~6~

8.9K 528 74
                                    

Aku berbaring di atas bantal-bantal empuk yang berada di ruang kerja sambil menatap Damon dan Darren yang berdiri tak jauh dari tempat ku berbaring.

Mereka menatapku seakan-akan aku adalah makanan pembuka untuk mereka santap.

Tatapannya begitu menakutkan sekaligus memberikan gelenyar panas di tubuhku. Ada apa dengan tubuh ini? Kenapa seakan-akan ingin dipuja oleh kedua pria di depanku?

Dengan perlahan mereka membuka baju lalu aku memalingkan muka ketika mereka hendak membuka celana.

Beberapa saat kemudian Darren sudah berada di atasku dengan bertopang pada kedua sikunya.

Ku tatap matanya panik. Aku sungguh tahu apa yang selanjutnya akan mereka lakukan. Tapi kenapa aku tidak berteriak? Kenapa aku malah pasrah berada di dalam kuasa mereka berdua?

Aku memaku ketika merasakan napas Damon di telinga. Darren yang merasakan tubuhku yang kaku langsung menunduk dan membisikan sesuatu di telingaku yang satunya. Entah apa yang ia bisikin tapi yang pasti tubuhku menjadi rileks dan tenang.

Damon terkekeh "Tahan nafsu birahimu?" Ejeknya yang aku yakini ditunjukan pada Darren karena dari cara ia bicara, sangat mengikuti logat Darren yang kekanak-kanakan.

Darren hanya tersenyum seraya memandang kagum ke arah ku "Aku tidak berbuat apa-apa" katanya sambil menggesekan pinggulnya.

Aku Pun mendesah akan perbuatannya. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada tubuh ini tapi yang pasti, aku sangat sangat ingin sentuhan mereka berdua

"Kau sangat manis. Tapi lebih manis lagi jika tidak ada pakaian yang menghalangi"

Damon tiba-tiba merobek dress beserta bra yang aku kenakan. Melihat hal itu Darren menatap Damon tidak suka "Sangat barbar sekali"

Damon tidak membalas ucapan Darren ia hanya menunduk lalu menghisap keras putingku yang sudah menegang. Aku menjerit kencang ketika Damon dengan sadis menggigitnya.

Darren menelan pelan ludahnya "Aku akan mencoba tidak akan menyakitimu" lalu ia meremas payudara yang satunya "kau sangat cantik" kagumnya lalu menghisap keras putingku

Entah sudah berapa lama mereka memuja tubuhku. Saat ini, kami sudah tidak mengenakan apapun dan suaraku sangat serak karena terus mendesah dan berteriak.

Damon sekarang tengah memainkan kewanitaanku dengan rakus menggunakan mulutnya yang sangat lihai. Entah berapa kali aku orgasme karena nya.

"Cukup" bisikku sambil menarik rambutnya supaya tidak terus berada disana. Kulit ku terasa sensitif. Baru kali ini aku merasakan sensasi luar biasa. Apa ini yang namanya orgasme?

Damon menoleh dengan senyuman menggoda "Tidak. Salah sendiri kenapa kau memiliki sesuatu yang sangat lezat" bisiknya. Bibir merahnya mengkilap karena terkena cairan alami milikku.

Setelah ia mengedipkan sebelah mata, ia kembali 'memakan' milikku.

Tiba-tiba putingku terasa perih karena Darren meremas putingku dengan gemas. Anehnya, rasa sakit yang aku rasakan malah makin membuatku bergairah. "Kau memiliki puting yang sangat indah" kagumnya lalu ia kembali mencium bibirku dengan rakus. Sepertinya dia sangat terobsesi pada dadaku padahal, milikku tidak terlalu besar.

Setelah puas mencium tubuh bagian bawah, Damon bergerak untuk berbaring di belakangku lalu ia mencoba memasukan kejantannya ke dalam initiku.

Aku menegang tapi Darren mencium leherku dengan masih meremas payudara membuatku mendesah dengan sangat hebat.

Setelah Damon berhasil memasukan kejantannya, ia bergerak dengan tempo teratur. Aku rasa akan merasakan sakit tapi, nyatanya tidak terlalu sakit hanya rasa tidak nyaman.

My Pirates #2 Immortal SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang