VOTE DULU YA TEMEN² CUMA PENCET BINTANG KOK!
JANGAN MALES MANIES, NTAR JAEMIN SAMA JENO NGAMBEK KATA TANTE TIWAY
SIAP RAMEIN? AYO JANGAN CUMA AKU YANG EXCITED 🔥
******
RIVAL adalah kata yang tepat bagi Jeno maupun Jaemin. Keduanya sama-sama saling bersaing dalam segala bidang, mau itu dari segi akademik maupun non-akademik. Jeno yang memang berambisi untuk menjadi sosok sempurna agar dianggap di keluarganya, selalu berusaha melangkah mendahului Jaemin. Namun nyatanya cowok itu yang selalu melangkah lebih cepat darinya.
Jeno akui. Jaemin memang saingan terberat dan terbesar dalam hidupnya. Meski demikian, tapi Jeno tak pernah menyimpan dendam apapun, Jeno hanya ingin terlihat lebih baik di depan keluarganya itu saja. Bukan oranglain terlebih rivalnya sendiri. Jeno melakukan ini untuk dirinya sendiri, dia tak berniat menjatuhkan lawan dengan perjuangannya, justru dia ingin menjadikan lawan sebagai acuannya agar semangat maju.
Namun sepertinya lain dimata Jaemin.
"Hah! Capek!" Keluh Sunwoo sambil berhenti berlari. Cowok itu membungkuk dengan tangan bertumpu di atas lutut. Napasnya memburu sambil menatap Jaemin yang masih berlari seraya mendribble bola basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Marriage [JAEMJEN] ✓✓
Fiksi Penggemar*** "Mewek mulu kerjaan lo," sinis Jaemin sembari menatap Jeno tajam seperti tatapan elang yang mengintai mangsanya. Jeno menggigit bibirnya, mungkin ini bawaan bayi, jadi hati Jeno lebih sensitif dari biasanya. "Gue gak nangis. Cuma kelilipan aja...