Bab 7 - Mimpi Basah
Ciuman yang dilakukan Letnan Andreas dan Theona berlangsung cukup lama. Keduanya melepaskan tautan bibirr masing-masing ketika mereka kehabisan napas. Theona segera membalikkan tubuhnya membelakangi Letnan Andreas. Jantungnya berdebar-debar seketika sedangkan perasaannya menjadi tak karuan.
Pun dengan Letnan Andreas, dia juga bingung dengan perasaannya sendiri. Dia hanya bisa membeku menatap punggung Theona dan mencerna apa yang baru saja terjadi.
Lama keduanya saling berdiam diri dengan posisi tersebut, hingga kemudian Letnan Andreaslah yang pertama membuka suaranya dan memecah keheningan serta kecanggungan yang membentang diantara mereka.
"Uum, kupikir... sebaiknya aku pulang."dengan sedikit canggung, Letnan Andreas mengucapkan kalimat itu.
"Ya. Kau benar, lebih baik memang kau pulang," tanpa membalikkan badannya, Theona menanggapi apa yang dikatakan pria di belakangnya itu.
Letnan Andreas hanya mengangguk. Meski dia begitu ingin melihat Theona lagi saat ini dan mencari tahu apa perempuan itu telah menyesal menciumnya, nyatanya, Letnan Andreas tak bisa berbuat apapun karena Theona tampaknya tak ingin menatapnya lagi.
Letnan Andreas menghela napas panjang sebelum dia pergi meninggalkan Theona.
"Tolong, tutup kembali pintunya," pesan Theona yang segera mendapatkan anggukan dari Letnan Andreas.
Letnan Andreas keluar dari apartmen Theona, menutup pintunya, kemudian dia menuju ke apartmennya sendiri.
Theona yang mendengar pintu apartmennya telah di tutup akhirnya baru berani membalikkan tubuhnya, menuju ke arah pintu dan mulai menguncinya. Theona menyandarkan tubuhnya pada pintu, meraba dadanya yang tiba-tiba saja berdebar kencang karena mengingat apa yang baru saja dia lakukan dengan tetangganya itu.
"Astaga.... Apa yang sudah kulakukan?" Theona bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Dia benar-benar tak menyangka bahwa dia akan mencium pria yang belum lama qdia kenal. Kenapa dia melakukan itu? Apa yang salah dengan dirinya?
****
Dini hari, Theona merasakan seseorang tengah menyentuhnya. Seorang pria tengah terbaring miring di belakangnya. Pria dengan mengenakan kemeja putih dan juga jam tangan mahalnya. Telapak tangan pria itu mulai merayap, jemarinya terasa besar dan kuat layaknya jemari seorang pria dewasa. Merayap di sepanjang kaki Theona, kemudian berhenti pada pinggulnya, kemudian meremasnya, membuat Theona tak kuasa menahan erangannya.
Theona juga merasakan telapak tangan lainnya mendarat pada payudaranya, meremasnya, kemudian sebuah cumbuan basah mendarat pada leher Theona.
Theona menggeliat merasakan kenikmatan yang tak biasa, dia bahkan sudah tak kuasa menahan diri mengeluarkan erangannya. Kemudian, sebuah bisikan lembut seolah-olah menyadarkannya...
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS THEONA
RomansaLetnan Andreas memiliki tugas untuk mengawal seorang Putri Raja. Putri cantik bernama Theona yang ingin hidup bebas di luar negeri. Karenanya, dia memutuskan untuk berpura-pura menjadi pria asing yang selalu berada di sisi Theona. Dalam sekejap mata...