1. Bills

3.3K 246 47
                                    

.

.

.

Sunghoon menyerahkan kunci mobil Bugatti Centodieci miliknya pada petugas valley yang menerima dengan tangan sedikit bergetar. Mungkin karena sudah sangat berpengalaman di dunia permobilan, sekilas saja ia sudah tau jika ini mobil mahal.

"Tuan-"

Sunghoon hanya melambaikan tangannya tanpa menoleh, seperti acuh bahkan jika terjadi sesuatu pada mobilnya.

Pria itu tetap berjalan memasuki salah satu klub malam VIP di Seoul.

VEELS

Sebuah tempat mewah dengan layanan super lengkap yang tidak jarang menjadi pilihan terbaik kalangan atas maupun selebriti ketika ingin berkencan atau hanya sekedar bermain.

Di tempat ini, tidak akan ada yang bisa mengusik para tamu.
Polisi? Bahkan jika ada yang mati karena overdosis, VEELS adalah tempat terlarang untuk masuk ke dalam berita.

Sunghoon mengedarkan pandangan nya.
Seperti rumornya, gila dan bebas. Ini mirip klub malam di Itali, tempat ia biasanya datang berbisnis, yang artinya ia sering menghabiskan waktu di tempat malam seperti ini. Tapi ia masih tetap terkejut, di negaranya terdapat tempat segila ini.
Oh, ingatkan dia sudah terlalu lama di luar negri.

Kehadiran pria tampan itu cukup menyita perhatian.


Aura mendominasi walau hanya dilihat sekilas. Tatanan rambut rapi tanpa usaha ekstra dengan gel rambut kaku, pakaian serba hitam yang terkesan klasik tapi elegan.
Dan sebuah tato bertuliskan angka romawi di leher kirinya.

Sunghoon duduk di sebuah sofa dimana itu langsung mengarah ke tempat utama, sebuah meja dengan beberapa tiang yang menyedot atensi seluruh pengunjung.

Sedang berlangsung sebuah pertunjukan, tarian striptis dengan beberapa penari terbaik.
Para pekerja pria maupun wanita bertubuh indah yang nyaris sudah telanjang.

"Wah, gila. Aku tidak sabar menunggu si primadona Dollars Bills itu."

Sunghoon sedikit tertarik dengan percakapan kedua orang yang duduk di sofa dekatnya itu, siapa tau ia bisa mendapatkan informasi tentang seseorang yang dicarinya -tujuannya datang ke tempat ini-.

"Ah, pantas saja pengunjung ramai, aku lupa ini hari senin.! Kuharap kali ini Bills tidak sekedar menari, tapi juga melepas pakaiannya. Haha aku tidak sanggup jika harus membayar satu malam saja hanya untuk ditemani minum olehnya."

"Dasar! Dia tidak akan melakukannya. Kau tau dia kelas satu di sini."

Sunghoon memanggil pelayan, memesan minuman agar ia tidak hanya duduk menunggu disini. Ia putuskan untuk mulai mencaritahu keberadaan lelaki yang ia cari daripada mendengar obrolan mereka.
"Ah, there's is a guy with name Kim Sunoo?" Ucapnya pelan menyebut sebuah nama

"sorry sir, we don't mention names here, we have code names"

"Ok. Thankyou."

Sunghoon masih mengedarkan pandangannya. Ia mengamati, walaupun sudah 10tahun, tapi ia yakin lelaki yang ia cari tidak akan berubah banyak.

Pembicaraan kedua orang di sebelahnya ini masih sama, tetap membicarakan Bills, seorang pekerja primadona di tempat itu. Baiklah, Sunghoon mulai penasaran dan mungkin bukan ide buruk untuk mencoba satu malam bersamanya, tentu setelah ia berhasil menemukan Sunoo.

"Ladies and gentleman, who's ready for Our Monday Bills!!!"

Suasana berubah riuh dalam sekejap. Satu nama kompak diteriakkan. Bills.
Sunghoon duduk menanti, cukup penasaran dengan sosok itu, seseksi apa hingga pria dan wanita mengelukan namanya.

Dollars Bills (Sungsun / Sunsun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang