part 3

4 4 0
                                    

"jangan mudah menyimpulkan sesuatu dengan cepat karena bisa membuat salah paham saja"
_Azka Maulana Ardana_

Setelah Azka sampai rumah ia heran kenapa rumah sepi dan semuanya pada kemana kok tidak ada seorang pun di rumah.

"tadi di suruh pulang pas asar la ini malah gak ada orang sini?, Eh apa aku ingin diajak mereka tapi telat jadi gak jadi di ajak" Azka bertanya pada dirinya sendiri.

Azka sudah menjalankan aktivitasnya dari Ashar tapi ini ini sudah magrib dan mereka belum kembali ke rumah termasuk Alisha.

Karena Azka kesepian dan gabut, ia membungkus kado untuk di berikan kepada Alisa sebagai hadiah kecil.

"Sudah adzan isya tapi mereka belum pulang juga, apa aku di tinggalkan sampai besok?"guman Azka mondar mandir.

Karena sudah lelah menunggu mereka terutama Alisha, Azka pun tidur setelah mengerjakan ibadah.

di tengah malam Azka terbangun karena merasakan kehausan dan pergi ke dapur untuk mengambil air tapi tiba tiba mati lampu dan membuat Azka sedikit terkejut.

"Ya Allah, malah mati lampu dan mereka belum pulang juga"keluh Azka sambil sedikit ketakutan karena Azka itu sedikit penakut terutama sendirian dalam kegelapan.

Saat Azka ingin kembali ke kamar nya ia menabrak seseorang.

"Aduh sakit Ka"ucap Bagas.

"Bagas? Darimana gas? dan ini tumben mati lampu padahal tidak ada hujan ataupun angin"kata Azka.

"Udahlah jangan panik, ayok kita ke ruang tamu"ajak Bagas sambil memegang tangan Azka. dan Azka hanya menurutinya mengira bahwa ada solusi untuk mati lampu secara tiba tiba ini.

Bagas dan Azka berjalan menuju ruang tamu dengan hati hati  karena keadaan gelap.

Sesampai nya di ruang tamu, Azka terkejut tiba tiba lampu hidup kembali dan ada kejutan pesta ulang tahun, tapi untuk siapa? Apa Azka?.

"Happy birthday happy birthday to you, happy birthday bang Azka"ucap Rain sambil membawa kue menghampiri Azka yang masih bengong.

"Untukku? Apa ini hari ulang tahun ku?"tanya Azka ke semua orang.

"Iya lah bro, kamu ini selalu lupa dengan ulang tahun mu sendiri"jawab Bagas.

"dasar pelupa, eh ini hari ulang tahun nya lalu kenapa istrinya tidak mengucapkan terlebih dahulu?"batin Alisha yang duduk di sofa dengan memandangi Azka.

"Eh ayok duduk tiup lilin, berdoa, lalu potong kue"ajak Rain dan mereka duduk di sofa bersama Azka.

"Aku tidak bisa berdoa sambil tiup lilin, itu seperti kepercayaan agama lain"ucap Azka dan membuat semuanya semakin bangga memiliki teman yang Sholeh terutama Alisha jauh lebih kagum pada Azka  namun ada satu hal yang membuatnya ragu.

"baiklah, jadi langsung potong kue nya saja"sahut Bagas dan semua orang setuju termasuk Azka, Azka tidak terlalu paham soal pesta ulang tahun. Meski Azka berasal dari keluarga yang mampu tapi ia tidak pernah merayakan pesta ulang tahun.

Alisha melihat ada yang aneh di kue ulang tahun nya Azka lebih tepat nya di lilin nya yang bercetak angka 20.

"Jadi om Azka masih umur 20? Aku kira sudah umur 25 an"sahut Alisha secara tiba tiba karena dari tadi Alisha diam di pojokan dan suara Alisha mengejutkan semua orang.

dan Azka mengentikan kegiatan memotong kue dan memandang Alisha.

"Heh Al... Jangan aneh aneh deh, bang Azka masih muda. Noh liat muka tampan nya"ucap Bagas.

Cinta Tanpa Syarat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang