4.

257 19 1
                                    

Sore hari, Miko mempersiapkan semua alat barbeque untuk malam nanti dibantu oleh Hesandra dan Jovan. Jericho dan Rayi yang tengah kasmaran hanya sedang bersenda gurau di gazebo.

"Sessa kemana dah?" Tanya Jovan.

"Kayaknya Kak Sessa tadi keluar deh dad. Sendirian." Jawab Hesandra.

"Paling nemuin Jidan. Yang nggak bisaan liat satu sama lain pecah kayak gini cuma dia soalnya," Miko menambahi.

Jovan menghela nafas kasar lalu melihat kemesraan Jericho dan Rayi.

...

Di sebuah angkringan sore dekat malioboro, Sessa bertemu dengan Jidan untuk sekedar berbincang santai.

"Naik apaan lo?" Tanya Jidan.

"Ojeklah."

"Nggak dicari sama mereka?"

"Udah pada tau kayaknya kalau gue bakal nemuin lo,"
"Gimana hotel baru? Nyaman?"

"Seenggaknya nggak ada yang ngeganjel di mata gue," Sessa dan Jidan tertawa bersama.

"Malam ini Miko bakalan ngadain barbeque. Lo beneran dateng kan?"

"Dia udah bilang waktu anter gue kemaren,"

"Lo dateng kan?"

"Dateng, sa. Pasti datenglah."

"Dengan kesungguhan hati?"

"Abisin kopi lo. Kita jalan sebentar," Jidan enggan menjawab pertanyaan basa basi dari Sessa.

Malioboro jika sore seperti ini sangat ramai pengunjung. Entah itu asli orang sini atau pendatang, mereka bercampur menjadi satu. Jidan terus menggandeng tangan Sessa hingga akhirnya mereka menemukan sebuah cafe yang suasananya cocok untuk beristirahat seraya menunggu adzan maghrib selesai.

"Kita barengan aja kesana," Tawar Sessa.

"Iya. Gue ada sewa motor kok di hotel. Gue bonceng dah,"

"Okee."
"Pesen makan gih,"

"Lah kan kita mau makan sama yang lain,"

"Yakin betah lama-lama?"
"Udah beneran ikhlas?"

"Lo tuh ya. Nyindir gue apa gimana?"

"Ya kalau ngerasa gak papa,"

"Biarin dah gue makan disana. Duit gue abis buat bayar hotel sampe besok,"

"Gue yang bayarin, dan." Dengan senyum sumringah, Jidan mengambil menu lalu memesan apapun yang ia mau.

Malam menjelang. Nampak langit malam yang begitu indah dengan kelip ribuan bintang di atas sana. Sessa bersama Jidan datang dengan keadaan perut yang penuh. Niat Sessa hanya makan sedikit tapi karena melihat Jidan yang lahap, dia jadi sekalian mengenyangkan perutnya.

"Weeee bintang tamunya dateng," Sambut Miko pada Jidan.

"Yakali nggak dateng. Udah sejauh ini," Ucap Jidan dengan nada tegas namun dibarengi tawa.

Sessa melipir ke samping Hesandra. Jericho masih dengan kegiatannya bersama Rayi. Hendak Rayi tersenyum pada Jidan, tapi Jidan membuang tatapan matanya ke arah lain.

Berbagai macam sate-satean yang di siapkan Rayi begitu menggiurkan. Hesandra mulai membakar beberapa tusuk. Alunan gitar dari Miko dan suara merdu dari Rayi membuat suasana malam menjadi sangat hangat. Jericho mendekat ke arah Jidan lalu mengajaknya sedikit menjauh dari yang lain.

"Gue.. Mau minta maaf ke lo," Jericho membuka ruang obrolan diantara mereka.

Jidan menanggapi dengan kekehan kecil. "Gue kesini bukan buat bahas tentang lo,"
"Gue kesini cuma buat Miko."

Trust Me | Jaeren X NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang