Haekal merupakan anak laki-laki satu-satunya, ia memiliki penyakit kanker dari kecil maka tak heran banyak teman-teman sekolahnya membenci dirinya, dan orang tuanya juga bercerai saat ia berumur 3tahun.
Haekal kini tinggal bersama bundanya sedangkan ayahnya memilih untuk menikah lagi."Bun... bunda nggak malu
punya anak seperti Haekal?"
Tanya Haekal."Malu? Kenapa bunda harus malu,
malahan bunda beruntung banget"
Jawab bundanya."Tapi... Teman-teman Haekal
bilang kalau bunda malu punya
anak kek gini, udah penyakitan
nyusahin" Ucapnya."Apa yang teman mu bilang itu
nggak benar, jangan dengarkan
kata mereka ya"
Jawab bundanya lagi."Oke!"
Haekal."Bunda tau nggak, kalau Haekal
tadi dapat penghargaan"
Katanya."Penghargaan apa?"
Tanya bunda."Jadi Haekal ikut lomba nulis
terus dapat penghargaan
sebagai penulis terbaik "
Jawabnya."Ternyata anak bunda sangat
berbakat"
Ucap bundanya."Iya dong! Siapa dulu bundanya
hehehe"
Canda Haekal sambil tersenyum."Anak bunda gitu lohh"
bunda.
Dan begitulah seterusnya, Haekal terus mengembangkan bakatnya dan bertekad untuk menjadi penulis buku, ia selalu mendapat dukungan dari bundanya. Setiap hari ia selalu menulis lembaran demi lembaran.
sampai suatu hari ia terlalu sibuk menulis hingga larut malam."Haekal... Kalau sudah capek
istirahat dulu ya... jangan terlalu
dipaksakan, ingat kesehatan mu"
Kata bundanya."Iya bun... Ini sedikit lagi selesai
Kok, tenang aja lebih baik bunda
tidur duluan ya"
Ucapnya."Yaudah deh kalau gitu, tapi
jangan lama-lama ya"
Jawab bundanya."Iya bun... Nanti kalau udah
selesai Haekal langsung tidur
kok"
Haekal.Bundanya lalu meninggalkan Haekal sendirian dikamarnya.
"Akhirnya selesai juga, bisa
tidur deh!"
Ucap Haekal.Karena sudah selesai akhirnya Haekal langsung memutuskan untuk tidur di kamarnya.
~~~
Matahari sudah mulai naik, angin berhembus kencang cuaca pagi ini sangat bagus, Haekal bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
"Bun! Haekal pamit
pergi sekolah dulu!"
Ucapnya."Iya! Hati-hati nak!"
Jawab bundanya dari dapur.Haekal pun beranjak pergi menuju sekolah, sekolah Haekal tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya, hanya berjalan kaki beberapa menit saja sudah sampai.
"Semoga saja harini tidak
ada yang membenci ku,
Takut sekali jika mereka
langsung menarik tas ku
dan membuangnya ke
tong sampah atau mengejek
kuTapi! Walau mereka
seperti itu aku nggak
boleh takut! Harus berani
jangan dengerin kata mereka
seperti yang bunda bilang!lagian kenapa harus takut!
aku kan masih punya satu
teman!Semangat!!!"
Batinnya.Haekal masuk kekls dengan perasaan tidak nyaman, tapi mau bagaimana lagi jika ia berhenti sekolah maka ia akan semakin diinjak-injak oleh teman-temannya.
Saat duduk didalam kls tiba-tiba saja orang yang selalu membully nya datang, orang bernama Yola, Tama, dan Gisel.
"Ehh si penyakitan datang
mana tuh teman lu yang
sama-sama penyakitan?
upss canda penyakitan"
Ejek Yola."Wah! Masih punya nyali
ternyata! Belum kapok
ya kita bully habis-habisan?
Kasian, takut yaaa"
Ucap Jaka sambil mendekati
Haekal."Takut? Kenapa saya harus
takut dengan kalian?"
Balas Haekal sambil berdiri"Wahh!! Lu mulai berani
sama kita? Dipukul dikit
aja nangis"
Gisel."Nangis? Bukannya anda
yang dipukul langsung
nangis terus ngadu???"
Balas Haekal."Berani-beraninya KAU!"
menampar muka Haekal.Tapi sayangnya yang dilakukan Gisel itu gagal, Haekal menahan tangannya dan membalas tamparan Gisel.
"HAEKAL AWAS KAU!"
ancamannya sambil menangis.Lalu Gisel dan yang lain pergi meninggalkan Haekal dikls.
"Bukannya dia bilang tidak
akan menangis? Tadi dia bilang
nggak bakalan nangis...
Dann.....
Aku masih bingung maksud
mereka seperti ini apa ya?
karna aku seorang anak broken
home dan penyakitan? Tapi....
masa iya hanya karna seperti
itu mereka membully ku?
yasudah lah kenapa aku harus
memikirkan itu sih, dasar
Haekal"
Bantinnya.Jam pelajaran pun dimulai, Haekal selalu saja fokus mendengarkan penjelasan yang diberikan guru, dan mencatat apa yang guru tuliskan dipapan tulis. Ia juga merangkum kalimat yang perlu-perlu saja dibuku paketnya.
————————
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Terakhir Untuk Bunda
Teen Fiction"bun makasih banyak ya karna udah mau rawat Haekal, maaf kalau Haekal selalu nyusahin bunda terus jarang bikin bunda bangga" - - - [hai semua makasih udah baca, maaf kalau ceritanya agak nggak nyambung atau jelek, tapi jangan lupa vote trus follow y...