Langit mulai sedikit gelap. Awan-awan hitam mulai berjalan menyelimuti langit. Tiga tubuh tak bernyawa dibiarkan tergeletak di atas tanah.
Ketujuh pemuda yang berasal dari Agensi Bighit itu mulai memasuki gudang kecil tersebut. Mencari jejak yang mungkin ditinggalkan oleh Jisoo.
Tempat itu kosong. Hanya ada beberapa barang-barang tak terpakai yang dibiarkan sembarangan di dalam. Selayaknya fungsi sebuah gudang.
Pandangan Taehyung jatuh pada lantai di sudut ruangan. Lantai yang dipenuhi debu itu memiliki bekas kosong yang menjelma menjadi jejak di mana pernah ada seseorang yang berbaring di sana.
Hati pria itu serasa diremas habis-habisan setelah melihat beberapa bercak darah di sana.
"Gadis malang. Dia pasti kesulitan berjalan sehingga harus menyeret tubuh nya hingga ke tumpukan meja itu." ujar Namjoon iba.
Hoseok mendekat, "Satu-satunya jalan keluar hanyalah jendela itu. Kakinya kemungkinan tergores dan terluka oleh kepingan-kepingan kaca itu jika ia tak beralas."
Taehyung memejamkan kedua matanya erat. Kepalan tangannya memutih.
Pria itu benar-benar menahan nafasnya beberapa saat agar amarah nya tidak mengambil ahli seluruh kontrol dari tubuhnya.
"Cepat keluar dari sini. Sooya pasti masih tidak jauh." seraknya.
INSANITY
Jisoo berjalan mengendap-endap. Langkahnya sangat berhati-hati untuk tak menginjak ranting kering yang dapat menghasilkan suara.
Mereka sampai di sebuah rumah tak bertingkat di tengah-tengah hutan. Mereka telah sampai di markas. Tempat itu jauh lebih besar daripada tempat ia dikunci.
Kedua anak buah yang mengambil ponsel Jisoo itu mendekati rekannya yang berjaga tepat di luar rumah tersebut. Untuk mendengar perbincangan mereka. Jisoo nekat bersembunyi di balik sisi lain tembok bangunan tersebut.
Samar-samar gadis itu sekarang dapat mendengar percakapan orang-orang itu.
"Ini. Kami menemukan ponsel Kim Jisoo."
Rekannya mengernyit, "Seharusnyanya kalian memberikan ini secepat mungkin. Untung saja bos baru saja datang."
Mengintip dari balik dinding hingga jendela bening berukuran setengah tubuhnya yang tepat disamping. Manik Jisoo terus mengikuti bagaimana benda pipih itu dibawa ke dalam rumah.
"Kenapa dia menyimpannya di ruangan?!" benaknya.
Tak lama pria itu keluar dari ruangan berpintu kayu bersamaan dengan bertemunya ia dengan seorang pria lain. Kaos oblong hitam yang pria itu kenakan mencetak bentuk tubuh besar pria itu.
"Ketua Joo!"
Melihat pria itu memberi hormat kepada pria yang tampak lebih muda darinya itu Jisoo dapat menyimpulkan derajat pria berwajah kaku itu lebih tinggi daripada yang lainnya di sini.
"Tunggu, dia tidak asing. Bukankah dia manager Jung Haein?" gumam Jisoo.
Mendengar nada bicara pria itu yang dingin membuat Jisoo sedikit meragukan apakah dia adalah pria yang sama ia kenal.
Namun bekas luka di pelipis pria itu membuktikan ia memang Joo Gyeok Chan. Manager rekan kerjanya yang selalu menyapa dengan senyum lesung pipinya yang manis jika mereka bertemu.
"Apa yang kau lakukan di dalam? Kau tahu tahanan kita menghilang?"
Wajah pria itu berubah pucat pasi. Ketakutan mulai menggerogoti tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly Insane [VSOO]
Roman d'amour[COMPLETE] Kelompok krimal yang paling dicari di Negeri Ginseng, Korea Selatan Menyamar menjadi boygroup idol besar bernama BTS