9

12.6K 392 5
                                    

Hi part ini pendek.











H A P P Y R E A D I N G

Part 9

Luna duduk termenung di kamarnya. Kejadian beberapa menit lalu masih berputar-putar di ingatannya. Kakak suaminya berniat menghancurkan rumah tangganya.

Flashback

"Cerai sama raja, nikah sama saya, saya pastikan kamu aman dari keluarga saya." Ujar Regan santai.

Deg

"K-ak re-gan ma-buk?" Tanya Luna terbata-bata. Ia tidak menyangka dengan apa yang di ucapkan Regan. Apa pria itu tidak mengingat istrinya yang sedang hamil.

"Tidak, saya tidak mabuk ataupun kesurupan, Saya hanya tidak suka melihat perempuan yang saya cintai terluka." Luna semakin takut melihat tatapan regan.

"Kak, inget kakak udah nikah, dan istri kakak lagi hamil." Ujar Luna berusaha membuat Regan sadar. Walaupun pria itu mengatakan jika ia tidak mabuk maupun kesurupan.

"Saya tidak pernah mencintai Asha, dan anak yang di kandung Asha bukan Anak saya. Saya hanya mencintai kamu, saya mencintai kamu sejak kamu duduk di bangku X. Saat itu saya selalu memperhatikan kamu setiap saat. Saya berniat melamar kamu setelah kamu lulus sekolah. Tapi, laki-laki brengsek yang sialnya adalah adik kandung saya menghamili kamu. Saya begitu terkejut saat mendengar itu. Kamu tahu bagaimana sakitnya saya? Apakah kamu tau Luna? Mencintai gadis yang sialnya adalah adik ipar sendiri." Regan terkekeh hambar mengingat itu semuanya.

Sedangkan Luna hanya terdiam. Ia tidak menyangka ini semua. Regan kakak iparnya menyukainya sejak ia duduk di bangku 10 SMA.

"Saya menikah dengan Asha di saat Asha hamil 8 Minggu. Dan saya tidak pernah sekalipun berhubungan dengannya." Lanjut Regan.

"Aku gak perduli. Sekarang aku istri adik kak Regan, aku istri kak raja." Ujar Luna. Regan terkekeh.

"Istri yang tidak di anggap? Luna-luna. Kamu hanya perlu menggugat cerai raja, lalu menikah dengan saya. Dan saya juga akan menceraikan Asha. Karena perempuan murahan seperti asha tidak pantas tinggal di rumah ini.

"Kak Regan." Desis Luna saat mendengar penghinaan Regan terhadap asha. Luna tentu tidak terima mendengar perempuan baik seperti Asha di hina.

"Jangan sekalipun kamu hina 🗿mbak Asha."

"Kenapa kamu marah? Apa karena perempuan itu selalu membelamu?"

"Hahaha kamu masih sama seperti dulu. Begitu bodoh dan lugu. Sampai-sampai tidak bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang berpura-pura baik." Ejek regan

Luna mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuhnya. Regan melirik kepalan tangan Luna. Ia tersenyum.

"Kenapa dengan tangan kamu? Ingin memukul saya? Silahkan, tapi saya harap kamu tidak akan menyesal setelah apa yang terjadi padamu setelah itu."

"Pergi dari sini sekarang juga." Usir Luna geram.

Regan hendak menyentuh pipi Luna. Tetapi perempuan itu terlebih dahulu mundur membuat tangan Regan tergantung di udara.

"Jangan menghindari saya."

"Pergi!"

"Oke, tapi, saya akan kembali lagi. Untuk kamu dan dia." Regan menatap perut Luna yang sudah mulai menyebul di balik dasternya.

Sebelum pergi regan masih sempat berkata sesuatu hingga membuat luna menegang.

"Jika dengan cara baik-baik saya tidak bisa memiliki kamu, maka saya tidak akan segan menggunakan cara kotor, luna."

"Kenapa, kak? " lirih luna bertanya, ia tentu heran. Selama ini ia tidak terlalu banyak berinteraksi dengan regan. Mereka hanya sesekali ber teguran itupun masalah tidak membawa-bawa perasaan.

***

Aku usahain part selanjutnya panjang.

Vote, komen dan follow ya :)

LUNA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang