1. Transmigrasi Elyana-After Married

1.2K 66 219
                                    

Assalamualaikum semua. Vote n comment jugaaa.

"Bahagia untuk ku itu sederhana, melihat dan merasa perilaku baik mu saja membuat ku bersyukur mendapatkan mu." Alya

Kini, Alya dan Deo sedang berada di jalan menuju ke suatu tempat yang kata Deo sih 'suprise' untuk isterinya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini, Alya dan Deo sedang berada di jalan menuju ke suatu tempat yang kata Deo sih 'suprise' untuk isterinya ini.

"Sebenarnya kita mau kemana sih Deo?" Tanya Alya sedari tadi. Dirinya menjadi semakin penasaran akibat matanya ditutup dengan kain berwarna putih.

"Bentar lagi juga sampai, kamu sabar dulu ya sayang." Jawab Deo kepada Alya. Tidak tahu kali ke berapa nya Deo menjawab dengan jawapan yang sama. Namun, cowo itu tetap saja menjawab soalan isterinya itu dengan sabar.

"Gitu aja terus jawapannya. Aku kan penasaran wahai suami ku yang jelek." Kata Alya sambil memegang jemari tangan kiri milik Deo

"Jelek, jelek gini kamu terima jugakan? Haha artinya aku ganteng dong dimata kamu." Kata Deo terkekeh kecil

"Terserah kamu deh. Ini mobilnya kok berhenti? Udah sampai ya?" Tanya Alya pada Deo

"Jangan dibuka dulu, biar aku yang bukain kain nya. Sekarang santai okey." Kata Deo dan diberi anggukan pelan oleh Alya

Setelah mendapatkan jawapan singkat dari isterinya itu, barulah Deo keluar dari Mobil dan memutari mobilnya buat membukakan pintu untuk Alya

"Ayo keluar, aku bantu." Kata Deo sesekali mendengar gerutuan isterinya itu membuatkan Deo menahan senyumnya.

"Udah kayak latian orang buta aja aku nya." Gerutu Alya

"Sabar dong."

"Udah sedia?" Tanya Deo dan diberi anggukan oleh Alya

Betapa terkejutnya Alya setelah kain putih penutup matanya itu dibuka oleh Deo.

"Ini mansion siapa Deo?" Tanya Alya masih dengan wajah kagetnya

"Mansion kita dong. Gimana kamu suka? Ayo masuk sayang." Kata Deo menarik pelan tangan Alya buat masuk ke dalam mansion tersebut

"Suka?" Tanya Deo sekali lagi

"Suka banget!! Makasih Deo!!" Kata Alya memeluk Deo dengan eratnya

"Iya sama-sama, kamu mau keliling dulu atau istirahat aja?" Tanya Deo lagi sambil mengelus puncak kepala milik isterinya itu.

"Keliling yok, kamu cape ga? Kalau cape kita istirahat aja." Kata Alya menatap wajah suaminya dengan mengangkat kepalanya sedikit, ya kan Deo tinggi daripada Alya.

"Aku ikut kamu, kalau istirahat minta jatah hari ini boleh lah kan?" Tanya Deo tersenyum senang

"Ga mau!! Kamu nya ganas!! Kayak harimau gila." Kata Alya membuatkan Deo tertawa mendengarkan ucapan isterinya itu

"Kalau ga sekarang artinya ntar malam, yaudah kalau gitu kita keliling aja. Mulai dari lantai 1 ini, okey?" Tanya Deo dan diberi anggukan setuju oleh Alya

Setelahnya mereka lanjut melangkah ke arah ruang keluarga dan membiarkan para bodyguard yang sedari tadi mendengarkan ucapan mereka itu, namun untuk melihatnya mereka tidak berani dan tetap menundukkan wajah mereka.

"Desain ruang keluarganya keren, pinter juga ya kamu nyari desain sesuai kriteria aku." Kata Alya memuji Deo. Sementara yang dipuji malah salting sampai wajahnya terlihat merah.

"Ayo kita ke dapur. Tapi ingat ga boleh pegang apapun disana, ntar kamu luka. Aku ga mau setetes darah pun keluar dari diri kamu. So, aku peringatkan lagi jangan sentuh apa-apa di dapur, okey." Kata Deo

"Terus nanti aku mau masakin kamu makanan gimana?" Tanya Alya dengan polosnya

"Aku udah sediain maid dan bodyguard disini. Tugas Alya cuma layanin aku, kamu bukan maid untuk disuruh masak-masak segala. Kamu itu ratu untuk raja di mansion ini." Jelas Deo pada Alya

"Terserah kamu aja deh." Kata Alya seadanya sambil mengikuti langkah suaminya itu untuk menuju ke arah dapur.

"Nah ini dapur nya, gimana kamu suka ga?" Tanya Deo pada Alya

"Not bad, bagus banget." Kata Alya seadanya sambil melihat keliling dapur

"Ntar malam kamu mau makan apa hm?" Tanyanya kepada isterinya itu

"Terserah kamu aja." Jawab Alya seadanya

"Okey, yaudah Kita ke ruang makan lagi yok." Kata Deo menarik pelan tangan Alya untuk keluar dari dapur tersebut

"Ini ruang makan kita. Lihat ini bangku untuk aku, disamping kanan ini adalah bangku kamu, selamanya kamu yang tempatin ga ada yang lain!!" Kata Deo pada Alya

"Terus 8 bangku ini lagi punya siapa?" Tanya Alya menatap Deo dengan tatapan polosnya itu

"Untuk calon anak kita." Kata Deo terkekeh kecil saat menatap wajah Alya yang berubah menjadi kemerahan karena malu.

"Aku suka wajah kamu saat malu. Imut banget." Kata Deo dengan berbisik tepat ditelinga Alya sembari sesekali menjilatinya membuatkan kesan geli pada tubuh Alya

"Ahh! Ckk!! Deo jangan disini dong!! Malu!!" Kata Alya dengan matanya membola karna kaget. Sementara Deo, dirinya tetap terlihat santai dengan apa yang dilakukannya barusan tadi.

"Ntar malam ga banyak kok sayang 5 ronde doang." Bisik Deo lalu menarik kembali tangan Alya dan membawa isterinya itu ke kamar milik mereka

"This is our bedroom, istirahat lah. Aku ke ruang kerja dulu sebentar ada yang pengen aku ambil. Kalau mau bersih-bersih di pintu kanan itu bathroom, wnc nya di pintu sebelah kiri." Jelas Deo dan diberi anggukan singkat oleh Alya

"Baik lah suami ku." Jawab Alya membuatkan Deo tersenyum manis

"Kiss dulu, aku mau bikin kerja ni harus semangat biar cepat kelarnya." Kata Deo sambil tangannya menunjuk ke arah bibir miliknya

Cup

"Semangat sayang." Kata Alya lalu berlari ke arah bathroom buat bersihkan dirinya, dan jangan lupa dirinya malu setelah mengecup singkat bibir suaminya itu

Sementara Deo, wajah lelaki itu bukan kepalang merahnya karena mendapat kecupan dari isterinya itu. Bahkan jantungnya juga berdegup kencang saat ini.

"Kalau lama-lama gini, gue yang gila. Tapi gapapa gila karena asupan kecupan Deo mah rela!!" Gumam Deo lalu beranjak keluar dari kamar nya dan Alya lalu berjalan mengarah ke ruang kerjanya.

🐭🐭🐭
Vote n comment.
Muehehehe pemanasan dipart pertama🦛

(END) Transmigrasi Elyana -After Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang