Lost In The World Of Reading

31: pertahanan darurat (2)

Itu akhirnya waktu yang dijanjikan.

Saya berkumpul di platform jalur 3 dengan party. Setiap anggota sedang memeriksa senjata mereka. Lee Hyunsung tampaknya telah menanganinya dengan benar.

“Aku melakukan apa yang diminta Dokja-ssi.”

Karena senjata yang mereka gunakan selama ini sangat tua, saya meminta Lee Hyunsung untuk membuat senjata baru. Bahan-bahannya berasal dari spesies bawah tanah kelas 8, groll yang terbunuh dalam perjuangan tadi malam. Bilah dan tombak dibuat dengan memotong tanduk groll. Mereka tidak cukup lama tetapi mereka cocok sebagai tindakan sementara.

Jung Heewon tersenyum seolah dia puas.

“Bukankah ini jauh lebih ringan dan tahan lama?”

“Ah… Dokja-ssi, Hyunsung-ssi. Terima kasih banyak.”

Yoo Sangah membungkuk. Tanduk groll tidak bisa digunakan untuk membuat senjata tumpul jadi hanya Lee Gilyoung yang masih membawa senjata dari tikus tanah. Lee Gilyoung diam-diam menatap ke tanah. Anak yang ngambek ini… Aku mengelus kepalanya, kecuali Boboiboy dan Kim Namwoon hanya diam saja, dan berkata.

“Itu tidak akan mudah. Situasi ini bisa lebih berbahaya dari kemarin. Apakah kalian semua siap?”

Anggota partai mengangguk.

“Kalau begitu kita akan mulai.”

Mulai sekarang, itu adalah pertarungan melawan waktu. Kami harus bekerja secepat mungkin sebelum Aliansi Tuan Tanah menyadari situasinya. Jung Heewon, Yoo Sangah dan Lee Gilyoung menghilang ke lantai masing-masing untuk misi mereka, untuk Boboiboy dan Kim Namwoon aku memberi kan misi khusus. sementara aku mulai menaiki tangga bersama Lee Hyunsung.

Lee Hyunsung berbicara dengan suara tanpa rasa percaya diri.

“Dokja-ssi, aku tidak yakin.”

…Dia adalah inti dari operasi ini. Dia tidak seharusnya berbicara seperti ini. Aku sengaja menjawab dengan suara yang kuat.

“Semua akan baik-baik saja.”

Namun, wajah Lee Hyunsung masih malu-malu.

“Saya pikir orang-orang mengandalkan saya lebih dari yang seharusnya. Saya tidak yakin saya bisa melakukannya dengan baik.”

“Hyunsung-ssi adalah orang yang bisa diandalkan.”

“…Terima kasih telah mengatakannya. Sebenarnya ini pengalaman pertama saya. Ketika saya di tentara, saya tidak pernah mendapat kepercayaan seseorang seperti ini.”

Ini pertama kalinya aku mendengar cerita ini. Itu mengingatkan saya, saya tidak benar-benar tahu tentang kehidupan tentara Lee Hyunsung. Cara Bertahan Hidup hanya menyebutkannya secara sepintas.

“Setelah ini selesai, aku ingin mendengar cerita Hyunsung-ssi.”

Aku mengatakannya dengan santai tapi Lee Hyunsung lebih terguncang dari yang kukira.

[Karakter ‘Lee Hyunsung’ sudah mulai membuka hatinya untukmu.]

[Pemahamanmu tentang karakter ‘Lee Hyunsung’ telah meningkat pesat.]

“Terkadang saya merasa aneh ketika berbicara dengan Dokja-ssi.”

“Hah? Mengapa…?”

“Sepertinya kau sudah mengenalku sejak lama… Aku tidak bisa menjelaskannya dengan baik…” Lee Hyunsung menggaruk kepalanya dan terdiam. “Ah, aku tidak bermaksud aneh. aku hanya…”

“Saya mengerti maksud Anda.”

“Terima kasih. Aku juga penasaran dengan cerita Dokja-ssi.”

“Ceritaku?”