Diperjalanan menuju sekolah, Jeno mengalihkan pandangannya sebentar ke arah adiknya.
Karena tidak biasanya adiknya ini sunyi, apa dia terlalu keras tadi, dia hanya khawatir, ah Jeno.
"Sayang, kenapa?"Tanya Jeno,mengulurkan tangan kanannya, mengusap kening adiknya yang berkeringat, apa ac mobilnya mati.
Anak itu tetap diam,entah apa yang ada di pikirannya.
"Maaf soal tadi, hyung hanya tidak ingin Echan sakit lagi,hyung tidak marah,ok".
Haechan hanya menganggukkan kepalanya.
"Ok, and? Hari ini ada pelajaran olahraga atau tidak? Jangan berbohong, terakhir kali hyung ingat di hari sabtu itu ada, ingat ini, jangan ikut berlari, kalau guru menegur, katakan yang sejujurnya, mengerti!"
Dan Haechan kembali mengangguk, benar-benar diam,tidak mengatakan sepatah katapun.
Tak lama akhirnya Jeno sampai di depan gerbang sekolah Haechan,tapi mereka belum keluar dari mobil.
"Hmm Echan tidak sayang hyung lagi,"Suara Jeno melirih, wajahnya menyendu, tentu saja itu hanya akting, hanya didepan ke empat saudaranya, dia bisa jadi seperti ini.
"No,no no, Haechan sayang hyung!"serunya keras,sembari menengok ke arah Jeno hendak bangun dari duduknya tapi seatbeltnya menghalanginya.
Jeno membuka seatbeltnya, Haechan langsung beranjak dari duduknya,Jeno yang melihat adiknya kesusahan,mengangkat adiknya agar duduk dipangkuan nya,setelah memundurkan kursinya agar punggung Haechan tidak terkatuk stir,ayolah adiknya ini bukan umur 5 tahun,tapi sudah sepuluh tahun ah belum genap, besok hari minggu baru si kembar ini genap 10 tahun, tapi Jeno itu kuat, menggendong kedua adiknya juga Jeno kuat.
Haechan memeluk Hyungnya erat.
"Echan sayang Hyung, Sayang Nana, sayang Gege,hyung jangan sedih"memeluk erat Jeno.
"Really?"tanya Jeno masih dengan wajah sendunya, dengan semangat si kecil menganggukkan kepalanya.
"Mau hyung antar sampai kelas?"Tanya Jeno lagi.
Tapi kali ini si kecil menggeleng, malu dia sudah besar alasan sebenarnya dia tidak mau jad pusat perhatian, hyung nya ini sangat tampan, oh tidak jangan.
Menurunkan Haechan di depan gerbang, memasangkan tas berwarna hitam itu, merapikan seragam sekolahnya dan menunggu ciuman di pipinya.
Si kecil hendak melenggang tapi tangannya di tahan oleh sang kakak.
"Kenapa?"Dengan muka bertanya menggemaskannya,Jeno seperti sudah memiliki anak, Jika jeno punya anak nanti dia ingin yang seperti adiknya ini, menggemaskan.
"Kau melupakan sesuatu Bear,"jelas Jeno sambil menunjuk pipinya.
Sebenarnya Haechan tidak lupa, tapi dia malu, disini banyak orang, tapi masa bodo, dari pada hyung nya merajuk lagi, Hyungnya yang satu ini, suka sekali merajuk.
Setelah dua ciuman bersarang di sebelah pipi kiri dan kanannya, senyuman Jeno mengembang, melihat si kecil yang mulai memasuki gerbang,setelah tak terlihat, wajah senyum itu berubah datar, hah Jeno memang bermuka dua.
Memasuki mobilnya dan melagukannya ke arah kantor.
Jeno itu hanya manis dan banyak tersenyum dengan saudara-saudaranya, tapi setelah tidak dengan mereka, sifat nya berubah dingin dengan tatapan dingin wajah datar, bahkan gegernya sering mengomel, gegernya bilang dia tidak akan laku, jika wajahnya selalu menyeramkan seperti itu.
..
Haechan sudah memasuki kelasnya, 4A kelas yang Haechan tempati saat ini, dia duduk di kursi pojok kiri dekat jendela,yang menunjukan lapangan luas.
Memperhatikan anak-anak yang bermain dilapang, sepak bola, Haechan suka itu, dia juga ingin bermain, tapi hyungnya melarang dia untuk berlari.
Sedang asik memperhatikan,tiba-tiba saja pipinya terasa dingin, dia menengok ke arah sumber.
Ternya dia lagi, anak lelaki bule,yang menjadi teman sebangkunya.
Sebenarnya Haechan tidak menerimanya menjadi temannya,tapi anak itu terus memaksa.
Haechan itu sifatnya sama dengan Jeno, mereka berdua berisik jika sedang bersama saudaranya, tapi saat di luar mereka diam dan tidak perduli dengan orang lain.
Tapi si bule ini berhasil membujuknya untuk berteman, camkan dan Haechan hanya punya satu, yaitu si bule ini.
"Tidak bisakah, sehari saja kau tidak menggangguku Mark?" Tanyanya dengan wajah kesal.
"Tidak bisa, hahahaha" jawab si bule dengan tawanya.
"Jauh-jauh dari ku,kau terlalu berisik!" Titah Haechan lalu menidurkan kepalanya, kepalanya terasa pusing tiba-tiba.
"Jangan seperti itu, nanti kau tidak punya teman lagi, dan jangan tidur sebentar lagi bel masuk,hais ayolah," Mark terus mengguncang Haechan.
"Diam Mark, kepala ku pusing,dan tolong berikan tugas ku,"Ujar Haechan sembari menggeserkan buku tugasnya yang semalam dia buat.
"Kau sakit, lebih baik ke UKS sebelum kau pingsan seperti kemarin!"peringat Mark.
"Tidak bisa kah kau membungkam mulut sialan mu itu,atau aku akan mematahkan lehermu!"Haechan benar-benar kesal sekarang.
Mark terdiam, tak ingin berbicara lagi, dia sudah lumayan lama berteman dengan Haechan, anak itu tidak pernah main-main dengan ucapannya.
Mark sedikit ngeri dengan teman sebangkunya ini, badan sekecil ini, percayalah jika temanya ini pernah membanting lawan yang lebih besar darinya,jika Haechan sudah berkata kasar berarti anak itu sudah sangat kesal.
Yang Mark tau dari sifat asli temannya ini,ya seperti ini, kasar, mudah tersulut, dan ya tak segan pula untuk membanting lawannya, tapi Mark pernah melihat suata yang Mark anggap ajaib dari temannya ini.
Haechan bisa bersikap sangat lembut, dengan adiknya yang dia tau bernama Nana, Haechan bilang mereka seumuran tapi malang nasib adiknya, tidak normal, oke jangan sampai anak disampingi Mark tau, jika Mark mengatakan hal ini, bisa mati anak itu.
Bel pertama sudah berbunyi, guru sudah masuk, mengumpulkan semua tugas dari siswa/inya.
Berlanjut pembahasan materi untuk senin nanti, karena kebetulan pertemuan mata pelajaran ini, sabtu dan senin.
Haechan sudah meluruskan duduknya, memperhatikan dengan seksama, begitupun juga teman bulenya.
.
.
.
.
.
Tbc
Oke pai salam elway sorry kalo makin aneh
Lanjut gak nih?
Pai salam ElwayEh ntr ntar mo kenalin si bule kita dulu
Echan with bule
KAMU SEDANG MEMBACA
He's not same with Us!
Fiksi Penggemar"Bunny prioritasku,Beruang musuhku,"-Renjun . "Si kembar dulu baru cari istri!"-Jeno . "Bunny mulu Bunny mulu,Bearnya kapan?!"-Bear . "Bunny udah gede,Bear pendek masih kecil,"-Bunny .. Heyoo Brothership nih Bukan bxb Yang lengket" ma abang aha..