•꧁>18<꧂•

60 19 2
                                    

.




.

.

Pagi hari kemudian....!

Kukuruyukkkk....!

Suara kokokan Ayam gini menggema di pelosok Konoha, menandakan malam menjelang pagi . Membuat seseorang sedikit mengerjapkan matanya, ketika wajah Tampannya terkena sinar Matahari , yang masuk dari celah Jendela. Mengangkat satu tangannya, untuk menutupi kedua matanya dengan punggung tangannya.

Ia sedikit menghembuskan nafasnya sedikit tinggi, ia mengernyitkan kedua alisnya, seperti memikirkan sesuatu, melihat kesamping untuk memeriksa sesuatu, sepi...! Ia pun bernafas lega. 'Syukurlah hanya mimpi, yang benar saja , aku mencium Adik iparku sendiri sungguh sangat konyol' bathinnya sedikit tertawa dengan pikirannya yang konyol dan tak masuk akal.

Namun entah perasaannya saja, atau apa, dia seperti merasa, ada pergerakan di dadanya, sontak ia menghadap kesamping .

Jdieg

Deg! Deg! Deg!

'Mu-mustahil...!, yang be-benar saja ' Boruto membulatkan matanya. Jadi itu bukanlah mimpi. Jadi kejadian Kemaren itu bukan mimpi, tapi Itu nyata, bisa-bisanya ia melakukan itu pada Adik iparnya sendiri, dia benar-benar sudah gila.. Jika Adik Iparnya bangun, apakah yang di katakan nya nanti. Owh shit..!

Boruto kelabakan...!

Ia pun separuh membangunkan tubuhnya, ia terduduk, satu Kakinya berada di lantai, satu kakinya lagi, berada diatas sedikit menekuk, setelah memindahkan Kepala Kawaki yang tadinya berada di dadanya ke bantalnya.

Ia menutup matanya dengan punggung tangannya. Sulit mempercayai dengan semua apa yang dilakukannya, menggigit jari kuku jempolnya. Boruto terpekur dalam diamnya.

"Urghh..!" Gumam nya , entah mengapa, Kawaki merasa ada yang sedikit tidak nyaman dari tubuhnya, ketika rasa hangat menghilang darinya..

Deg

Boruto was was...!

Dia kelabakan...!

Takut Kawaki akan bangun, ia pun memiringkan tubuhnya, ia berbaring dipinggir Kawaki, lalu mengelus pipi dan kening Kawaki lembut. Perlakuan yang dilakukannya , sukses membuat Kawaki kembali tertidur. Boruto bernafas lega..

Iapun bangkit, dengan gerakan hati-hati , ia turun dari ranjangnya..

Setelah kiranya berhasil, ia pun bernafas lega, berjalan hati-hati menuju tempat Handuk yang sudah disediakan, dan pastilah Kawaki yang telah menyiapkannya, dalam diamnya ia tersenyum, kadang dia berpikir , sebenar nya istrinya itu siapa, Kakaknya (Eida) atau Adiknya (Kawaki), Dia benar-benar tidak mengerti, menggelengkan Kepala nya kekanan kekiri tak mau terlarut dalam pikirannya, ia pun mengambil handuk lalu diselipkan ke pinggangnya.. dan berjalan menuju Kamar mandi .

Krucukk krucukk currr

Didalam Kamar mandi Boruto menghidupkan shower. Air didalam shower mulai membasahi seluruh tubuhnya, ia mendongak membiarkan wajah Tampannya terguyur Air dari shower.

Tiba-tiba ia teringat dengan kejadian kemaren, ekspresi wajahnya mulai berubah, teringat akan kelakuan Istrinya, sebegitu cintanya kah ! Istrinya pada Adiknya sendiri , hingga tidak memperdulikan perasaan seseorang, yang mungkin akan tersakiti, jujur , ia sangat terluka akan kelakuan Istrinya, yang tidak pernah menghargainya dan tidak pernah menganggapnya.

Tak pernah difikirnya, walau bagaimana pun juga , dia manusia, punya hati. Dan bisa merasakan perih.

Greb

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang