1

3 2 0
                                    

Kriiiiing kriiing kriiiing
Alarm itu berbunyi dengan sangat keras pada pukul 05.30 tetapi tidak membuat seseorang itu terusik sama sekali

Ya dia adalah Belvania Chaira Dermawan yang biasa dipanggil Nia, seorang gadis remaja 17 tahun yang memiliki paras nan cantik dengan proporsi tubuh yang tinggi dan berat ideal. Dia seorang siswi kelas 12 di SMA Bellis, ia merupakan gadis manja dan bergelimang harta, ya dia anak dari Azka Dermawan salah satu pengusaha tersukses di negara ini.

Gadis itu masih setia di alam mimpinya tanpa enggan terbangun. Saat ia sedang bermimpi bertemu dengan pangerannya dan hidup bahagia di istana, dia dan pangeran itu membuka pintu istana itu tak bisa terbuka dan tiba-tiba ada suara gemuruh seperti orang mengetuk yang menimbulkan suara itu terdengar sangat kuat.

Duk duk duk
Suara itu sangat kuat dan masuk ke indra pendengaran Nia, dan seseorang berkata "Nia mau sampai kapan kamu tidur, sudah jam 07.00 ini, ga sekolah kamu? Apa mau kartu kredit kamu mama ambil?" ya itu ternyata suara gemuruh dan panggilan dari mamanya yang menyuruhnya bangun.

"iya maa... Nia udah bangun ini" Nia bangun karena terusik dengan suara ketukan dan... Perkataan mamanya tentang Kartu Kredit. Nia mengerjapkan matanya sambil mengulet dan melihat jam "haiss si mama masih jam 06.00, kebiasaan boong mama ini" ucapnya pelan dan mungkin hanya dia sendiri yang dapat mendengarnya.

"Cepat mandi, dan turun sarapan" ucap mamanya sebelum dia kembali ke dapur.

Nia bergegas mandi dan bersiap menggunakan seragam SMAnya, pada pukul 06.30 dia sudah siap dan menghampiri keluarganya di ruang makan dan langsung mencium pipi kedua orang tuanya "selamat pagi pa, ma" ucap Nia dan langsung duduk di kursi samping abangnya.

"sama papa mama aja lu cupika cupiki, cium sana sini, sama gua gak ada baik-baiknya" ucap Devrial Charless Dermawan, yang biasa dipanggil Dev. Dia adalah kakak laki-laki Nia, kakak kandung satu-satunya yang dia punya.

"yee klo iri bilang lu" ujar Nia sambil melirik sinis ke abangnya

"Najis" ujar Dev dengan tatapan jijik ke Nia.

Papa mama mereka hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua anaknya, dan mereka menikmati sarapan dengan tenang.

"Nia udah selesai, Nia berangkat duluan ya pa ma" ucapnya sambil salim dan mencium kedua pipi orang tuanya. "woy bang, buru lagi lu makan, lama bener kek ratu keraton aja lu" ledek Nia dan langsung berlari keluar rumah

"halah lu nenek sihir" teriak Dev yang terdengar mengecil saat Nia berlari.

Nia mengemudikan mobil merah miliknya, diperjalanan dia menghidupkan musik agar tak boring menurutnya, dia ikut bernyanyi mengikuti alunan musik.

Dia memasuki area SMA Bellis
SMA Bellis adalah sekolah swasta ternama di negara ini, walaupun sekolah swasta tetapi untuk bisa masuk ke sekolah ini harus melewati beberapa seleksi dan tes yang sama bahkan lebih susah daripada seleksi masuk sekolah negeri.

Dia memarkirkan mobilnya. Saat dia keluar dari mobilnya, angin berhembus dan menerbangkan helaian2an rambutnya. Dia berjalan melewati lorong kelas. Dia bukan termasuk orang yang populer tetapi dia banyak dikenal di sekolah ini, diperjalanannya menuju kelas ada saja yang menyapanya dan dibalas dengan senyum olehnya.

Sampai depan kelasnya dia terburu-buru ingin bertemu dengan temannya, dia sedikit berlari dan... Bught "aduuh..." ucap Nia saat ia menabrak seseorang sambil memegang bahunya yang sedikit sakit.

"sorry sorry" ucap seseorang itu dengan tatapan datar.

Nia meliat orang itu daaaan.... "Waah sungguh indah sekali ciptaanmu tuhan" ucap Nia dalam hati, walaupun dia memuja seseorang itu dalam hatinya tetapi tampilan wajahnya tetap tidak ada ekspresi sama sekali, pintar sekali kau Nia dalam menyembunyikan pujian-pujian yang keluar dari hatinya.

"eh iya gua gapapa" ucap Nia

Seseorang itu langsung pergi setelah Nia berbicara, tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.

Nia masih tetap berada diposisi yang sama sambil melihat punggung orang itu, saat dia fokus menatap punggung orang itu tiba-tiba ada yang menepuk bahunya, sontak Nia pun kaget dan kesal karena fani temannya itu, Nia melihat kearah seseorang yang tadi menabraknya itu dan tak terlihat lagi.

"haaah lu si fan, kan udah ilang aja tu orang" kesal Nia sambil melangkah pergi dari tempat semulanya dan memasuki kelas.

Fani berlari untuk menyamakan langkah Nia di depannya "ya lagian lu berdiri diem didepan kek patung pancoran tau ga lu, siapa sih orang yang bikin lu kek patung pancoran itu?" tanya fani.

"ntahlah" ucap Nia yang seketika kesal dengan semua petkataan yang keluar dari mulut Fani.

"nah ini nih, heran aja gua kenapa ga jawab aja gitu apa susahnya si" kesal Fani yang tak mendapat jawaban dari pertanyaannya tadi.

Bukannya merespon ucapan Fani, Nia malah bertanya "Veronika mana?".

"ntahlah" ucap Fani menirukan jawaban Nia.

Nia tak merespon apapun lagi dari jawaban Fani, dan dia menyibukan dirinya sendiri dengan mengambil dan membaca komik yang dia bawa sebelum bel masuk berbunyi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang