<<CHAPTER 2>>

22 4 0
                                    

"Dimana anak saya?!" Tanya lelaki paru baya itu serta istrinya yang terisak setelah mendapat telfon kalau anak satu satunya itu mengalami kecelakaan cukup parah.

"Sedang ditangani oleh dokter pak" jawab salah satu orang yang tengah berdiri di samping nathan ayah dari ayreen itu.

"Kok bisa sih dia seperti ini" gerutu nathan yang tak kuasa menahan air matanya. Arini, istri dari Nathan itu sudah merasakan sesak yang luar biasa. Kepalanya juga sangat sakit, melihat kondisi istrinya itu dengan sigap Nathan menangkap arini lalu memeluknya erat. Ia menggendong arini ala bridal style dan mencari tempat tidur dorong (aku gak tau nama nya apa jadi bilangnya gitu aja hehe:V)

"Mami.. please jangan buat papi khawatir" lirihnya sambil mencium punggung tangan istrinya itu lembut.

"Don't leave me alone mi..."

"Suster bisa jaga istri saya sebentar? Saya ingin melihat anak saya dulu" ujar nya terhadap suster yang menangani istrinya itu.

"Baik pak"

Nathan berlarian ke ruang yang menangani anak tersayangnya itu. Ia merasa gagal menjaga anak semata wayangnya itu dengan baik.

Ceklek

"Apa anda keluarga dari pasien?" Tanya dokter itu sambil merapihkan jas nya yang cukup berantakan itu.

"Iya saya papi nya. Bagaimana dengan keadaan anak saya?" Nathan cukup khawatir dengan keadaan ayreen, ia takut terjadi apa apa dengan nya.

"Anak anda masih belum sadar sampai sekarang. Dan juga tidak ada pergerakan sama sekali"

"Lukanya cukup parah apalagi dibagian kepala nya yang terbentur kaca mobil sangat kuat dengan beberapa serpihan kaca yang menusuk kepala anak bapak. Untung saja tidak terlalu dalam, tapi.." dokter muda bernama arka itu menggantung omongannya dan menghela nafasnya dalam. Nathan hanya bisa meringis membayangkan rasa sakit yang anaknya rasakan

"Dengan itu bisa membuat anak Anda kehilangan ingatannya, tapi ini baru perkiraan saja semoga saja ini tidak terjadi" lanjut nya.

"Apa saya bisa bertemu dengan anak saya?" Dokter arka pun mengangguk.

"Boleh tapi bapak harus memakai pakaian khusus agar tidak membawa bakteri yang akan membahayakan anak anda" Nathan mengangguk kuat lalu masuk keruangan itu.

"Hai honey, ini papi nak" ucap nathan sambil menggenggam tangan mungil ayreen dengan erat. Ia mencoba menahan tangisnya, ia tak ingin terlihat lemah disaat anak nya dalam kondisi mengenaskan seperti ini.

"Kenapa bisa jadi gini hm? Tell me.." Nathan mengelus pucuk kepala ayreen dengan lembut dan mengecup kening ayreen lama.

Cup

"Papi gagal jaga kamu nak"

"C'mon wake up honey.." lirihnya tak tahan melihat tubuh mungil anak nya lemas tak berdaya itu.

"I know you have something problem, sampai kamu begini nak...kamu itu selalu fokus apalagi saat mengendarai mobil kesayangan kamu itu"

"Ayo bangun, atau papi akan lecetin mobil kamu" Nathan pun geram dengan anaknya yang tak kunjung bangun itu.

"Oke fine. Papi akan jual mobil kamu itu" jawab nya dengan senyum miringnya. Tetapi anak nya itu tak kunjung merespon nya sama sekali.

"Papi harus apa biar kamu bangun?" Lirihnya lagi tak mengerti harus bagaimana membangunkan ayreen.

•••

"Dokter!? Gimana keadaan teman saya dok, ayreen!" Ucap abel yang datang terburu buru sangking khawatir nya dengan bestie tersayangnya itu. Hampir saja tadi ia menabrak kucing jika tidak berdosa sekali, apalagi abel itu cat lovers. Dirumahnya saja pun sudah banyak ia pelihara kucing, untung saja kedua orang tua nya tak pernah marah karena mereka adalah keluarga pecinta kucing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ayreen [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang