"lo di mana Chann??"
"naikkk.. naikkk"
"okeee!!"
"cepet"
"Iyaa sabar gue di jaga, Gevan tolongin gue bentar"
"ga bisa gue.. DC nih, minta tolong Sakha atau Erland aja"
"Mereka udah mati monyet" Laki - laki yang bernama Daniel itu mencebik
"ehh iyaa gue lupa, sorry - sorry"
"heh tolongin anjir, gue di serang"
"brapa?"
"dua"
"ulti aja"
"Run of energy"
"cacat!" Chandra memutar bola matanya kesal "gue kesana!, posisi lo dimana?"
"kiri"
Chandra, terlihat sedang fokus memainkan jarinya di layar kaca tersebut, senyum miringnya lalu tersungging dari bibirnya "easy!" ujarnya "naik sekarang" titahnya pada Daniel. Ia berjalan lebih dulu meninggalkan Daniel, namun Daniel bukannya megikutinya dari belakang, bahkan karakter yang di mainkan oleh laki - laki itu menghilang dari pandangannya saat ia berbalik
"jnck lo dimana anjir?!"
"wait, BRB" jawab laki - laki itu yang tentu saja membuat Chandra berdecak. BRB adalah singkatan dari Be Right Back. Kata ini biasanya digunakan apabila pemain harus keluar sebentar dari permainan untuk melakukan sesuatu yang lain. Chandra terlihat sangat fokus pada permainannya. Ia benar - benar sendiri sekarang, Gevan baru saja kalah menyusul Sakha dan Erland, sedangkan Daniel? Laki - laki itu malah keluar dari permainan.
"Bajingan!" seru Chandra ketika mendapati dirinya sudah kalah dalam permainan itu, ia sedikit menggertakkan giginya kesal. Ketika ingin mengumpati Daniel, Chandra mendapati laki - laki itu sedang tersenyum memegangi ponselnya dengan posisi tidak lagi horizontal, melainkan vertical
Chandra mendecih dan lagi - lagi memutar bola matanya kesal "game ya game, Chatan sama Manda bisa entaran aja gak sih?!" Sarkas Chandra keras.
Namun bukannya tersindir Daniel terlihat kerkekeh pelan lalu tersenyum kembali menatap layar ponselnya itu, laki - laki itu bahkan membaringkan tubuhnya di sofa panjang dengan menaikkan satu kakinya di atas paha Gevan
"kaki lo anjir"
"Manda lagi rapat osis, dia gak bisa chantingan" jawab Daniel cepat, wajahnya terlihat masih berseri - seri. Tentu saja hal itu membuat yang lainnya saling pandang, lalu jika tidak dengan Amanda, mengapa laki - laki itu tersenyum itu?
"Ntar sore Go Kart, gimana?" Tanya Daniel pada yang lainnya, tatapannya masih terfokus pada ponselnya itu
"ini udah sore anjing" celutuk Chandra tiba - tiba "udah jam setengah 3"
"ya maksud gue kan sekitar jam lima an"
"kenapa mendadak?" Tanya Gevan mengernyitkan alisnya, dan di jawab deheman oleh Daniel
"healing, besok udah mulai sekolah lagi"
"Gabisa sore ini, gue mesti balik ke Bandung" Kini Erland yang berbicara, memang benar ia sore nanti harus sudah kembali ke Bandung, karena esok harinya adalah sekolah perdana setalah Liburan tengah semester usai.
"yaudah, hari ini lo bisanya kapan? Gue sih oke - oke aja"
"yaa.. kalo mau banget, mumpung lagi kumpul, dan sekarang gue bisa ya sekarang aja gas gimana?"
"yaudah gas lah"
"okee sipp lahhh, mantap.. meluncur" Chandra kini bangkit dari kursinya lalu di ikuti oleh yang lalu di ikuti oleh yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the Princess
Teen FictionKatanya aku seperti putri, namun aku bukanlah tuan putri Aku rasa aku bukanlah seorang putri, tapi ternyata aku memanglah putrinya