Depressed Patient Vs Crazy Doctor Part 1

771 62 13
                                    

Sinopsis : Sasuke si pasien kurang waras, dan Naruto si dokter psikologi yang kesekian.

Alur maju, karya murni author and @Azhar-Chan
Latar : Jepang, Tokyo
Bahaa : Indonesia
Pair : SasufemNaru
Genre : Cerita pendek
Don't like don't read

Depressed Patient vs Crazy Doctor Part 1

Naruto belong to Masashi Kishimoto. Happy reading.

Seorang pasien depresi kerana ditinggal pergi oleh kekasihnya. Itachi mondar-mandir di depan ruang rawat Sasuke dengan perasaan khawatir Tangannya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih.

Andai saja dia tdk5 merestui hubungan adiknya bersama wanita itu, pasti adiknya tidak akan jatuh cinta lebih dalam dan berakhir seperti ini.

Sudah banyak psikiater yang ditemuinya untuk merawat adiknya, tapi hasilnya berujung dengan sia-sia.

Mean while, in the examination room~

"HUEEEE BABY SAKURAAA!!!!" Seorang pemuda berusia 17 tahun meraung keras bak orang gila.

"KENAPA KAU SANGGUP MENINGGALKAN KUUH HUEEEEE!!!!" Pemuda dengan nama Uchiha Sasuke tersebut asyik berteriak tak jelas di dalam ruang pemeriksaannya.

"SAKURA SAYANGKU!!! KEMBALILAH PADAKU!!! JANGAN IKUT DENGAN SI PANDA GURUN MERAH TAK BERALIS ITU!!!" Jerit Sasuke setengah depresi setengah gila (?) Sambil mencakar jendela kamar rawatnya.

Teriakan itu membuat Itachi panik lantas mendobrak masuk ke ruangan sang adik, "SASUKE TENANG DULU!"

Dokter Naru, dokter psikologi yang kini menangani Sasuke menepuk jidatnya keras, "Ne Sasuke-kun, jangan gila begitu! Perempuan juga bukan si Sakura aja kok! Sama saya saja saya rela kok." Celetuk Naruto asal.

Sasuke memandang Naruto, tangannya refleks mengambil vas bunga di pinggiran jendela lalu melemparkannya ke arah Naruto.

Naruto memiringkan kepala ke kiri dengan santai, pot bunga melewatinya dan sukses mengenai kaki Itachi. "Eh! Sakit woi Sas!" Sewot Itachi sambil mengelus kakinya yang tertimpa vas, untunglah tidak pecah.

Naruto terkekeh meremehkan, "Ga mempan, ga mempan. Cari dinosaurus dulu sana lalu lemparin ke saya! Dijamin sayanya baru bisa gepeng!" Serunya sombong.

Itachi melirik Naruto dengan dahi berkedut, 'Sumpah dia dokter psikologi? Kok absturd gitu?' batin Itachi aneh.

Sasuke menggeram, melangkah cepat mendekat ke arah doktor yang menurutnya lebih gila dari dirinya. Tangannya menggapai leher tan wanita itu, berhasrat ingin meremasnya hingga wanita itu mati.

Naruto menaik turunkan alisnya sambil bergerak mundur beberapa langkah ke belakang menjauhi Sasuke, "Kenapa? Suka leher saya ya? Sini dicium. Di sebelah sini yah." Ucapnya santai sambil menunjuk tulang selangka di lehernya.

Sasuke menggeram rendah, kakinya berlari mendekat dan mendapatkan apa yang dia inginkan. Mulutnya tersenyum sinis, "Berdoalah semoga kau ke surga, sayangku." Desisnya sinis.

Itachi yang tersadar apa yang terjadi langsung mencoba mencegah adiknya dari melakukan hal konyol.

Ketika Sasuke mencekiknya, Naruto bukannya panik melainkan berbinar-binar, "Itachi-san! Akhirnya adikmu bisa move on! Lihat! Dia memanggilku sayang!" Serunya tanpa otak.

Itachi melepaskan tangan adiknya dari leher doktor baru yang menurutnya err.. sedikit menarik? Andai dia bisa menepuk jidatnya keras-keras mungkin sudah dia lakukan sedari tadi, tapi apalah daya, adiknya malah memberontak minta dilepas karena si targetnya terlepas.

About SasufemNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang