Rapat persaingan

200 28 1
                                    

.
.
.
.
-----[Batas Awal]-----
.
.
.
.

Minho sampai di kantornya lebih pagi dari biasanya, karna banyak yang harus ia persiapkan untuk rapat yang mendadak kali ini dengan presedir Yang.

Jujur sebenarnya Minho merasa cukup bingung, kenapa tuan Yang tiba-tiba saja ingin rapatnya dimajukan hari ini. Jika saja bukan untuk proyek besar antara kerja samanya dengan perusahaan tuan Yang, sudah di pastikan Minho memilih untuk membatalkan saja jadwal rapat ini.

"Minho!"

Hyunjin berseru, memanggil nama sang atasan sembari membawa beberapa berkas yang telah ia siapkan sejak tadi.

"Lo udah siapin semua bahan sama berkasnya, Jin?"

"Udah, semuanya udah siap. Chan juga udah ngurus bahan buat presentasi. Berkas yang lain sebagian udah gue kasih Seungmin buat di urus, trus ini ada beberapa dokumen lain yang perlu Lo cek lagi."

Minho mengangguk, kemudian mengabil beberapa berkas tersebut dari Hyunjin.

"Ruang rapat udah di sediain?"

"Udah. Semuanya udah hampir siap."

"Kapan tuan Yang dateng?"

"Sekitar.....jam 8—oh! 30 menit lagi."

Lagi-lagi Minho hanya mengangguk mengerti saja. "Hhhh...kenapa rapat nya tiba-tiba di majuin sekarang?"

"Gue juga kurang tau, tapi pas denger penjelasan sekertaris nya tuan Yang, dia bilang kalo besok Tuan yang belum tentu bisa hadir, jadi terpaksa di majuin hari ini." Jelas Hyunjin.

"Padahal gue masih pengen ngehabisin waktu gue bareng Jisung, kenapa ada aja yang ngeganggu.." gumam Minho sedikit menggerutu pelan. "Jin, tolong buatin gue kopi. Gue tunggu di ruangan gue 10 menit."

"Pagi-pagi Lo mau langsung minum kopi?"

"Biasanya juga gitu, gue butuh sesuatu yang bisa bikin gue fokus hari ini."

"Hhh, oke gue bikinin—"

"Sekarang, gue tunggu 10 menit!"

"I-iya, ho!"

Hyunjin langsung buru-buru melenggang pergi memisahkan diri dari Minho begitu sang atasan baru saja memberikannya titah baru untuk membuat kopi dalam waktu 10 menit saja.

Gila, bagi Hyunjin itu waktu yang sangat cepat! Dasar bos gila nya ini, suka sekali menyusahkan dirinya.

Berbeda dengan Hyunjin yang kalang kabut, Minho justru langsung melenggang pergi ke ruangannya untuk mengurus beberapa berkas dan dokumen lainnya.

Hhh... sepertinya pagi ini akan sangat sibuk untuknya.

❣︎❣︎❣︎❣︎

Sedangkan di tempat lain—tepatnya di rumah sakit, seperti biasanya Jisung akan melakukan kunjungan rutin setiap hari kepada sang anak.

Jisung membawa langkahnya menuju ruangan inap sang anak, tak lupa sembari membawa buah tangan berupa brownies coklat juga boneka kelinci putih, yang merupakan boneka kesukaan Anna.

Ceklek!

"Halo anna~!"

Sapaan ramah itu ia lontarkan untuk sosok gadis kecil yang tengah terduduk diatas kasurnya, di temani oleh Felix yang terlihat berusaha membujuk rayu gadis itu untuk makan.

"Kak Hannie!"

Gadis itu nampak memekik senang. Jika saja saat ini kondisinya lebih baik, mungkin bisa saja gadis itu akan beranjak turun dari atas kasurnya dan memeluk Jisung dengan eratnya.

Mr. Workaholic || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang