7. Balapan motor

38 3 0
                                    

haaii
maaf yaa aku telat update
udaa jarang buka wp juga :(

ini karna lagi gabut aja sie makanya aku lanjut ngetik ehehehe

vote juseyooo

happy reading

°•••🦋•••°


Suara deru mesin motor terdengar saling bersahutan, mengisi keheningan malam itu. Segerombolan anak-anak bermotor terus berdatangan, berkumpul di area balapan.

Terlihat seorang gadis dengan hoodie merah muda dan celana training abu-abu yang melekat ditubuhnya serta masker bermotif beruang tak lupa kupluk hoodie yang ia kenakan untuk menutupi kepalanya. Siapa lagi kalau bukan, Leyya. Ya, gadis yang berpenampilan seperti bocil itu tengah mengintip dengan jarak beberapa meter dari lokasi balapan.

Leyya melihat sekitar area balapan, orang-orang menggunakan pakaian serba hitam, jauh berbeda dengannya. Gadis itu menatap dirinya sendiri. "Harusnya tadi aku pake hoodie hitam punya Gala aja, kalo gini kan jadi gampang ketauan. Mana aku paling mencolok diantara mereka gimana bisa masuk coba??" gumam gadis itu sedikit mendecak sebal.

Ia kembali mengintip dari balik tembok belakang. Untungnya ia datang kesana lebih awal, jadi ia bisa bersembunyi disana tanpa sepengetahuan orang lain.

Matanya menyipit kala melihat seorang perempuan dengan jaket kulit berwarna hitam dan juga celana jeans hitamnya, rambut hitam kecoklatan perempuan itu tergurai.

"Itu kan pacarnya Gala?" gumam Leyya dengan dahi mengkerut bingung.

"Dia juga ada disini?" lanjutnya bergumam sambil terus memperhatikan perempuan bernama Methasya itu yang tengah berdiri sendirian di pinggir area balapan.

Leyya mengikuti arah pandang perempuan bersurai hitam kecoklatan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leyya mengikuti arah pandang perempuan bersurai hitam kecoklatan itu. Netranya menangkap seorang cowok dengan mengenakan jaket motornya berwarna hitam yang terdapat sebuah lambang VAGAZRIDER dipunggung jaketnya.

"Gala?" gumam Leyya.

Ia semakin menyipitkan matanya. Sumpah demi apapun, jiwa penasarannya begitu besar sampai sampai ingin menghampiri mereka lebih dekat supaya bisa mendengar apa yang mereka berdua bicarakan.

Tiba-tiba saja wajaj Leyya berubah. Bibirnya mencebik kesal. "Kenapa Kak Metha boleh ikut tapi gue sendiri nggak boleh?? Ishhh Gala pilih kasih banget sih??!!" ocehnya menggerutu sendiri.

Leyya tersentak saat ponselnya bergetar. Ada pesan masuk dari aplikasi berwarna hijau itu, dengan segera Leyya membalas chat dari Gala.

Galaaa

LEYYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang