s e b e l a s

20.9K 1.7K 135
                                    

"Mmpph-!"

Bibir suci gue?!

Marvin memberontak tidak mau, tapi rambutnya digenggam dan wajahnya dipaksa mendongkak. Lidah Mahen perlahan masuk dan mengobrak-abrik, mengabsen deretan gigi Marvin hingga menggelitik langit mulut Marvin.

"Mmnnh,"

Marvin meremat kemeja putih Mahen, dia butuh bernapas!

"Pak, hah... engap!"

Marvin tertegun melihat mata Mahen, terlihat begitu sedih dan merindukan seseorang. Marvin tidak menyukai tatapannya.

"Pak ak-"

Marvin ditarik keluar oleh Mahen, banyak murid menatapnya. Orang-orang sedang siap-siap upacara.

"Pak tangan aku sakit."

Mahen tak perduli itu, tangannya mencengkram lebih kuat pergelangan tangan Marvin. Menariknya paksa untuk nemasuki lift, walaupun upacara bendera putih akan segera berlangsung. Kepala sekolah macem Mahendra harap tidak ditiru, dia menjadi kepala sekolah atas paksaan keluarganya. Jadi, sikapnya pun seenaknya dan sulit diatur.

"Pak Mahen kenapa sih?"

Mahen memperhatikan Marvin, sedikit menunduk karena bocah itu lebih pendek darinya.

"Kamu tahu rasanya nonton film porno?"

Marvin mengangguk pelan. Dia sudah alumni mwnonton bokep!

"Tahulah Pak! Tiap hari nonton,"

Mahen tidak mengerti dengan pola pikir Marvin, seharusnya dia berlari pergi dan melaporkan pada pihak berwajib atas sikapnya. Mahen yakin Marvin tidak sepolos itu.

"Apa rasanya?" tanya Mahen.

"Sange!"

"Iya, itu yang saya rasakan sekarang."

AUTHOR : RUN DEDE VIN RUN!!

Marvin melotot kecil, mulutnya menganga tak percaya. "Pak Mahen abis nonton?"

"Saya habis merasakan bibir kamu."

Marvin tahu ini pelecehan, seharusnya dia berlari dan melapor pada pihak berwajib. Tapi, tanpa sadar semua hal yang diberikan Mahen adalah rasa baru untuk Marvin. Membuat Marvin penasaran ingin lebih. Dia memang sering menonton film porno, tapi berciuman saja tidak pernah.

"Tadi ciuman pertama kamu?"

Marvin terkejut mendapati pertanyaan itu. Apa sangat jelas? Begitu pikir Marvin.

"Kok Pak Mahen tahu? Dukun ya?"

"Kaku."

Marvin meneguk ludahnya kesusahan, pintu lift itu terbuka. Menampilkan ruangan seperti kamar namun sangat luas.

"Saya gak nyangka raja bokep kayak kamu masih tersegel." ucap Mahen, melangkah maju mendekati Marvin.

"Saya cuman doyan nonton bokep pak, gak doyan mempraktekan apa yang saya tonton."

Raja bokep meet Principal [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang