[S1] - 02 | Patah Hati (+visual)

195 9 135
                                    

Gedung tempat dilaksanakannya pernikahan ini sudah sepi. Semua tamu pulang ke rumah masing-masing kurang lebih dua jam lalu. Hanya ada keluarga, teman, dan kerabat dekat dari kedua pengantin yang masih berada di gedung ini. Dan khususnya, pengantin itu sendiri.

Arzoo tidak berbicara sama sekali sejak dua jam yang lalu. Saat ini, tatapan matanya kosong. Wajahnya datar. Air matanya sudah mengering. Dia pun hampir tak bergerak sama sekali setelah ritual pernikahannya tadi selesai. Hanya menyalami para tamu yang masih tersisa, selanjutnya terduduk melamun di pelaminannya.

Semua orang menatapnya iba. Mereka bahkan sudah bergantian membujuk Arzoo, tetapi hasilnya nihil. Jangankan berpindah tempat, entah orang-orang dia dengarkan atau tidak pun, tidak ada yang tahu.

"Kak," Radha menepuk pulan pundak Arzoo. Namun, sama seperti sebelum-sebelumnya, tidak ada respons dari perempuan itu.

Radha menghela napas panjang, kemudian menyingkir dari sana dan digantikan dengan Rhea.

"Arzoo, kita pulang?"

Tetap sama. Tidak ada jawaban atau setidaknya gelengan yang Arzoo perlihatkan.

Setetes cairan bening jatuh dari salah satu pelupuk mata Arzoo. Namun, tidak ia usap seperti sebelum-sebelumnya.

Kenapa kau melakukan ini, Jai? Kau bisa menolak jika tidak mau menikah. Kau tidak perlu kabur-kaburan begini. Katanya kau mencintaiku, lalu ke mana perginya cinta itu?

Aku menunggumu seharian ini, tetapi kau tidak pernah datang. Apa maumu? Kenapa kau begitu? Apa kau membenciku? Kalau iya, kenapa kau setuju untuk menikah denganku?

Kau bilang kau sahabatku, kan? Kau tidak mau jika aku dipermalukan, lalu apa semua ini?

Kau selalu mengejek Sonu sebagai pemuda yang buruk, yang suka sekali ganti-ganti pacar, tapi apa kau lihat sekarang? Sonu sangat bertanggung jawab! Pria yang selalu kau sebut Manusia Kadal itu, dia yang menanggung semua kesalahanmu hari ini! Apa kau tidak malu? Kau tidak malu menghilang di hari pernikahanmu sendiri? Kau tidak malu, Jai?!

Tangan Arzoo bergerak untuk pertama kalinya setelah dua jam; mengusap air matanya, setelah memaki Jai tanpa suara.

Di sudut lain, Sonu melakukan hal yang sama: melamun. Bedanya, dia masih mau bicara. Pikirannya berkecamuk tidak karuan; dia tidak pernah bercita-cita menjadi suami pengganti, baik untuk sahabatnya atau siapa pun juga.

Dia punya impian yang besar bersama Shreya, kekasihnya. Empat tahun ini, dia harus jungkir-balik mengejar restu orang tua Shreya. Ayah dan Ibu Shreya tidak pernah mengizinkannya mendekati putri mereka satu-satunya itu, karena tahu sifatnya yang suka sekali bermain perempuan. Sebenarnya, bukan hanya itu saja, tetapi karena Mia juga adalah mantannya.

Oh, kalian pasti belum tahu. Mia dan Shreya adalah saudara sepupu jauh. Maka, orang tua Shreya langsung mengenal Sonu dari Mia-mantan kekasih terlama pria itu-yang hubungannya bertahan lebih dari dua minggu.

Sifat buruk yang suka ganti-ganti kekasih itulah yang membuat orang tua Shreya sangat menentang hubungan putri tunggal mereka dengan Sonu. Bahkan, kedua orang tua Shreya tak segan pindah ke luar kota hanya demi menjauhkan kedua insan yang sedang saling jatuh cinta itu.

Hingga dengan perjuangan yang sangat keras, orang tua Shreya akhirnya menyetujui hubungan putri mereka dengan Sonu. Namun, semua itu bagai sia-sia kala dia menawarkan diri menjadi pengantin pengganti bagi Arzoo, sahabatnya.

Sonu tahu, ini memang tidak benar dan tidak adil bagi Shreya, tetapi dia bisa apa? Arzoo adalah sahabatnya sejak kecil, bagaimana mungkin Sonu tega melihat sahabatnya itu dipermalukan di hadapan ratusan tamu? Meski Arzoo itu sangat menyebalkan, tengil, petakilan, kejam, suka mengancam, hobi sekali mengejeknya, bahkan hingga detik ini, gadis itu masih memanggil Sonu dengan dengan sebutan 'Sona'.

Our Impossible Love (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang