Bab 15

404 28 2
                                    

"Terima kasih, Fritz. Bisakah kau membukakan bon untukku (pending bill)?"

Pria itu mengerlingkan matanya sebagai balasan sebelum menemui pelanggan bar lainnya saat Baekhyun mengambil segelas besar bir dan membawanya ke ujung ruangan.

Luhan sedang berbicara ditelepon,berdebat dengan seseorang seperti biasanya.

"Tentu saja tidak. Aku tidak peduli dengan apa yang mereka tawarkan, kita belum memutuskan apapun. Dengar, aku sedang berada di rapat penting sekarang jadi aku akan menghubungimu nanti. Uh-huh, buh-bye."

Luhan menepiskan rambutnya yang ikal ke belakang bahunya dengan kasar ia menaruh ponselnya kedalam tasnya, dia mendesah dramatis tanda kelegaan saat mereka melakukan ritual yang biasa mereka lakukan saat menyatukan gelas mereka dan bersulang untuk kesehatan mereka.

"Jadi,apa yang terjadi? Kau tidak pernah meminta RMD, terakhir kali kau memintanya adalah saat kau sedang stress saat kau menghadapi tugas akhir semester."

Benar. Biasanya Luhanlah yang selalu mengadakan Rapat Minum Darurat sesuai dengan drama terakhir yang di alaminya,entah itu masalah pribadi atau masalah pekerjaan.

Luhan mempunyai bakat dalam melodrama, bakat yang bisa membuatnya terlihat luar biasa saat berada di ruang sidang, tapi itu juga bisa berarti ia sedang berada di puncak kesuksesannya atau sedang tenggelam dalam kesedihan. Baekhyunlah  yang selalu menjadi penyeimbang. Sehingga mereka bisa saling melengkapi satu sama lain.

Baekhyun menenggak kembali minumannya untuk menambah keberanian dirinya dan akhirnya untuk pertama kalinya dia mempunyai cukup kekuatan untuk mengatakan apa yang selama ini bergelut di kepalanya.

"Aku rasa aku jatuh cinta pada Chanyeol."

Temannya mengeluarkan oops yang menjengkelkan seperti ia baru memenangkan  hadiah undian beberapa ratus dollar yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

"Aku pikir kau bilang ada masalah, tapi ini luar biasa! Selamat, sayang, dia adalah salah satu spesies pria yang baik. Mm-mm-mm. Seperti apa dia saat di ranjang? Aku bertaruh dia pasti fantastiskan? Sial! Aku mau setiap detailnya, termasuk panjang, besarnya, dan apakah bentuknya agak bengkok kesamping?"

"Demi Tuhan, bisakah kau menurunkan volume suaramu?" Baekhyun berbisik. "Aku tidak akan memberikan detail anatomi tubuhnya padamu."

Mimik wajah yang hebat, memohon dengan mata kucingnya.

"Jangan membuatku memohon Baek. Pria di kota ini bahkan tidak sepadan dengan usaha untuk merobek foil kondom, belum lagi kekecewaan yang kita dapat setelah itu. Kau harus mengatakan padaku seperti apa rasanya menunggangi kuda jantan seperti dia."

Baekhyun menggosok hidung dan mulutnya sampai sampai ia bisa dengan mudah menelan birnya tanpa tersedak.
"Apa yang membuatmu berpikir kalau kami telah berhubungan seks?"

"Sekarang kau menghina kepandaianku."

Baekhyun mendengus. "Lebih kepada indra keenammu yang aneh."

Luhan mengangkat bahu. "Tomat, tohmat. Ayolah katakan sesuatu."

Baekhyun melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada yang mendengar lalu ia berkata. "Ya, oke. Kami sudah..."

"Bersetubuh seperti kelinci?"

"Berhubungan intim," Baekhyun menatap dengan tatapan yang tak bisa dibantah. "Dan itu..."

"Fenomenal, Lain dari pada yang lain, cukup untuk membuatmu dengan cepat membungkuk dan membuka kedua kakimu setiap kali dia menatapmu?"

Baekhyun menatap dengan mulut menganga dan matanya melebar. "Itu cukup keterlaluan, bahkan untukmu, Hanie."

"Maaf, aku terbawa suasana. Lanjutkan."

(Chanbaek GS) Seducing CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang