Happy reading guys🥰
Semoga kalian suka😘
Let's start😘
Altar, ayah, Riyan , dan rayan,mereka kembali ke mesjid untuk melaksanakan shalat insya, sementara bunda dan dira tetap di rumah seperti sebelumnya.
Setelah melaksanakan shalat insya, dira memilih untuk mengulang-ngulang hafalannya, atau yang biasa disebut dengan muraja'ah.seperti yang sering ia lakukan sebelum-srbelumnya.
Ia duduk di atas sajadahnya yang berwarna abu-abu, bulu-bulu yang terdapat disana menambah kesan kenyaman dira untuk tetap duduk di atas sajadah tersebut.
"Wallahu yuriidu ayyatuuba a'laikum, wa yuriidullaziina yattabi'unasyahawaati antamiiluu mailan a'ziima" Sejauh ini dira masih lanjar, ia sangat larut dalam bacaannya.
"Yuriidullaahu ayyukahaffifa a'nkum, wakhuliqalinsaanu__"
Dira memutar bola matanya, mengingat lanjutan dari ayat tersebut.
"Wakhuliqalinsaanu__" Ulang dira, berharap ia bisa mengingatnya.
"Manusia apa ya? " Dira bertanya pada dirinya dengan mencoba mengingat arti dari ayat tersebut.
"Insaanu__" Dira masih belum menyerah, ia yakin bahwa ia akan bisa melanjutkannya.
"Insaanu_"
"Dza'ifaa" Sambung seseorang dari arah belakangnya.
Dira menoleh ke sumber suara, ia mendapati altar yang berdiri di depan cermin hias.
"Lohh kok udah pulang, kapan masuknya? " Tanya Dira bingung, masalahnya ia tidak mendengarkan suara pintu terbuka ataupun tertutup sedari tadi.
"Udah dari tadi" Jawab altar seadanya.
Dira mendegus nafasnya pasrah, ada penyesalan di dalam dirinya.
"Kenapa gak bunyi sih, tau kamu udah pulangkan aku bisa nyuruh buat nyimak hafalan ku"
"Sini duduk" Dira menepuk ruang sajadah yang tersisa di depannya, meminta altar untuk duduk di depannya.
Altar yang hendak duduk di atas kasur menghentikan penggerakannya, berniat untuk menuruti permintaan Dira.
"Astagfirullah, gak sopan banget jadi istri, maaf mas, aku aja yang kesitu" Ujar Dira setelah sadar dengan ucapannya tadi.
Dira duduk di pinggiran kasur, diikuti altar setelahnya yang hanya mangut-mangut saja.
Dira menyodorkan al-quran yang ia pegang untuk altar, namun sebelum altar mengambilnya, Dira menarik kembali ulurannya.
"Eitss, beneran mau gak nih? " Tanya Dira memastikan, pasalnya sedari tadi Dira tidak melihat senyuman di wajah suaminya itu.
Altar menjawabnya dengan anggukan.
"Kok kayak gak ikhlas gitu"
Altar mendegus nafasnya kasar.
"Iya Dira sayanggg, sini Al-quran nya"altar mengulurkan tangannya.
"Oh my god, oh my god, jantung gue kenapa nihhh, please Dira, tolonggg jangan bereaksi berlebihan" Dira mengulum bibirnya kedalam, mencegah agar tidak tercipta senyuman di wajahnya.
"Jadi gak? " Tanya altar, pasalnya Dira masih belum memberikan al-quran nya.
"Jadi lah masak ngak" Dira memberikan qur'an nya pada altar, namun pada detik selanjutnya ia kembali mengambil alih al-quran tersebut dari altar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekedar Titipan
General FictionPesan orang-orang, jangan pernah mau berurusan dengan orang yang belum selesai dengan masa lalunya, namun bagaimana jika dua orang seperti itu bersatu. Altar dan Dira, dua orang yang sama-sama masih terikat dengan masa lalunya yang mencoba untuk be...