"Bangun, kebo. Kamu harus sekolah," ucap Davin membangunkan Zeano yang masih asik tertidur.
"Euhh... Berisik," erang Zeano tak peduli. Sungguh ia benar-benar ngantuk setelah menemani Davin lembur semalam entah apa tujuannya. Davin tiba-tiba ingin ditemani sampai dia menyelesaikan lemburannya. Memang hanya sekedar menemani, tapi Zeano kesal karena harus terjaga tanpa melakukan apa pun hanya karena menemani Davin. Dasar sinting.
"Kamu harus sekolah, Zeano. Kamu lupa hari ini ada panggilan orangtua ke guru BK? Kamu mau saya nggak datang?" ancam Davin, namun Zeano tak bergeming. Nafas halusnya masih terdengar lirih, pertanda Zeano masih lelap tidur.
Tak ada cara lain, Davin pun membuka selimut Zeano kemudian mendekati Zeano dan langsung membungkam bibir Zeano tanpa aba aba. Zeano sontak terkejut mendapat perlakuan kurang ajar tersebut saat sebuah benda kenyal tak bertulang menelusup ke dalam mulutnya.
Zeano mengerang sambil berusaha mendorong kepala Davin menjauh, tapi Davin dengan kuat menahan tangannya lalu melanjutkan gulatnya di dalam mulut Zeano.
Entah mengapa Davin jadi sangat kecanduan mengecap bibir Zeano bahkan dalam situasi apapun. Bibir Zeano selalu menarik perhatian Davin. Setiap mereka berhadapan dan saling berbicara, mata Davin pasti memperhatikan gerak bibir Zeano yang seketika membuat Davin ingin mencium. Rasanya Davin sudah benar-benar kecanduan Zeano.
Beberapa menit menikmati ciuman pagi berkedok membangunkan Zeano, Davin pun melepaskan ciumannya dan langsung mendapat semprotan dari Zeano.
"Kebiasaan banget cium tiba-tiba! Gue lagi tidur, tau!" omel Zeano sambil mengusap bibir basahnya. Mata ngantuknya otomatis segar karena kesal, tapi Davin justru memandang nya datar.
"Cepat bangun dan mandi. Saya tunggu di bawah buat sarapan. Ingat, saya nggak suka nunggu terlalu lama." ujar Davin kemudian beranjak dari tempat tidur, meninggalkan Zeano yang masih lusuh karena baru bangun, juga wajah kesal karena Davin.
"Gila tuh om om nafsunya gede banget anjing, gue lagi tidur aja di cipok." gerutu Zeano lalu dengan terpaksa beranjak dari tempat tidurnya dan mandi untuk bersiap sekolah.
****
Untuk yang semalam Zeano memang terbebas dari hukuman Davin yang sudah Zeano takutkan. Tanpa disangka Davin ternyata masih memiliki hati nurani dan membiarkan Zeano begitu saja. Davin sendiri berpikir untuk memberikan kesempatan Zeano karna baru kali ini Zeano membuatnya kesal karena dibohongi dan dibuat menunggu hingga larut malam. Davin akan memaklumi.
Tapi pagi ini, Zeano harus kembali menghadapi Davin saat Davin melihat motor tak dikenal bertengger di garasi mansionnya. Zeano bersumpah akan berbohong lagi untuk menghindari kemarahan Davin jika sampai tau dia balapan dan mendapatkan motor Hiro dengan cara adu balap.
Davin dan Zeano keluar dari mansion, hendak pergi ke sekolah Zeano untuk memenuhi panggilan guru BK terkait masalah Zeano kemarin. Namun langkah Davin terhenti saat melihat sebuah motor.
Ia menatap Zeano curiga.
"Motor siapa?" tanya Davin menatap Zeano. Namun Zeano justru terlihat gelisah dan panik.
"Kamu mencuri motor dimana?" tanya Davin lagi, membuat Zeano reflek berseru protes mendapatkan tuduhan barusan.
"Mana ada nyuri njir! Lo pikir gue maling. Motor gue itu gue dapet dari balapan semalem!" jawab Zeano spontan yang tanpa sadar malah mengatakan yang sebenarnya.
Yah, anggap saja Zeano sedang panik sehingga ia tidak mampu mengontrol mulutnya hingga kelepasan berkata jujur. Lihatlah, wajah Davin sudah berubah heran dan mengernyit tajam mendengar ucapan Zeano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Posesive & Badboy🔞markno [☑️] ready PDF
FanfictionNCT lokal shipper [ mark x jeno ] READY STOK BUKU Judul awal "Sex Slave" Zeano si badboy yang harus terjebak bersama pria kasar nan arogan demi melunasi hutang orang tuanya. 🔞Cerita lokal 🔞BoyxBoy 🔞Gay, Homo, Yaoi, LGBT 🔞BDSM 🔞Kekerasan Origin...