.
."Apaan sih, orang enakan bubur diaduk"
"Enakan bubur ga diaduk Lulaaa"
"Lo aneh kata gue sih pan"
"Ni berdua kagak tau aja kalo gue makan bubur di sruput pake sedotan" Batin Arisha yang malah lebih nyeleneh.
"Sudah-sudah, kalian berduajangan berteman" Ucap Arisha yang kini berusaha menjadi penegah diantara Bhivan dan Lula.
"BERTENGKAR" Sahut Nalula dan Bhivan serentak.
"Lagian lo berdua ngapain segala ngadain chemistry test segala sih? "
Tanya Arisha sembari menyeruput buburnya."Dia lebih aneh Lul, diseruput pake sedotan"
"Lebih psikologi daripada Bhivan"
"Psikopat kak" Interupsi Arisha.
.
.
.Sementara dari kejauhan ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.
"Kenapa lo Dan? Si Nalula lo liatin terus perasaan" Sapa Nage sembari menepuk pelan pundak Danish.
Sedari tadi Danish telah memperhatikan Nalula. Sebenarnya Danish sendiri telah menyukai Nalula sejak awal ia kenal dengannya, tetapi Nalula sendiri tengah menjalin hubungan dengan sahabatnya. Lantas ia kini hanya menjadi pengagum Nalula dari kejauhan.
"Bhivan beruntung bisa dapetin Nalula" Gumam Danish.
"Dan, gue yakin suatu saat lo bisa nemuin yang kayak Nalula kok" Ujar Nage meyakinkan Danish.
"Iya Na, thanks" Jawab Danish sembari terkekeh.
***
"Zafran"
"Iya, kenapa Maura? "
"Aku denger ekskul band lagi nyari vokalis perempuan ya? " Tanya Maura.
"Iya nih, kamu mau gabung Ra? "
"Iya, kebetulan aku dulu sempet jadi vokalis di band lain juga"
"Oke, nanti pas pulang ikut aku ke ruang latihannya ya"
"Oke, makasih banyak Zhafran" Ucap Maura sembari tersenyum.
"Ga heran kenapa sekolah sempet heboh apa dia baru pindah." Batin Zhafran
"Sama-sama Maura" Sahut Zhafran singkat.
***
"Si Zhafran mana sih? Lama banget dah"
Ujar Bhivan yang kini tengah melirik ke arah jam dinding di ruang latihan band tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arisha Dan Janji
Teen Fiction"Kak Lula, Kak Bhivan! Pokoknya kita harus sahabatan selamanya sampai kita udah jadi kakek dan nenek nenek! " Ujar seorang gadis sembari menatap dua orang yang ada di hadapannya "Janji Sha! " "Nanti Arisan kalo udah tua pasti giginya tinggal dua!" "...