4 | Zayn vs Regan

2.6K 344 228
                                    

Jangan lupa vote komennya yak:)!

Selamat membaca📖!

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. Zayn vs Regan

BRUKK!!

Zayn beserta nasi bungkus yang di bawanya terjatuh berserakan di atas tanah, tepat di depan rumahnya.

Bugh!

Cowok itu meringis saat sang ayah menendang punggungnya tidak kenal ampun.

"Gue izinin lo buat sekolah supaya ngehasilin duit ya! Ini apa? Pulang-pulang cuma dapat dua puluh rebu. Buat beli rokok aja gak cukup! Anak gak guna!" maki Galen sebelum pergi dari sana dengan perasaan emosi.

Pria itu marah besar karena Zayn hanya pulang membawa uang dua puluh ribu. Hari ini, sekolah memberikan nasi kotak pada masing-masing siswa dalam rangka syukuran salah satu guru karena telah memiliki seorang anak setelah lama menikah.

Jadi makanan di kantin hanya terjual sedikit, termasuk nasi bungkusnya yang hanya laku empat.

"Astaga, Zayn!" Helena terpekik hingga tanpa sadar menjatuhkan kresek belanjaannya saat melihat sang anak terduduk di atas tanah dengan kondisi terluka.

"Kenapa bisa kayak gini, nak? Bapak kamu lagi?" tanya Helena menangis. Ia merasa gagal karena tidak bisa melindungi anaknya sendiri dari suaminya.

Helena membantu Zayn untuk berdiri dengan hati-hati. "Di mana yang sakit?" tanya Helena. Hatinya sungguh sakit melihat keadaan anaknya.

Zayn tersenyum tipis berusaha terlihat baik-baik saja. "Gak pa-pa kok, bu,"

Helena tetap tak percaya. Galen itu pria temperamental, tidak mungkin pria itu pergi setelah emosi tanpa meninggalkan jejak luka di tubuh anaknya.

Begitu mereka sampai di dalam rumah, Helena menyingkap seragam bagian belakang Zayn. Ia syok saat melihat luka memar di punggung Zayn, padahal luka kemarin saja belum sembuh tapi sudah ada luka baru di tubuh putranya.

Zayn menghela nafas saat sang ibu menuju dapur dan kembali membawa sebaskom air hangat dan juga handuk kecil.

"Aww ssh. Pelan-pelan bu," ringisan kecil keluar dari bibir cowok itu saat Helena menempelkan handuk yang sudah di basahi air pada lukanya.

Helena menangis tanpa suara. Ibu mana yang baik-baik saja saat melihat sang anak terluka, dan luka itu di sebabkan oleh suaminya sendiri.

"Maafin ibu, Zayn. Ibu belum bisa bahagiain kamu," lirih Helena.

REGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang