"ANJING!!" Teriak Kenath mengelegar.
Bahkan abun dan rafi yang sedang berdiskusi tentang bisnis mereka pun tergelonjak kaget. Mereka saling tatap lalu berdiri menghampiri teriakan kenath yang berada di kamar nayya.
"Ada apa sih nath?" Tanya rafi lelah.
Kenath membalikan badannya lalu berjalan keluar kamar nayya dengan wajah paniknya. Sontak membuat kedua abangnya bertanya-tanya.
"Ada apa?"
"Kenapa sih? Panik amat?"
Tanya mereka bersamaan.
"ANJING! KENAPA PADA LALAI" Frustasi kenath.
Kenath mengusap wajahnya kasar, lalu berlari menuju tempat kunci kendaraan pribadi mereka. Mengambil satu kunci mobil lalu jaket dan tergesa-gesa memakai sepatu.
"Ada apa njing?"
"Jan buat panik bangsat!" Tanpa membalas ucapan kedua abangnya yang sedari tadi juga ikut panik saat baru sadar nayya tidak ada di kamar.
"Nayya? Nayya kabur?" Abun dengan cepat mengambil jaketnya dan mengunakan sepatunya.
Ketiganya dengan cepat keluar Apart mereka. Mengendarai mobil dengan kesetanan. Dengan kenath yang mencoba melacak keberadaan nayya dan rafi yang mencoba menyuru orang suruhan untuk bisa menemukan nayya dengan keadaan yang baik-baik saja.
''lu dimana si nay?" Gumam kenath khawatir
Rafi sedari tadi hanya berdiam diri pun hanya bisa berdoa. Semoga adiknya tidak kenapa-napa. Ditambah terakhir kali dirinya mengecek, nayya sedang tidak enak badan. Badanya makin panas dan sekarang dirinya hilang.
Firasatnya tidak enak kali ini, "Firasat gua gak enak" Panik rafi.
"Semua akan baik-baik aja"
"Hallo paman! Nayya ilang tolong lacak sekarang juga" Suara kenath membuat rafi meneteskan air matanya.
Gak! Gak boleh! Nayya tidak akan kenapa-napa!
Kenath dan abun terus menyuruh orang untuk mencari keberadaan nayya dengan cara melacak atau bahkan turun ke jalananan langsung untuk mengecek keadaaan nayya.
"Nayy dimana sih lu"
*****
"Put" pangil Ajeng yang kini sedang berkumpul di Apart miliknya.
"Kenapa?"
"Nayya?"
Putra yang tadinya rebahan langsung duduk dan menatap ajeng, "Nayya kenapa?"
Ajeng menatap semua sahabatnya yang kini ikut menatapnya juga, "Nayya! Nayyaaa" Mata ajeng berkaca-kaca. Ia tak sangup berbicara sejujurnya.
"NAYYA KENAPA ANJING?" Teriak putra panik.
"Sabar put" Ucap syahdan menenangi putra.
Ajeng mengeleng, "Nayya ilang" Ucapnya rapuh membuat semuanya terdiam.
Trangg
Pecahan kaca terdengar nyaring. Itu semua berasal dari salma yang baru saja membuat jus untuk dirinya sendiri. Ia berdiam kaku di dekat meja party. Tangannya bergemetar, mata yang berkaca-kaca dan idung yang mulai memerah.
"Gak mungkin. Lu bercanda kan je?"
Ajeng mengeleng, "Rafi baru ngabarin gua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalilah!!
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU. BIASAKAN MENJADI PEMBACA YANG BIJAK!] Maafkan aku yang sering menyakiti mu dengan perkataan atau perbuatanku.~putra Tak ada kata terlambat bila kau memang bener benar menyanyangiku.~nayya Start : 08 November 2020 Finish :