Selama lima bulan kamu meninggalkan Konoha di masa itu juga Code menghilang tanpa memasuki Konoha dan sebagainya. Eida dan Code benar-benar menghilang seolah lenyap di telan bumi. Para Anbu masih menyelidiki keberadaan mereka.
Lima bulan ini kamu bisa dibilang melaksanakam misi yang diberikan oleh pemimpin negara lain karena tingkat keamanan Konoha sudah lebih dari sempurna, sesekali kamu mengunjungi Sasuke di menara tempat Sasuke berbagi Informasi dengan Konoha. Kamu juga beberapa kali bertemu Sakura secara kebetulan ketika bermalam di desa lain.
Sedangkan Sarada, ia sudah lama tidak berjumpa dan hanya mengirim surat dengan elang kesayanganmu sama halnya dengan Sumire yang lebih sering balas membalas bertukar surat. Sepasang elang yang mengingatkan lambang yin dan yang.
Hitam dan putih.
Mereka kamu beri nama Sano dan Sani. Sano si elang hitam yang biasanya kamu gunakan di malam hari baik untuk misi ataupun pesan rahasia. Sedangkan Sani yang betina kamu gunakan di hari cerah sebagai pengiriman surat maupun mengabari informasi ke desa dan negara yang berhubungan.
"Pemimpin NightSword, Putra Kazekage-sama ingin bertemu denganmu" Seru seorang pria paruh baya dari luar pintu kamar.
"Ya persilahkan ia masuk!"
'Kreek'
Pintu terbuka, tampak Shinki memasuki ruangan kamar hotel mu dengan membawa sebuah kotak yang berisi toples kayu terukir indah.
"Apa ini?" Tanyamu.
"Oh ini kue kering buatan paman Kankurou, katanya kau bisa memakannya dalam perjalanan kembali ke desa" kamu mengangguk membiarlan pemuda berjubah unik itu meletakkannya di ujung meja.
Kamu membetang peta yang lainnya menyodorkan tangan membuat asistenmu menyerahkan spidol merah lalu menyodorkan tangan kirimu ke sebelah sehingga wakil asisten memberikan peta versi kecil yang menunjukkan daerah pedalaman desa.
"Pemimpin SwordNight ketua dan wakil informan anda hendak masuk!" Ujar seorang dari tiga yang berjaga di luar pintu.
"Persilahkan, aku sudah menunggunya!" Kedua belah pintu dibuka lebar lalu masuk dua orang lainnya memberi hormat.
"Langsung saja," kamu memindahkan pusat konsentrasi dari tumpukan kertas dan dokumen di atas meja setinggi pusar itu lalu menatap dua bawahan yang masuk.
"Bagaimana hasilnya?"
Mereka mengangguk "Besok kita sudah bisa bergerak ke lembah negara api, menurut informasi warga sekitar sana ada penjualan budak yang korbannya adalah anak-anak!"
Kamu menjentikkan jari "Wah, kebetulan sekali aku baru mendapatkan hasil interogasi bebrrapa kepala panti Asuhan yang diduga menjual anak-anak kepada orang asing"
Kamu berpindah duduk ke sofa kecil lalu menaikkan satu kaki ke lutut kaki satunya dengan tangan memegang sebuah berkas.
"Sore ini, kita berangkat sore ini juga."
Tak ada tanda bantahan, mereka tahu kamu selalu punya setiap candangan plan bukan hanya plan A sampai C saja, bahkan sampai plan F untuk segala kemungkinan.
"Baik, saya akan mengumpulkan semua anggota!" Kamu memgangguk lalu berucap "Terimakasih untuk kerja keras kalian. Beristirahat lah sampai empat jam kedepan, pastikan kondisi kalian prima,"
Mereka pamit hendak ke ruang hotel besar di sebelah yang berisi anggota Sword Night lainnya.
Kamu meraih dan menulis beberapa salinan plan dan rute rahasia yang akan di ambil "Kalian juga beristirahat lah ketua dan wakil asisten-"
"Lalu anda?" Tanya mereka berbarengan.
Kamu pura-pura tidak mendengar kembali fokus menulis dan membaca peta, Shinki yang sedari tadi menyimak mulai bingung sebab kamu pura-pura tidak mendengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Human [Kawaki x Reader] || Naruto : Boruto Next Generation
FanfictionJulukan aneh ataupun sumpah serapah diiringi hinaan sudah seperti angin lalu bagimu. Yang terus kamu renungi adalah keberadaan dan identitas, krisis identitas memang sering dialami remaja sebayamu. Tapi mereka tidak harus bergumam memikirkan mereka...