...
Padahal callista tau kalau sho seperti nya tidak akan bisa melindungi nya dari seorang psikopat yang terobsesi dengannya.
Orang itu sangat berbahaya meski dia jago berantem pun, orang itu sangatlah licik sekali hingga rela melakukan apapun demi mendapatkan nya.
Callista tidak ingin mimpi itu menjadi nyata... Mau cepat atau lambat, orang itu memang akan segera bebas dalam waktu yang dekat.
Callista tidak tidak ingin selalu merepotkan orang lain apalagi orang yang disayanginya
Dia harus menguatkan mental nya lalu bangkit lagi untuk menghadapi orang itu sebelum semua orang yang disayanginya menghilang dari pandangannya selama nya.
" Sudah lebih tenang ? " Callista mengangguk lagi sebagai jawabannya
" Aku akan ambil segelas air dulu- "
" Jangan tinggalkan aku Sho... "
" Baiklah aku tidak akan meninggalkan mu.... Aku akan berada disini, disisi mu.... "" Kalau bisa aku ingin berada disisi mu selamanya " Sho bergumam kecil agar tidak di dengar oleh Callista.
" Gudmorning- "
" Shhttt! " Upi membungkam mulut Amu lalu menunjuk ke arah sofa dimana Callista dan Sho tertidur dalam pelukannyaUpi yang sibuk mengabadikan momen itu dengan mengambil beberapa foto lalu tidak lupa juga dengan mengambil video mereka
Amu hanya diam di samping Upi dengan ekspresi yang sangat senang karena mereka berdua semakin sini semakin dekat.
" Mereka cocok sekali untuk dijadikan couple " ucap Amu yang masih tersentuh melihat pemandangan yang ia lihat
" Se7... " Balas Upi yang masih sibuk dengan hp nya
" Jadi bangunin jangan nih ? " Tanya Amu ke Upi
" Hhmmm... Lebih baik jangan deh, biarkan mereka menghabisi waktu mereka ( ꈍᴗꈍ) " balas Upi sambil melayang kembali ke kamar
" Lah terus... kita ngak pergi ke sekolah gitu ? " Ucap Amu dengan eskpresi bingung nya
~•tbc•~
KAMU SEDANG MEMBACA
||~•Behind Her Mask•~|| Wee x Oc
RandomCallista Aurelia Seorang gadis remaja SMA yang cantik namun siapa tahu dibalik wajah cantiknya terdapat sifat dan tingkah yang tidak terduga terutama jika sedang bersama sahabatnya yaitu Amu, Upi, Kiki, Toro dan Sho. Tetapi suatu hari... Rahasia ter...