Cerita ini bersifat FIKTIF(tidak nyata), sekali lagi FIKTIF! Cerita ini tidak bermaksud untuk menghina sebuah negara, organisasi, atau pihak apapun! Bila tidak suka boleh meninggalkan cerita, tidak perlu memancing keributan! Bila ada kata yang membuat sakit hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Sekian terima kasih, Enjoy✨
Indonesia sedang duduk lemas di kursinya setelah si Thailand, bencong yang agak berisik itu, mengoceh karena dia memakai bajunya lagi sehingga menutup tubuhnya yang... ah lelah mendeskripsikannya. Sekarang Indonesia banyak kehilangan sel otak akibat ocehan Thailand yang menurutnya itu tidak masuk akal, semua orang juga berpikir begitu. Indonesia menghela nafas, gini amat punya kawan, udah tau Indonesianya ini bego malah ditambahin begonya.
Indonesia tidak tahu harus melakukan apa kali ini, dia masih malu akibat kejadian tadi, NK yang mimisan, Russia menutup mata malu, Thailand yang ingin melihat tubuh Indo yang hawt, dan Philipines(kabarnya dia lagi di rumah sakit). Tiba-tiba benaknya dialihkan dengan bayangan seseorang, orang yang ia kenal.
"Kira-kira Malaysia bisa ujiannya gak ya?" Bingung Indonesia.
Sebagai kakaknya, meskipun lebih bodoh, Indonesia perhatian sekali dengan adiknya, ia mengawasi dan membantu adiknya bila ia tahu dan mengerti tentang hal yang ditanyakan, kalau tidak ya planga plongo. Tidak apa-apa, yang penting adiknya sukses dan bisa membanggakannya, karena siapa yang masak setiap hari untuk mereka, tentu saja Indo! Tapi karena mereka lebih memutuskan untuk berpisah dan tinggal di tempat masing-masing dan hidup mandiri sendiri, jadinya jarang Indonesia masak banyak.
"Malaysia baik-baik saja kok, katanya nilai fisikanya lumayan" Jawab seseorang sambil memperbaiki kacamatanya.
"Begitu ya..." Sahut Indonesia.
Seorang pemuda yang tampak lebih tua daripada Indonesia yang sebenarnya lebih muda, sedang berdiri menemani Indonesia yang berdiam diri.
"Jadi sejak kapan kamu sudah ada di sini?" Tanya Indo yang tak ingin melihat wajahnya.
"Barusan" Jawab pemuda itu.
"Pulang" Perintah Indonesia.
"Malas, bisa aja sih, tapi aku malas" Jawab pemuda itu lagi.
"Pulang. Belajar. Bantu Malaysia sana, dasar tukang penghabis duit." Perintah Indonesia lagi tapi dengan aura yang mengerikan sambil memegang sandalnya.
"Iya, mama Indo" Ucap pemuda berkacamata itu segera dan langsung berlari meninggalkan Indonesia menuju helikopternya.
"NANTI AKU BALIK LAGI! KALAU MAU APA-APA, CHAT AKU" Seru orang itu.
"GAK, BALIK SANA KAU, AKU GAK BUTUH BANTUANMU!!!" Balas Indonesia berteriak kesal.
Dan helikopter itu pun terbang dan meninggalkan pantai. Indonesia dibuat geram dengan pemuda itu, untung saja sandalnya belum dilemparin kalau tidak jiwa ke-emak-emak-an Indonesia bisa kambuh lagi.
"Dasar... si Singabodo itu..." Gumam Indonesia kesal sambil memijat keningnya.
"Tuan Indonesia! A- astaga..."
Indonesia menoleh ke sumber suara itu, aduh chapter berapa terakhir kali dia muncul, chapter awal deh kayaknya, rupanya itu TNI yang... huft... bawa minuman di nampan. Indonesia sudah menerima banyak minuman, masa mau ditambah lagi minuman pemberian TNI, ga enak untuk menolaknya, tapi tidak enak juga kalau pergi ke pantai cuma buat minum doang.
"Kamu bawa minuman.." Ucap Indonesia.
"Ya! Untuk Tuan! Tapi sepertinya saya terlambat..." Ujar TNI dengan nada yang perlahan menurun dan terdengar seperti nada perasaan iri dengki.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU ITU KING OF HAREM TAU!?[END]
Short StoryIndonesia, seorang pemuda baik hati yang memiliki wajah dan tubuh yang lumayan feminim. Dirinya disukai hampir semua laki-laki disekolahnya. Banyak laki-laki yang memberikan kode padanya, dari diam-diam bilang suka padanya, memberikan hadiah romanti...