"orang yang menyayangi mu tidak akan pernah mengajak berbuat dosa apalagi zina"
_Alisha Maulana Ardana_
Setelah kejadian itu Alisha tidak memikirkan apa yang ingin di katakan Azka karena ia lelah pikiran maupun fisik karena banyak yang ia alami pada hari ini. Tapi belum ada 10 menit ia tertidur.drrt.....(telfon berdering).
di tengah malam Alisha terbangun karena terganggu suara hp nya berbunyi."Eumm siapa sih yang nelfon tengah malam begini"kata Alisha lalu membuka hp nya untuk mengecek siapa yang menelfonnya tengah malam begini.
"hallo om Adrian, ada apa menelfon tengah malam begini?"tanya Alisha kepada papa nya Rain. Papa nya Rain tidak pernah berkomunikasi dengan Alisha maupun keluarganya kecuali dalam keadaan genting.
"Iya Alisha saya besok pulang jadi kamu jangan pergi sekolah. Izin saja soalnya ini penting bagimu" jawab Adrian.
"Iya baiklah"ucap Alisha lalu menutup telfon nya dan kembali tidur karena ia masih sangat mengantuk.
Di balik pintu ada Rain yang mengintip Alisha dan ternyata Alisha sudah kembali tidur setelah menerima telefon dari papa nya.
Rain tau kalau papa nya besok akan pulang kali ini bukan untuk dirinya tapi untuk Alisha, kalau di pikir pikir sih juga untuk Rain juga."Kenapa sih papa ataupun om Wijaya tidak mengatakan secara langsung saja kalau Alisha itu sudah di jual oleh ayahnya sendiri ih"guman Rain lalu pergi ke kamarnya.
Ke esokan harinya Azka melihat Alisha terburu buru ke depan Ternyata membuka gerbang untuk papa nya Rain.
Papa nya Rain pulang sendiri dengan menggunakan mobil pribadinya yang mewah itu."Selamat datang om Adrian"sambut Alisha dengan senyuman.
"Iya, langsung saja kita ke dalam dan bahas apa yang om maksut tadi malam"ucap Ardian cuek lalu menyelonong masuk melewati Azka yang di depan pintu dan di ruang tamu sudah di sambut Rain dan juga Bagas.
"Mulai sekarang kamu akan bekerja disini selama lamanya dan tanpa gaji karena ayahmu sudah menjual kepadaku dengan tarif yang sangat mahal"ucap Adrian pada intinya dan membuat semua orang terkejut terutama Alisha.
"Tidak mungkin om, ini pasti bohong kan?"tanya Alisha dengan muka khawatir.
"Terserah kamu percaya atau tidak yang jelas ayahmu menjual kamu dan dia pergi bersama kelurga nya dengan meninggalkan mu disini"bentak Adrian, membuat semuanya ketakutan kecuali Rain yang tersenyum sambil menikmati minuman nya.
"Dan kamu Rain tolong buatin papa teh lalu antar ke kamar papa"ucap Adrian lalu pergi meninggalkan Alisha yang duduk lemas sambil menangis.
Azka dan Bagas melihat Alisha manggis pun tidak tega lalu mencoba menenangkan Alisha namun Alisha tetap sedih. Siapa juga yang tidak sedih sejak kecil dapat perlakuan kasar dari sang Ayah lalu saat dewasa malah di jual karena di anggap beban.
Adrian keluar kamar nya lalu mendekati Alisha dengan amarah karena sudah hampir satu jam Alisha tidak berhenti menangis dan merenung meski tidak berisik suara tangisannya tapi ia merasa terganggu.
"Malah menangis bukan nya mengerjakan pekerjaan mu"ucap Adrian.
"Om Alisha masih syok, kurasa dia butuh istirahat"sahut Azka.
"Azka... Kamu tidak perlu ikut campur"jawab Adrian lalu ia pergi keluar.
Saat melihat Adrian pergi, Alisha bangkit dari duduk nya dan mengusap air matanya lalu pergi.
"Mau kemana Al?"tanya Azka dan menghentikan langkah Alisha.
"Ke dapur masak buat sarapan Rain dan kalian juga"jawab Alisha tanpa balik badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tanpa Syarat
Teen Fiction*BLURB* Alisha adalah gadis kecil yang egois, cerewet, dan cengeng tapi semesta mempertemukan Alisha dengan seorang pria yang bersifat dewasa, pengertian, dan cuek. Pria itu Azka yang membuat Alisha jatuh cinta begitupula sebaliknya. _____________* ...