"Cepetan dong Ti, ini kita udah telat. Gas pol deh motornya! "
"Telat telat gini gara-gara kamu tau. "
"Gas yang kenceng! "
"Iiiiy–"
BRUAKKKKK
Kucing menyabrang secara tiba-tiba sehingga membuat dua gadis itu terjatuh. Mereka berdua terbaring diatas aspal, mereka saling menatap satu sama lain lalu tertawa terbahak-bahak sembari mendirikan motornya.
"Mending balik pulang aja deh May, itu kaki kamu lecet gitu berdarah pula."
"Cuma luka kecil pasti nanti cepet kering. Udah ayo ke sekolah ini bisa dijadiin alasan. "
Tiara menghela nafas berat. "Ya udah deh ayo." Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke sekolahnya.
🌞🌞🌞
Dukkk!!
"Ya Allah, Mayra kalo jalan itu hati-hati dong, itu mana kaki kamu luka gitu."
Gadis cantik berpakaian rapi itu meringis kesakitan karena kakinya tak sengaja menendang kaki meja.
"Bunda aku mau keluar sebentar ya."
"Mau kemana?"
"Beli buku, bunda. Mau nitip gak sekalian pas aku keluar gini?"
"Enggak deh bunda tadi udah nitip ayah buat beliin tepung roti." jawab wanita cantik yang terlihat berumur kepala 30 an itu.
"Ya sudah kalau begitu bun, aku berangkat ya."
Gadis itu beranjak pergi dan sudah terlihat ojek online yang ia pesan sebelumnya telah menunggu didepan rumah. Merekapun melenggang pergi. Tak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya mereka telah sampai didepan Gramedia.
Terlihat Mayra tengah gembira memasuki Gramedia yang dari pintu masuk pun sudah tercium wangi buku.
"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu kak?"
"Emm saya mau cari buku sejarah mbak."
"Baik kak untuk buku sejarah bisa dicari dipaling ujung ya."
"Baik, terimakasih mbak."
Mayra mencari buku sejarang yang ia maksud, telihat buku itu tengah tertata rapi di rak paling atas.
"Yah bukunya di rak paling atas lagi kan aku gak bisa buat ambil." Gerutu gadis itu.
"Assalamualaikum. Boleh saya bantu ambilkan bukunya?"
"Eh i-iya boleh."
Tiba-tiba saja seorang lelaki datang meminta izin untuk mengambil bukunya. Lelaki itu bertubuh tinggi, berkulit putih dan mengenakan pakaian rapi.
"Ini bukunya." Ujar lelaki itu sembari memberikan buku pada Mayra.
"Terimakasih mas sudah dibantu."
"Sama-sama, kalau begitu saya pergi cari buku dulu ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Gadis itu tersenyum mengingat lelaki tadi, senyumnya merekah kala mengingat wajah lelaki yang ia temui.
🌞🌞🌞
"Assalamualaikum bunda."
"Waalaikumsalam." Jawab pria yang sudah mulai tua duduk dikursi sembari membaca koran.
"Bunda mana yah?"
"Tadi katanya mau kerumah budhe Hanum. Kamu dari mana May?""May habis beli buku, ayah."
"Ohh." Tak sengaja pria itu melihat luka kecil di kaki putrinya.
"Itu kaki kamu kenapa diperban gitu?"
Mayra meringis menunjukkan deretan gigi putihnya. "Habis jatuh dari motor tadi pas berangkat sekolah sama Tiara yah."
"Kamu gak apa-apa kan May? Gak ada luka yang besarkan?"
"Cuma lecet dikit ayah, cepet sembuh kok. Ya udah kalo gitu aku ke kamar dulu ya."
"Sholat ashar jangan lupa May!" Teriak sang ayah.
"Sebelum May berangkat udah sholat ayah."
Mayra merebahkan tubuhnya, ia menatap langit-langit kamar sembari senyum-senyum sendiri. Wajah lelaki tadi kembali teringat diotaknya.
"Dia masyaallah banget, udah ganteng baik pula. Bisa ketemu lagi gak ya."
Tok tok tok....
"Mayra."
Mayra berjalan membuka pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya.
"Eh bunda, ada apa bun?"
"Itu dibawah ada tamu yang pengen ngomongin hal penting sama kamu." Ujar wanita cantik itu.
Hati Mayra tak karuan mendengarnya, siapa yang ingin berbicara, ingin membicarakan hal penting apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nazeem
Teen FictionBertemu denganmu adalah zina yang tak sengaja ku perbuat. Melihatmu untuk pertama kalinya dan berbicara bersamamu untuk pertama kalinya ialah dosa yang ku ciptakan secara tak sengaja. Pertemuan tak terduga dihari itu mampu membuatku merasakan hal a...