26. Unconditionally

980 29 2
                                    

~ happy reading! ~

"Untukmu, wanitaku. Bentuk terindah yang Tuhan berikan kepadaku, insan yang paling berharga di dunia ini, aku menyayangimu. Aku tak mengerti mengapa dunia begitu kejam kepada kita, takdir terus berkata 'tidak', tapi aku akan membantahnya jika itu untukmu. Badai sudah berlalu, kamu telah istirahat dengan nyaman sekarang. Setidaknya, semesta menjadi saksi betapa bahagianya aku ketika bersamamu, betapa beruntung nya aku ketika memiliki kamu, betapa cerdas nya aku memilih kamu. Manusia memang tidak ada yang sempurna, tapi di mataku kamu satu satunya yang sempurna. Wanita yang berhasil membuat ku terpikat, hingga akhirnya jatuh cinta dengan perasaan yang konyol. Tiga tahun berlalu, semuanya sudah berlalu. Se cepat ini kah waktu?? Aku ingin mengulang kembali, dimana kita berdua sama sama sayang satu sama lain, dimana kita dilanda dengan kerinduan, aku merindukan momen kala itu. Kamu selalu jadi yang pertama dan yang terakhir untukku, dimanapun, kapanpun, kamu tetap menjadi yang pertama dan terakhir untukku. Untuk yang ke sekian kalinya, aku akan menyatakan kepada dunia betapa besar cintaku kepadamu, betapa besar rasa sayangku kepadamu. Ke hadiranmu sungguh sangat berarti untukku, canda tawamu, senyummu, semuanya akan kujadikan kenangan yang paling terindah. Tuhan memang baik, ia mengirim kamu yang sempurna untuk aku yang memiliki banyak kekurangan ini, dia mengirim sesosok malaikat tak bersayap yang jatuh ke permukaan bumi, kamu adalah satu satunya wanita untukku di dunia ini. Aku akan mencintaimu, tanpa syarat." - Jeno Leegantara Abimanyu

.
.
.
.

"Karina sungguh anak yang baik" Ucap papa Jeno tersenyum

"Saya sendiri masih belum bisa menerima kenyataan kalau dia sudah tidak ada, saya seperti kehilangan anak saya sendiri" Sahut mama Jessica dengan raut wajah sedih nya

"Saya hanya mau meminta maaf kepada kalian semua, barangkali anak saya memiliki salah atau apapun itu, mohon di maafkan, ya" Ucap mama Mira sopan

"Karina tidak pernah membuat masalah, dia seperti malaikat yang jatuh secara tidak disengaja"

"Saya merasa beruntung Jeno bisa kenal dengan anak seperti Karina, dia bisa berubah total karena Karina" Lanjutnya lagi

Perkumpulan yang dilakukan secara tiba-tiba(?) Tadinya mama Mira cuma ingin mampir dan berbincang bincang sedikit dengan kedua orang itu, tapi mendengar kata kata mutriara dari pak Roger dan bu Jessica barusan, membuatnya merasa lebih dihargai.

2 hari yang lalu, pemakaman Karina di lakukan. Sungguh, waktu tidak terasa sangat cepat sekarang, bahkan Jeno sendiri masih tidak nyangka bahwa Karina, orang yang dia sayang sekarang udah pergi. Rasa nya kayak beda, ada yang kurang di hidup Jeno.

Kayyinn ♡♡

heyyy, good morning bub | •
09.30
bangun bub wkwk | •
09.30
maaf ya kalo aku kaya gini | •
09.30
aku masih belum bisa nyangka aja, ternyata takdir emang penuh dengan kejutan ya | •
09.30
sekarang kamu udah gak ada | •
09.30
ada yang kurang rin | •
09.30
aku udah gak bisa liat muka kamu lagi | •
09.30
guna nya aku curhat kaya gini apa deh wkwk | •
09.30
maaf, aku kangen kamu | •
09.30

Jeno terbaring di kasurnya, menghadap ke tembok sambil mendengarkan airpods nya. Kak Nai ngeliat adiknya itu dari ambang pintu, dan sedikit merasakan perbedaan. Jeno gak se murung ini sebelumnya, tapi semenjak kepergian Karina, dia jadi lebih murung dan lebih milih untuk menyendiri.

[✔] WE BROKE UP (in January) ; JenrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang